-->

Semua yang Jadi Tentang Anak

on
Sunday, August 12, 2018
Satu hal yang sering saya bahas dengan JG dulu sebelum menikah dan selama hamil, apakah ketika kita punya anak dan harus mengobrol dengan orang lain, topik kita jadi akan melulu soal anak?


Kalau lawan bicara sudah punya anak juga sih masih oke ya, kalau lawan bicara belum atau tidak punya anak (ya seperti kami dulu saat membahas itu), haruskah kita kehilangan sekian banyak topik dan hanya membahas tentang anak kita sendiri?

Karena dulu kami sepakat pada satu hal: mendengar orang membicarakan anaknya sendiri nonstop sementara kami menikah saja belum, itu menyebalkan. Kaya mikir emang nggak ada bagian lain dari hidup lo yang nggak bisa diceritain gitu?

Berpegang teguh pada prinsip itu, maka saya sangat berusaha tidak membicarakan Bebe di forum umum (seperti di meja makan siang yang ramai) KECUALI ADA KONTEKSNYA ATAU KALAU DITANYA. Kalau nggak ditanya saya nggak tiba-tiba buka topik soal anak “eh kemarin Xylo lucu deh dia ngapain dan ngapain …” Sejak Bebe bayi sampai sekarang, saya masih seperti itu.

Jadi kalau ngobrol sama saya, topiknya akan sangat beragam dari Twitter, selebgram, politik, skin care, you name it. Begitu pun dengan JG. Kami se-ekstrovert itu sampai mikirin banget topik ngobrol sama orang karena kami seneng banget ngobrol dan takut orang bosan kalau ngobrol dengan kami hahahaha.

Sampai ke sesi team building yang yah, topiknya banyak yang sangat personal. Dan sering sekali jawaban saya ya tentang Bebe. Berkali-kali saya harus berdiri di hadapan 20 sekian orang dan membahas tentang Bebe. Membosankan. Saya jadi orang membosankan itu.

via GIPHY

Salah satu pertanyaannya adalah: kalau satu hari mau tuker jadi orang lain, kamu mau jadi siapa?

Saya jawab saya ingin jadi Xylo. Karena ingin tahu apakah saya cukup baginya? Apakah ada yang terlalu menyakiti? Apakah ada yang terlalu menyebalkan? :(

Nah, minggu berikutnya ditanya personal goals, saya jawab ingin Bebe masuk sekolah di SD yang kami inginkan meskipun chance-nya tipis sekali.

PERSONAL GOALS = SEKOLAH BEBE. Merenung sendiri karena apanya yang personal coba huhu bahkan definisi personal saya aja blur sekali sekarang.

Orang lain kan goalsnya punya cat cafe, kerja di London, dan berbagai cita-cita pribadi lain. Saya mikirin personal goals saya sendiri, ada beberapa sebetulnya, tapi untuk saat ini nggak ada yang lebih saya inginkan di dunia ini selain Bebe masuk SD itu. Harus SD itu. :(

Biarlah saya dianggap membosankan ya karena ternyata benar, sekarang semua jadi tentang anak. Mau tidak mau, suka tidak suka, ketika kalian punya anak dan mau bertanggungjawab pada anak itu, semua jadi tentang anak.

Apa saya jadi kehilangan diri saya? Tentu!

Tidak perlu meromantisasi, menghibur diri, dan bilang “nggak ah nggak hilang kok, semua worth it demi anak”. Ada yang hilang ya akui saja hilang, semua demi anak ya benar juga. Anak yang diutamakan, personal goals kita jadi hilang. Diubah di sana dan di sini.

Pesan moral bagi kalian yang mau menikah dan ingin segera punya anak, sudah siap kehilangan diri sendiri? Sudah selesaikah dengan diri sendiri? Saya mungkin sudah seselesai itu sehingga ditanya personal goals pun jawabannya tetep soal anak.

Karena kalau belum selesai dengan diri sendiri, jadinya akan complicated banget lho. Akan banyak penyesalan dan bukan tidak mungkin akan kita limpahkan ke anak kalau si anak dirasa mengecewakan: “ibu udah begini dan begitu demi kamu!”

Keyword “demi kamu”. Apakah anak minta agar diprioritaskan? Tidak pernah. Apakah Bebe minta sekolah yang saya inginkan itu? Tidak. Saya yang mau. JG yang lebih mau banget. Jadi memang untuk Bebe, tapi sepenuh-penuhnya itu keinginan saya dan JG. Pada akhirnya itu jadi personal goal kami. Malah sepersonal itu.

Saya mikirin lagi apa personal goal saya sebagai diri sendiri dan bukan sebagai orangtua? Ada, beberapa. Tapi kemudian setelah dipikir-pikir lagi pada akhirnya demi lebih banyak uang sehingga bisa liburan sama JG dan Bebe hahahahaha.

Jadi ya mungkin saya memang sudah jadi tante-tante. Mungkin saya sudah jadi bude-bude yang membosankan. Semua tentang diri sendiri jadi masa lalu, semua tentang keluarga jadi masa kini dan masa depan.



via GIPHY

Mungkin saya bisa santai bicara seperti ini karena saya punya kehidupan lain selain jadi ibu. Kalau yang melulu di rumah dan full sama anak terus, cari hobi deh. Cari sesuatu yang kalian suka dan bisa kalian kerjakan sehingga bisa sejenak nggak memikirkan soal anak. Ya biar nggak jenuh aja.

Saya beruntung karena punya pekerjaan, menulis buku, sharing di Instagram, menulis blog, punya berbagai kegiatan di luar peran jadi ibu dan tidak melulu bersama anak. Meskipun ya tetep nulis buku soal anak, sharing di Instagram soal anak juga, nulis blog ya apalagi kalau bukan soal anak, bahkan kerja di kantor aja sekarang bahasnya parenting. Kurang membosankan apa hidup saya? Passionate amat kayanya sama parenting. XD

Tapi mungkin karena saya rajin share soal Bebe di platform online loh jadi rasanya cukup. Mungkin memang setiap orang JUGA ingin selalu cerita tentang anaknya tapi mereka nggak punya blog, nggak main Instagram, apalagi nulis buku, jadi cerita anaknya melulu di forum offline. Buat saya mending nulis online sih, mau baca silakan, nggak mau ya nggak usah. At least saya nggak memaksa orang untuk dengerin saya cerita tentang anak saya. YA NGGAKKKK?

Ini kayanya makin nggak jelas deh jadi ya udah gitu aja pokoknya yang penting ditulis deh daripada pusing dipikirin doang. Selamat menyambut Senin semuanya!

Jadi apa personal goal kalian setelah punya anak? Masih punya sesuatu yang personal? Apa ujung-ujungnya untuk anak juga seperti saya? ;)

-ast-

PS: Kemarin malam saya tanya langsung sama anaknya, “Ibu nyebelin nggak sih? Xylo pernah mikir mau ganti ibu nggak?” Dia menggelang dan peluk terus bilang “nggak kok aku nggak mau ganti ibu” uncchhhh gemas. :’)




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
7 comments on "Semua yang Jadi Tentang Anak"
  1. Mba annisast tulisannya hampir selalu relate sama yang saya alami, bikin ingin share artikel ke suami biar dia tau apa yg saya pikirkan dan kemudian jadi bahan diskusi

    ReplyDelete
  2. Senatural itu perempuan eh manusia hehe...tapi aku pernah ngobrol ini sama temen dan dia jawab : apakah itu sebenernya bukan "tentang cita-cita orang tuanya yang dititipkan ke anak?"

    Aku jawab : gak selalu, tapi tentang rasa tanggung jawab bahwa saat kita sudah dititipi dan diberi kepercayaan maka otomatis ingin membuktikan bahwa kita memang bertanggung jawab, bahkan istilahnya kalau mampu merengkuh gunung pun buat anak, kalau memang itu yang dibutuhkan, pasti akan dilakuin, soal gimana hasilnya, belakangan deh, yang penting dunia tahu bahwa aku bahagia dan siap punya dia
    Kiasannya begitu

    Jadi mulai sekarang mikirnya dilonggarin, jangan merasa "Kehilangan diri sendiri" semacam mikir jadi : ya memang harus mikir anak dalam semua goals kita, karema anak itu sendiri adalah separohnya diri kita (separuhnya lagi diri suami) jadi ya memang ga boleh ditinggal dalam setiap rencana hidup kita, semangat Ibunya Xylo :P

    ReplyDelete
  3. hai xylo salam kenal ya, ya kadang karena gak ada topik atau karena topik itu yang paling menarik masalah anak adalah masalah yang kita anggap palig penting untuk menjadi obrolan hehe, emak-emak banget deh

    ReplyDelete
  4. Sama mba, saya juga gitu. Semenjak menikah dan punya anak yang terpenting itu tentang anak kita, kalau untuk diri sendiri urusan kedua :)

    ReplyDelete
  5. Demi anak, tapi goalnya buat kita juga sih.
    Misal nih anak di ikutin les lego nih, demi anak kita rela menyisihkan budget untuk les dia. Goalnya ya anak lebih kreatif dan bisa dalm basic hitung2annya, terus hasilnya memuaskan dan ya kita juga kan seneng. Banggain anak ke diri sendiri itu adalah goal bagi saya ^_^ ..

    ReplyDelete
  6. menurutku sih berusaha jadi ibu yang baik itu personal goals. Jadi kalau hidup kita terpusat ke anak dan kita memang ingin seperti itu, termasuk personal goals lah

    ReplyDelete
  7. Kalo aku sih.. ada beberapa impian yang kayaknya belum bisa kekejar sementara aku pengen punya anak huhu. Kalo ini gimana yah?

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)