-->

Image Slider

Dear Ibu-ibu Instagram

on
Wednesday, April 26, 2017

Dear ibu-ibu masa kini, rekan-rekan sejawatku di jagat Instagram,

Berat ya jadi ibu zaman sekarang. Malam-malam sepi, bosan sendirian pumping atau menyusui, hiburan satu-satunya adalah social media. Apalagi yang bisa dilakukan dengan sebelah tangan?

Scroll, scroll, scroll Instagram.

Ah lucu juga kalau foto pake ini, beli ah! Klik bookmark, pindah ke aplikasi marketplace. Search barang yang tadi, ada!

Cek beberapa toko untuk perbandingan harga. Klik wishlist, gambar hati pun jadi merah, masuk ke dalam daftar keinginan yang entah kapan bisa selesai dibeli semua. Pas gajian aja deh dibayarnya!

Ingat! Cek dulu harga di marketplace sebelum beli di online shop Instagram karena biasanya lebih murah! Kecuali kalau emang cuma jual di Instagram ya.

Betapa Instagram membuat standar punya bayi dan balita jadi berubah ya.

Kok anaknya si A bajunya lucu-lucu banget, kok anaknya si B udah berenang di spa bayi sih, kok anaknya si C kursi makannya gemes! Mau!

Kalau dipikir-pikir mau untuk apa ya. Mau karena butuh atau mau karena ingin foto juga di Instagram?

Ah kalau ini saya juga nggak bisa ngeles, iya ngaku salaahhh. :)

(Baca: Alas Foto untuk Instagram | Serba-serbi Ring Light Demi Instagram!)

Seberapa sering kita bela-belain beli barang yang sebetulnya tidak perlu kalau saja Instagram tidak ada?

Iya sih sejak dulu juga ibu-ibu sudah mendandani anaknya. Tapi seberapa besar pressure Instagram terhadap kelangsungan uang belanja kita?

Baju lucu dengan print limited edition, milestone card yang sebetulnya bisa dibuat sendiri, berbagai baju dan kostum yang hanya bisa dipakai sekali kemudian masuk lemari, selimut motif yang mahal padahal anaknya nggak terlalu suka, bibs gemes yang malah sayang kalau kena kotor makanan, endebrei endebrei.

Kemudian handphone jadi tidak cukup lagi untuk foto. Mulai browsing kamera mirrorless, mulai browsing lensa. beli properti foto yang mana emang dikeluarinnya buat properti doang nggak bisa dipake apa-apaan lagi maakkk. Sekotak tuh ngejugruk di rumah.

Iyaaa, di rumah saya. Hahaha. Mana nih yang samaan juga, tos dulu sini gandengan sama-sama biar kaya pager betis demo. :')

*Btw mending kalau buat foto anak, lha saya banyakan buat foto diri sendiri. :))))))*

Belum lagi kepanikan ulang tahun. Bikin apa yaaa? Custom dan pake tema dong ya biar lucu. Biar lucu kalau apa? Kalau difoto hahahaha. Browsing Pinterest, DIY atau bayar orang. Sama aja. Yang puas bikin sendiri hebaatt, yang mending bayar juga nggak apa-apa lah. Yang penting jadi ya nggak?

Yang lebih penting apaaaa? Yang penting bagus difoto hahahaha.

Belum lagi masa-masa MPASI yang sungguh menyiksa bagi ibu-ibu bekerja dan tidak suka ke dapur kaya saya. Boro-boro dibentuk dan dihias pernak-pernik Daiso, masakan saya dimakan aja udah untung banget. Kebanyakan malah weekend makan buah doang, biarkan gizi seimbang dijaga oleh daycare lol.

Tertekan karena ibu-ibu lain begitu banyak waktu dengan hias MPASI? Unfollow aja kelaarrr. Sekarang sih karena udah lewat masa-masanya, saya santai aja sama yang suka upload MPASI dihias. Malah ngerasa ih lucu-lucu banget sih. Dulu mah sebal hahahaha. Merasa gagal, merasa nggak mampu, padahal nggak berusaha juga. Ya maklum ya, beralasan lebih gampang dibanding bertanding. Apeu lol.

Tapi katanya segala sesuatu akan lebih ringan kalau kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Tidak semua orang perlu punya hal yang sama bukan? :)

IYAAAAA. Kalau mulai merasa terganggu, iri, atau malah menimbulkan lubang dalam hati maka unfollow.

...

Ujar saya yang nyinyirin artis Instagram aja jadi blogpost nyahahaha. Becanda doang kok itu gengs, serius, tapi nggak serius saya iri atau apa. Nulisnya aja sambil ketawa-tawa. Lucu-lucuan aja menyuarakan hati ibu-ibu yang mungkin ingin cari temen, oke yaaa? YAAAA.

(Baca: Tentang Hidup Sempurna Artis Instagram)

Jadi sekali lagi, rekan sejawatku di Instagram, tidak apa-apa kok beli barang lucu-lucu demi foto bagus. Tidak apa-apa juga terobsesi dengan feed Instagram demi kebahagiaan hakiki. Tertawalah dan anggap menata feed adalah komedi. Lucu-lucuan aja, jangan dibikin stres apalagi dibikin utang. Olrait?

Jangan lupa, kita bisa iri pada feed orang, tapi bayi kita tidak. Ia tidak akan protes kenapa bibs bayi sebelah motif geometrisnya lebih bagus dibanding bibs dia yang gambar kartun biasa.

Ya, akan ada masanya dia membandingkan barang dengan barang temannya tapi nanti. Nanti sekali beberapa tahun lalu. Dan ketika masa itu datang, ia mungkin sudah tidak mau difoto sambil ditata dengan properti.

Saya ngaku salah. Bukan untuk Bebe tapi untuk saya sendiri. Entah seberapa banyak barang yang saya beli hanya karena Insta-worthy. Entah kapan saya akan berhenti. Yang jelas untuk saat ini, feed Instagramku adalah kebahagiaanku. :))))

Sampai jumpa di Instagram! Foto noise jangan di-upload ya!

Follow saya juga dong @annisast. HAHAHAHA MODUS KAPANPUN DI MANA PUN!

With love,
-ast-
yang baru beli lensa Cina murah meriah demi feed Instagram yang lebih baik 😂😂😂






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

JUARA Candlenut Body Creme Review

on
Tuesday, April 25, 2017

Apa kabar yang baru selesai long weekend? Udah move on belum? Hahaha. Long weekend kebanyakan mah yang ada pusing uang abis yhaaa.

#SelasaCantik kembali dengan Edwina yang kali ini akan review JUARA Candlenut Body Creme. Ini kebetulan saya punya juga trial size dan udah habis saking enaknya!

Buat yang belum tau, JUARA ini produk dari New York tapi salah satu foundernya orang Indonesia (makanya namanya JUARA). Semua produknya vegetarian dan pake tumbuhan kekayaan nusantara gitu termasuk ini, dari kemiri.

Dan ini enaaakkk banget. Coffee scrubnya juga enak, jadi saya biasanya panggil mbak jamu ke rumah, scrub pake JUARA terus pake candlenut body creme ini haduh enak bangeeett. Cuma sayang, mahal sis. T________T

Oke ini dia review Wina.

Oiya, #SelasaCantik juga bagi-bagi voucher Sociolla lho. Kalian bisa dapet diskon Rp 50ribu (min. pembelian Rp 250ribu) dengan kode voucher Sociolla SBNLA0R7.





💖 100% vegetarian.

💖 Diproduksi oleh brand skincare berbasis di New York, JUARA, dan salah satu founder-nya adalah orang Indonesia.

💖 Body creme dikemas dalam jar material plastik yang kokoh berwarna coklat.

💖 Mengandung candlenut oil, illipe butter, rice bran oil, dan avocado oil yang kaya vitamin E dan bermanfaat menjaga kelembaban, kelembutan, serta elastisitas kulit.

💖 Teksturnya berupa cream yang thick berwarna putih susu tetapi tetep mudah dibaurkan.

💖 Cepat meresap ke kulit tanpa terasa lengket.

💖 Wangi candlenut (kemiri) yang menenangkan dan tahan lama.

💖 Efeknya kulit lebih lembab, lembut, dan wangi.

💖 Cocok untuk semua jenis kulit, terutama yang kulitnya kering banget.

💖 Sudah teruji secara dermatologi.

💖 Bebas paraben, chemicals, gluten, certified cruelty free.



💔 Harganya mahal dibandingkan produk sejenis.



Rp535 ribu (full size, 222ml)



Sociolla, Sephora



No, pricey banget!



🌟🌟🌟🌟✰

4 out of 5


Sampai jumpa di #SelasaCantik berikutnya!
Follow Wina di social media dan main-main ke blognya ya!

BLOG | IG: @mrswynnz | Twitter: @mswynnz








LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

WHEN IT'S ONLY JG & AST #125 - #133

on
Friday, April 21, 2017

Ya ampun rekor ini 6 bulan nggak update postingan When It's Only JG & AST. Aku pikir kalian nggak nunggu gengs, tapi kemarin ada yang email (hai Lila!) dan bilang seneng banget sama series ini. HUAAAAA. Jadi inget deh udah lama nggak update.

Oke deh update deh update.

#125 Miras

Me: "Aku beresin kulkas dulu ya, ada bekas minuman mengeras"

JG: "Miras?"

Me: "Apa sih?"

JG: "Minuman mengeras"

T__________T

*

#126 Sampo

JG punya sepeda kalian udah pada tau lah ya. Nah dia jadi kadang naik sepeda ke kantor. Jadi di rumah nggak mandi, mandinya di kantor. Tentu jadi bawa lah alat mandi ke kantor.

Suatu hari aku cek pouch peralatan mandinya.

Me: "Kamu ngapain bawa Frozen Bebe?"

*si Bebe pernah cranky di Superindo pengan beli Eskulin Frozen cuma nggak mau pake karena perih di mata*

JG: "Ya buat sabunan lah daripada nggak dipake"

Me: "Tapi ini SAMPO. Jadi kamu bawa sampo dua ini tapi nggak bawa sabun"

JG: "Ya biarlah aku sabunan pake sampo"



(Baca: No Poo Movement, Gerakan Tanpa Keramas!)

*

#127 Barang lucu

JG kantornya sebelah Lotte Shopping Avenue jadi sering banget siang-siang ngemall. Suatu hari.

JG: "Tadi aku lewat Scoop terus ada cewek-cewek gitu pada bilang 'ini lucu ya ini lucu ya' dasar cewek, beli karena lucu bukan karena perlu"

Me: "EMANGNYA KAMU PERNAH PERLU HOT WHEELS?"

GOTCHA!

*

#128 Kakek-kakek

Di mall.

Me: "Sayang liat deh itu ceweknya muda banget tapi cowoknya kakek-kakek"

JG: "Udalah biar aja, mungkin ceweknya pernah diselamatin si Kakek itu pas mau ketabrak mobil"



*

#129 Kentut

Malem-malem sebelum tidur.

JG: "Bau kentut sendiri itu nikmat ya sayang"

Me: "Dih, ga nikmat cuma nggak masalah kalau dibauin sendiri"

JG: "Yah emang di dunia ini ada hal-hal yang nggak bisa kita bagi"

-_________-

*

#130 Intuisi

Malem-malem lagi kalem. Tiba-tiba JG panik.

JG: "Hah aku lupa! Aku harus nonton intuisi!"

Me: "Intuisi apa sih?"

JG: "Itu video klipnya baru rilis"

*dalam hati* Oh Raisa baru rilis video klip.

...

...

Ternyata Intuisi lagunya Yura Yunita.

...

Maaf ya aku bahkan nggak tau Yura itu yang mana. T________T

*

#131 Happy

JG: "Sayang kamu happy nggak sama aku?"

Me: "Hepi"

JG: "Kalau gitu ayo clap your hand!"

Me: "..."

JG: "Ayo sayang, say hooray! Hooray!"


*

#132 Royco

Lagi makan di mall. Makanannya kaya kurang bumbu.

Me: *ngeluh* "Ah apaan sih ini nggak ada rasanya"

JG: "Ya udah bentar aku turun ya?"

Me: "Ke mana?"

JG: "Beli Royco"

😂😂😂

*

#133 #TeamBachdim

I hate beach. You know I do.

Me: "Sayang, ke pantai yuk!"

JG: "Hah ngapain ah!"

Me: "Foto gini ... *ngeliatin Instagram* ... terus upload di Instagram kamu ... pake caption kaya gini"

JG: "Ya udah nanti pas ultah kamu ke 30"

Me: "SEKARAAANGGG"

JG: "Ya nanti gimana captionnya nggak bisa samaaaa"

X))))))


Udah ah capek. See you and happy long weekend!

Baca cerita kami yang lain di tag ini ya! When It's Only JG & AST

-ast-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

#SassyThursday: Menerima Kekalahan

on
Thursday, April 20, 2017

Topik yang sungguh sesuai dengan situasi dan kondisi yaahhh. Hahahaha. Tapi tenang, nggak akan mengaitkannya ke politik. Saya cuma mau cerita gimana saya dan JG sangat berbeda dalam menanggapi kekalahan.

Sialnya, kami tidak menemukan alasan pasti kenapa kami berbeda. Jadi mengajari Bebe pun samar-samar. Bagaimana agar dia bisa menerima kekalahan tanpa harus terlalu down?

Baca punya Nahla:

Oke satu-satu.

Saya tipe yang nggak pernah terlalu kepikiran kalau kalah lomba. Iya sih deg-degan banget pas pengumuman dan pasti ada nyes "yah kalah" gitu. Tapi ya udah, nggak akan sampai 5 menit udah lupa dan lewat aja.

JG sebaliknya, saya yang lomba, saya yang kalah, bisa dia yang down banget dan kesel. Padahal sayanya lempeng aja. Dia gremetan sendiri sedih gitu hahahaha. Bisa sampai besok paginya masih "ah sebel kamu kalah" gitu coba. 😂

Kami pun mencoba merunut alasan kenapa ya kok bisa begini ya. Katanya anak harus diajari kompetisi sejak dini. Saya sama JG kompetisi banget, dari TK kali deh sering ikut lomba mewarnai, menggambar, dll.

Sering kalah banget tapi justru dulu katanya JG biasa aja. Makin gede aja makin nggak bisa move on dari kekalahan. Kenapa sihhhh. Bingung hahahahaha.

Waktu kecil juga katanya JG jarang rebutan sesuatu. Main ya sama-sama aja kenapa harus rebutan. Sungguh toleran ya, aku bangga lol. Cuma kalau sama makanan aja dia pelit katanya sejak kecil. Meh. Tetep sih tampaknya nggak ada hubungan antara pelit makanan sama sama takut menerima kekalahan.

JG sampai ada di level menghindari kompetisi soalnya. Saking takut kalah dan kepikiran. Kecuali main bola katanya, kalah juga biar karena sadar diri nggak jago. 😂

Kalau udah gini, kemungkinannya ada di perbedaan kepribadian. Saya thinking banget sementara JG lebih ke feeling. Jadi saya cenderung realistis sama segala sesuatu. "Oh kalah ya? Ok" gitu.

Sementara orang feeling kan cenderung "masokis" ya. Udah tau bikin sedih, malah diinget terus bukannya dilupain. Malah semacam menikmati kesedihan gitu. Kemudian misah-misuh sendiri hhhh. Sisi orang melankolis yang nggak akan pernah dimengerti oleh orang realistis kaya saya lol.

(Baca: Saya #TeamRealistis! People with no feeling!)

Kecuali kalau dicurangi ya. Saya tipe yang confront ketidakadilan di mana pun jadi ga jangan harap saya diam. Dari urusan kurang kembalian sampai antrean. Tapi most of the time kalau lomba dan memang yang menang oke ya saya langsung move on.

Juga kemungkinan saya anaknya kompetitif dan ambisius. Saya juga tipe yang nikmatin proses kompetisi, adrenalin ada saat kompetisi, bukan cuma nunggu saat pengumuman.

Makanya kalau berhasil bikin sesuatu yang saya anggap bagus, saya bangga sendiri. Orang nggak apresiasi ya terserah. Yang penting menurut saya bagus weeee 😂

Itu juga dipengaruhi sama saya yang cuek sama segala sesuatu termasuk omongan orang. Saya jarang banget tersinggung sama omongan orang atau sampai kepikiran. KECUALI orangnya memang penting dalam hidup saya.

Makanya saya bikin postingan apa juga, selama saya benar dan punya data serta fakta, saya nggak pernah takut disindirin orang. Terserah orang mau ngomong apa, I don't care hahahaha.

Dan kadang kalah bikin kita belajar banyak lho! Oh yang menang ternyata caranya begini begini begini. Dicatat dan diingat untuk diterapkan di masa depan. Malah kadang saya sampai kagum sendiri karena orang kok kepikiran ide kaya gitu! Hahaha.

Kecuali caranya licik ya biasanya saya sumpahin hahahaha. Nggak deng, biasanya jadi pengingat bahwa saya tidak akan pernah melakukan itu.

Karena surprisingly orang-orang licik ini banyak yang sukses. Kalau kata JG, temen-temen yang menghalalkan segala cara kok pada lebih kaya dari kita ya? Yah, gimana, mau nggak jujur? Gimana kalau anak kita nggak jujur sama kita? :)))))

(Baca di sini, posting lama Tentang Kejujuran)

Ya udah itu aja. Kalian termasuk yang mana? Yang cuek pada kekalahan atau yang nangis semalaman? HAHAHA. Komen yaa! :)

-ast-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

5 Akun Resep Masakan Wajib Follow di Instagram

on
Wednesday, April 19, 2017
[SPONSORED POST]

Siapa yang hobi follow akun makanan di Instagram? Sayaaa. Selain follow food blogger, saya juga suka mantengin akun-akun resep masakan. :)


Instagram itu menyenangkan sekali ya! Meski banyak yang masih suka-suka gue (which ya terserah juga sih lol), saya sendiri sih nikmatin banget liat foto-foto bagus di Instagram.

Iri banget jadinya kalau liat sesama ibu-ibu yang fotonya bagus-bagus banget. Apalagi akun resep masakan. Pertama saya nggak bisa dan terlalu males untuk masak jadi iri lah tentu, yang kedua kenapa fotonya profesional banget! Sebel! Aku iri! Aku butuh kamera baru! *modus* lol

Ibu-ibu yang share resep di Instagram kan sebenernya banyak banget ya. Tapi ya gitu, rata-rata cuma foto tampak atas dengan alas foto. Ini saya kurasi akun-akun yang sama-sama share resep masakan tapi fotonya profesional banget. Memang pake kamera yang nggak main-main juga sih, editingnya juga kece. Hiks.

Kalau udah gini pasti jadinya meratapi Instagram sendiri lah yang nggak tahu mau dibawa ke mana hahaha. Btw karena saya lagi nggak mood amat nulis blog, saya jadi cerita di Instagram. Cerita pendek 5 paragraf yang semoga bisa menginspirasi. Hahaha. Boleh loh follow Instagram saya @annisast. *modus kedua* lol

Ya, jadi ini dia 5 akun Instagram yang share resep masakan dengan foto yang indah banget secara visual:

@justtryandtaste



Siapa yang nggak tau JTT cobaaaa! Yang pernah browsing resep masakan Indonesia pasti pernah mampir di blognya. Instagramnya juga bagus banget, meskipun beliau nggak share resep langsung di caption tapi tetep share di blog. Tapi dibantu keyword-nya banget lho!

*

@pujihamzah



Mbak Puji ini bagus banget fotonya dan aliran apa ya namanya yang gelap-gelap itu. Kan ada tuh aliran white table, ini sebaliknya pokoknya hahaha. Apa sih saya nggak jelas ah. Pokoknya follow dulu lah, dijamin mata termanjakan. Resepnya juga ditulis sederhana jadi gampang dimengerti.

*

@bundnina_kitchen



Bunda Ninaaaaa, kenapa bagus-bagus amat fotonya. Mouth-watering dan artsy sekali sungguh. Propsnya nggak main-main. Foto anggur aja bisa jadi bagus banget! Follow deh!

*

@hanhanny



Aku suka mbaknya karena sering share resep kue basah macem-macem banget. Beberapa foto beliau saya bookmark tapi ya dibookmark doang nggak dieksekusi hahahaha. Ngiler banget liat foto bolu kukus gula merah huhu.

*

@ayudiahrespatih



Ini saya suka feednya karena terang banget dan bukan yang gelap gloomy hahaha. Mbaknya juga suka bikin bento dan yang sebegitu lucunya aja dibilang abal. Apakah kalian gemaasss? *menoyor diri sendiri*

*

Jadi ya itulah 5 akun Instagram resep masakan yang akan bikin feed kalian indah dan informatif. Mau masak juga tapi nggak punya alat masak yang mumpuni? Kumpulin stamp Alfamart yuukkk!

Hubungannya apa sis? Ih kalian masa belum tau kalau tahun ini Alfamart punya Kejutan Awal Tahun 2017 Royal VKB Cookware. Cukup belanja Rp 30.000 (berlaku kelipatan) kalian akan dapet satu stamp Alfamart. Plus extra stamp kalau di daftar belanja ada produk sponsor

Nah stamp yang udah terkumpul bisa ditukar dengan alat masak berbahan teflon dengan standar uji Eropa Royal VKB Cookware dengan harga diskon hingga 85%! Liat nih punya aku, bagus bangeeett. Aku nggak pake dulu karena sayang-sayang, masih punya yang lain hahaha. Sungguh emak-emak sejati.


Nggak suka stamp fisik karena ilang-ilangan dan nyelip di dompet? Duh canggihan dikit dong. Download aplikasi Alfastamp, aktifkan dengan nomer ID kartu Ponta Alfamart, udah deh bisa mulai kumpulin stamp digital. Ada bonus stamp juga waktu pengaktifan pertama kali.

Dan ibu-ibu ini memang pejuang diskonan sejati yaaa. Cookware-nya laku banget sampai banyak stok kosong di mana-mana. HHHHH.

Nah untung Alfamartnya sigap. Biar nggak kehabisan lagi, sekarang bisa pesan dulu mau order yang mana. Periode pemesanan barang 1 April 2017 – 21 May 2017. Untuk pemesanan ini bisa via kasir untuk stamp fisik dan via aplikasi untuk stamp digital. Gampang kaannn.

Barang bisa diambil setelah minimal 4 minggu setelah memasukkan pemesanan dan maksimal hinggal 30 Juni 2017. Barang harus diambil di toko tempat melakukan pemesanan. Untuk stamps digital, pastikan kode toko yang dimasukkan sama dengan toko pengambilan.

Info lengkap klik di sini ya http://alfamartku.com/program #PilihanBundaAlfamart. Selamat hunting stamp! Jangan lupa foto-foto biar Instagramnya kece!

-ast-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Pelakor

on
Tuesday, April 18, 2017
Postingan ini sambungan dari postingan sebelumnya: Selingkuh. Silakan mau baca dulu yang ini, atau baca dulu yang sebelumnya, sama saja. :)


Di postingan sebelumnya itu saya menulis sedikit soal pelakor. Betapa istilah pelakor adalah istilah yang sungguh patriarki. Menyalahkan perempuan atas sesuatu yang bukan salah dia sepenuhnya. Hey, it takes two to tango!

Dan tulisan saya sebelumnya netral, bisa istri atau suami yang selingkuh. Kali ini sudut pandang saya dari pihak perempuan.

Di bawah ini kutipan dari tulisan saya sebelumnya:
Iya, pelakor itu istilah patriarki. Menempatkan laki-laki sebagai poros dan yang salah pasti pihak perempuan. Yang merebut si perempuan, laki-laki jadi korban, jadi objek yang direbut. Mirisnya, hujatan pelakor itu diucapkan serta jadi bahan hinaan sesama perempuan. Kalau dalam hubungan selingkuh saja yang dicaci perempuan oleh perempuan lain, bagaimana laki-laki mau dan BISA menghargai perempuan?

Pelakor. Istilah yang selain patriarki, juga sangat negatif. Makanya jadi rawan bully. Yang selingkuh berdua, yang dibully perempuannya. Suami-suaminya justru lebih sedikit dicaci. Sedih deh. Rata-rata komentarnya seperti di bawah ini:

"Sebagai sesama perempuan masa nggak empati sih? Kok ngerebut suami orang? Kok mau-maunya jadi simpenan lelaki beristri? Perempuan macam apa!"

Yah, padahal kan bisa dengan mudah dijawab dengan:

"Itu suami situ kok nggak empati sih sama istrinya? Kok sempet-sempetnya merebut hati perempuan lain? Mau-maunya punya simpenan padahal beristri! Suami macam apa!"

Iya dong, empati itu seharusnya pada orang terdekat dulu. Pertanyakan dulu empati suami pada istri sebelum kita mempertanyakan empati perempuan lain pada kita. Kenapa coba perempuan lain harus kasihan sama kita, suaminya aja nggak kasihan sama istrinya sendiri. :(

Dan banyak lho perempuan yang tidak mau didekati lelaki beristri, apalagi jadi selingkuhan atau simpanan. Kalau begini kan semakin jelas kesalahan ada di siapa. Mengapa suami-suami ini masih mengejar perempuan yang bahkan tidak mau jadi simpanan? Yang sadar benar bahwa perempuan itu tidak mau jadi yang kedua? Adrenalin?

Banyak juga cerita istri kedua yang nggak tau kalau selama ini laki-laki yang berjanji akan menikahi dia ternyata sudah punya istri. Atau yang ngakunya sudah pisah ranjang dan siap cerai, padahal ternyata masih serumah sama istrinya dan istrinya nggak tahu apa-apa. Ada apa dengan cowok-cowok semacam ini ya.

T_____T

Tapi bahkan ceritanya sudah seperti itu pun yang disalahkan tetap hanya si perempuan. Salah karena mengacaukan rumah tangga orang. Padahal selingkuh kan nggak mungkin sendirian, mbaksis. Kalau sendirian namanya masturbasi.

(Baca: Menikah untuk Menyenangkan Siapa?)

Ada juga yang mengakui kalau suaminya jatuh cinta pada perempuan lain. Yang salah siapa? Tetap pihak perempuan.

"Suami saya jatuh cinta pada kamu, kamu kok meladeni?! Kamu kan tau dia punya istri!"

Jatuh cinta pada siapa itu tidak diatur oleh undang-undang. Kita tidak tahu akan jatuh cinta pada siapa. Dan kalau suami bisa jatuh cinta pada orang lain, orang ketiga ini juga BISA jatuh cinta pada suami orang lain. Pertanyaan jatuh cinta itu bisa dengan mudah dijawab:

"Yah tante, sayanya juga jatuh cinta. Emang suami situ doang yang bisa jatuh cinta?"


Meski demikian ya memang ada juga perempuan yang sadar benar didekati pria yang sudah menikah namun tidak menolak. Selain jatuh cinta, mungkin punya masalah ekonomi?

Karena pihak ketiga ini juga motifnya banyak. Banyak yang bukan sekadar jatuh cinta atau cari tantangan. Yang sampai dinikahi atau disimpan biasanya malah karena faktor ekonomi. Banyak banget kan denger cerita suami-suami yang ternyata punya simpanan di kampung? Atau kalau memang tinggal di kota, para simpanan ini biasanya rela jadi simpanan karena gaya hidup kan?

Butuh sugar daddy untuk mempertahankan gaya hidup, butuh sugar daddy untuk bayar kuliah, butuh sugar daddy supaya masa depan terjamin. Bukan cerita baru.

Itu kalau di kota, kalau istri kedua di kampung? Dikirimi uang tiap bulan juga udah bahagia ya kayanya. Yang penting bisa makan, yang penting anak bisa sekolah, dan yang terpenting, nggak dapet label perawan tua di kampung. Yang penting punya suami!

Dan ya, salahkan para suami yang begitu pintar mengatur uang sehingga mampu membayar gaya hidup sang simpanan, sehingga mampu jadi sugar daddy. Sehingga mampu membagi waktu dengan istri di kampung. :(

*

Kenapa sih suami selingkuh? Adakah yang salah dalam rumah tangga?

Pasti ada. Gara-gara LDR doang bisa jadi masalah kan. Bisa juga kaya yang saya bilang kemarin, suami nggak sanggup monogami. Istrinya baik, penyayang, istri idaman banget tapi ya memang dasarnya aja si suami emang nggak sanggup sama satu perempuan. Kan tetep zonk.

Suami nggak sanggup monogami itu masalah rumah tangga banget loh.

Kalau memang istrinya nyebelin? Ya bilang dong sama istrinya, daripada di depan selalu manis tapi di belakang punya simpanan. Sebagai istri juga harus mau mendengarkan keluhan suami soal dirinya, jangan baper duluan.

Jangan dikritik suami lalu drama dan merasa kontribusi terhadap keluarga jadi nggak dihargai. Suami kritik kita kurang perhatian, terus drama nangis-nangis "aku tuh yang ngurus anak-anak kita loh!" Ya kan nggak berhubungan. Ngurus anak berdua, ngasih perhatian ke satu sama lain juga harus berdua. Intinya sering-sering ngobrol lah. Daripada cari temen ngobrol lain? ;)

Suami-suami juga harus membebaskan istrinya untuk tetep mengerjakan passion, jangan cuma disuruh ngurus rumah tangga doang. Ini mah istrinya dikekang, segala dilarang, suatu hari selingkuh atau poligami dengan alasan "istri nggak bisa diajak ngobrol serius selain urusan rumah tangga". YA NURUT NGANA. Yang larang siapa, yang salah tetap istri.

(Baca: Menikah dalam Satu Kata)

Tapi ya harus diakui juga memang ada istri-istri yang menguji kesabaran. Buat suami-suami dengan istri yang memang menyebalkan, solusinya cuma dua. Sabar seumur hidup atau ceraikan! Jangan malah selingkuh kemudian membela diri dengan kekurangan istri. Itu jahat, itu menyakitkan.

Istri-istri juga. Kalau suami ada kurang itu ya dibicarakan lah. Kita nggak sempurna, dia juga. Kalau memang capek karena suami nggak pernah bantu ngurus rumah ya bilang baik-baik, bukannya malah semua dikerjain sendiri tapi sambil ngedumel. Capek. Plus nggak sehat. Stres sendiri kan jadinya.

Dan hiks beneran lho saya sedih sama perempuan-perempuan yang berteriak menyalahkan orang ketiga. Maaf sekali tapi bagi saya itu adalah bagian dari denial, dari ketidakmampuan untuk menerima kekurangan diri dan kekurangan suami. Dari ketidakmampuan menerima ada kesalahan dari hubungan suami istri.

Kalau memang merasa punya masalah dalam rumah tangga, cari bantuan profesional. Banyak kan konsultan pernikahan. Kalian butuh orang ketiga untuk menengahi. Kalau salah satu tidak mau? Yakin masih niat mempertahankan pernikahan?

Komitmen itu harus direncanakan, bukan cuma diharapkan akan tetap terjaga. Rencanakan bahwa kita harus jaga ya komitmen ini. Bawa topik selingkuh sebagai sesuatu yang biasa. Yang bisa dibicarakan kapan pun dengan suami.

*

Satu lagi soal bully pelakor: jangan memaksakan standar ideal kita pada orang lain.

Ini berlaku bagi orang-orang yang di socmed berteriak menyalahkan pelakor. Padahal kenal juga nggak sama pasangan suami istri itu, kenal suaminya nggak, kenal istrinya nggak. Cuma tau cerita dari Instagram kemudian bully si pelakor. Kebetulan semua yang terlibat sering muncul di TV jadi merasa tahu semua sisi hidup mereka? Padahal nggak ya.

Mereka membully karena memaksakan standar ideal soal pernikahan pada orang lain. Padahal istri yang diselingkuhi belum tentu sakit hati sampai harus dibela sejagat social media lho. IYA BELUM TENTU.

(Baca: Pernikahan dan Kesetiaan)

Tahukah kalian bahwa tidak selamanya selingkuh itu menyakiti?

Kebanyakan iya, saya setuju, tapi kalau lantas bilang semuanya sih saya nggak setuju. Karena saya tau beberapa orang yang suaminya selingkuh terus ya udah tetep bahagia "biarlah yang penting gue masih dikasih duit tiap bulan" atau "biarlah yang penting sekolah anak aman, gue bisa belanja, gue hepi, dia hepi, anak gue hepi". ADA.

Karena apa? Karena tujuan menikah setiap orang beda-beda. Nggak semua orang nikah karena memang cinta.

Kan banyak juga yang nikah karena status sosial. Kalau nikah sama si A maka dia akan jadi bisa bergaul dengan level sosial yang mana. Model pemanjat sosial begini nih yang biasanya lempeng aja kalau pun pasangannya mau punya simpenan. Lha emang dari awal nggak cinta kan. Sebel doang mungkin levelnya bukan sakit hati.

Atau nikah karena bisnis, kalau nikah sama si O maka bisnis akan lancar, networking akan bagus. Bisnis lancar. Punya anak yang banyak biar warisan terjamin aman.

Atau karena politik. Kalau nikah maka karier politik lancar. Maka kemudian apa yang jadi masalah kalau masing-masing tidak menghargai komitmennya? Apa yang jadi masalah kalau kemudian salah satu selingkuh? Yang penting pernikahan masih berjalan sesuai tujuannya kan?

Yang ribut kalian doang, merekanya bisa aja adem ayem sebenernya.

*

Jadi ya, sebagai perempuan bersuami, ayo kita berkomplot dengan suami-suami kita supaya kita tidak tergoda untuk selingkuh. Ayo bicara, ayo ngobrol, ayo pillow talk. Bukannya berkomplot dengan perempuan-perempuan tidak dikenal dan berharap mereka tidak menyelingkuhi suami kita. :)

Jangan lupa baca tulisan sebelumnya ya! Klik: selingkuh. Jangan lupa juga follow Instagram saya di @annisast! (lah kok modus lol)

-ast-

PS: Tulisan ini harus diberi credit pada Nahla karena sepertiganya hasil brainstorming berdua lol.






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Selingkuh

on
Tuesday, April 11, 2017
Ah, bahasan ini. Butuh waktu sebulan lebih buat saya untuk maju mundur mau menulis ini. Pertama karena malas pasti jadi panjaaaanggg (DAN BENAR ADANYA). Kedua karena bahasannya sensitif. Ya, karena alasan kedua mari tulisan saya ini dibaca pelan-pelan. Oiya, selingkuh di sini konteksnya selingkuh saat sudah menikah ya. :)


Di era digital ini semua orang bisa dengan mudah bereaksi. Kalau dulu ada orang selingkuh, yang tau paling banter tetangga di rumah dan keluarga. Sekarang jadi ditambah juga followers social media, plus followers akun gosip yang makin merambah rakyat jelata.

Iya rakyat jelata. Dulu kan mau masuk infotainment itu susah, harus jadi bintang dulu di TV. Harus mati-matian nganter temen audisi terus main FTV. Lha sekarang bukan siapa-siapa aja bisa masuk infotainment Instagram. Yang penting kasusnya dianggap layak jadi cacian massa. Duh.

Pertanyaan saya yang utama, kenapa topik selingkuh banyak banget yang pengen komentari? Kalau artis selingkuh kan alesannya "publik layak tahu yang sebenarnya" kalau orang biasa selingkuh? Kenapa orang rame-rame komentar? Sampai jadi artikel khusus di portal community anak muda? Kenal juga nggak. temen juga bukan, sodara apa lagi. Jelas bukan.

Lalu kenapa ya?

Yang miris, yang lebih banyak dicaci adalah pihak perempuan yang jadi selingkuhan. Mereka ramai-ramai disebut pelakor, perebut laki orang. Sungguh urusan menikah ini, sampai pengkhianatan pun masih sangat patriarki.

Iya, pelakor itu istilah patriarki. Menempatkan laki-laki sebagai poros dan yang salah pasti pihak perempuan. Yang merebut si perempuan, laki-laki jadi korban, jadi objek yang direbut. Mirisnya, hujatan pelakor itu diucapkan serta jadi bahan hinaan sesama perempuan.

(Baca tentang Pelakor di sini!)

Kakak ipar sahabat saya selingkuh, ada foto dia sama perempuan di dalam selimut berdua. Pembelaannya? "Ya namanya cowok, kaya kucing dikasih ikan mah diambil lah" Rendah banget ya, sampai mau dibandingkan sama kucing. Yang disalahkan oleh orangtua si cowok siapa? Tetap si perempuan lain karena sudah memberi ikan. Ckckck.

Jadi kalau bukan pelakor yang salah, yang selingkuh itu salah siapa? Jawabannya: BUKAN URUSAN KITA.

Ya bukan urusan kita sama sekali. Urusan rumah tangga yang patut kita urus adalah rumah tangga kita sendiri. Bukan rumah tangga orang lain.

Menikah untuk siapa? Untuk diri sendiri atau untuk memuaskan ego orang-orang di sekitar yang selalu seakan memaksa untuk buru-buru menikah?

(Baca: Menikah untuk Siapa?)

*

Coba lihat sekitar, seberapa banyak anggota keluarga yang selingkuh atau diselingkuhi? Lihat di lingkaran lebih luas, seberapa banyak teman kita yang selingkuh atau diselingkuhi? Seberapa banyak di lingkungan rumah? Di lingkungan kantor? BANYAK.

BANYAK SEKALI.

Berbeda misalnya dengan kasus orang bunuh diri live di Facebook gitu. Belum tentu 3 bulan sekali ada yang melakukannya. Jadi wajar banget kalau memang jadi topik di mana-mana, di segala social media. Kalau selingkuh kan topik bahasan sehari-hari banget. Adaaa aja berita selingkuh mampir ke kuping. Temen kantor, sahabat, keluarga, artis. Dan topiknya selalu sama, ada yang berkhianat. Mengkhianati pernikahan.

Ah, jadi bicara pernikahan.

*seruput kopi* *padahal nggak ngopi* *biar dramatis aja*

Jadi ya, pernikahan itu sakral. Disakralkan. Harus disakralkan supaya tidak disalahgunakan. Kalau tidak sakral nanti seenak udel ganti pasangan tiap 6 bulan sekali kan repot. Pdkt sama keluarga aja berapa bulan, nyiapin resepsi nikah aja bisa setahun.

Nah tapi mungkin ya, mungkin nih ya orang-orang yang selingkuh ini memang tidak menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang sakral. Seperti kata mbak Roslina Verauli yang pernah saya kutip:

"pasti ada masalah dulu yang mengakibatkan selingkuh, bukan selingkuh kemudian jadi masalah."

Coba diresapi kalimatnya.

Masalahnya bisa macem-macem. Ada yang menganggap istrinya di rumah terlalu cerewet dan ngatur-ngatur kemudian dia cari perempuan yang bisa diatur. Ada yang menganggap istrinya terlalu superior, terlalu pintar, kemudian dia cari perempuan yang tidak terlalu pintar supaya bisa lebih superior. Ya macem-macem lah.

Tapi kan ada yang keluarganya sempurna, tapi tetep selingkuh!

Ya ada. Alasannya bisa dua. Pertama, ya sempurna kan nurut ngana. Siapa tau istrinya nggak pernah bisa diajak diskusi politik terus suami cari perempuan yang bisa diajak diskusi politik. Atau sebaliknya, suami nggak pernah mau dengerin keinginan istri, si istri merasa diabaikan kemudian istri cari perhatian yang lain. Kan bisa banget.

Ya atau apalah, mungkin sempurna di mata orang lain, tapi salah satu tetep ada hole yang nggak bisa diisi sama pasangannya. Hole, bolong, alasan klasik.

Alasan kedua. Alasan paling masuk akal menurut saya sih: monogami bukan untuk semua orang.

Monogami (Yunani: monos yang berarti satu atau sendiri, dan gamos yang berarti pernikahan) adalah kondisi hanya memiliki satu pasangan pada pernikahan.

Iya tidak semua orang bisa dengan satu pasangan menikah saja seumur hidup. Seperti juga poligami tidak untuk semua orang. Saya tidak mau poligami tapi saya yakin memang ada pasangan-pasangan yang memang bahagia berpoligami. Seperti juga ada pasangan-pasangan yang memang bahagia bermonogami.

Masalah muncul ketika penganut monogami ternyata menikah dengan orang yang tidak sadar kalau dia sebenarnya tidak sanggup monogami.

NAH.

Jadi ada masalah juga di situ. Selain urusan hole, ada juga poin bahwa ada orang-orang yang memang tidak cukup dengan satu pasangan saja. BEGICU.

Ruwet jadinya, gengs. Yang poligami juga nggak bisa bilang "mending poligami daripada selingkuh". Nggak begitu juga karena nyatanya, udah istri udah 4 aja ada yang tetep punya simpenan. Sementara istri satu dan selingkuh juga mungkin memang bukan niat pengen sah istri banyak. Ada yang emang pengen main-main aja jadi nggak mau poligami. Manusia kan beda-beda, bos.

Poligami tetep selingkuh ada, monogami nggak mau nikahin selingkuhan padahal dikasih izin istri pertama juga ada. Lha cerita anak selingkuhan diurus sama istri pertama aja banyak kok ya kan. Jadi gimana dong, ini sungguh sangat complicated. Plus berteriak-teriak jauhi dan musuhi pelakor itu nggak menyelesaikan masalah.

Atau bilang pelakor emang harus diberantas. Weh, suami selingkuh sama cowok juga banyak cerita ah. Saya nggak setuju banget jadinya kalau hanya menyalahkan pihak perempuan. Apalagi banyak yang kenyataannya pihak perempuannya (si selingkuhan) pun dibohongi. Ngakunya udah mau cerai lah sama istri pertama, ngakunya lebih cinta lah sama si selingkuhan.

Kalau kata 9gag, bulldog kawin sama shitzu. BULLSHIT.

Apalagi kadang kecocokan juga bisa dengan mudah ditemukan. Ya pas nikah mah cocok-cocok aja sama pasangan yang ini. Lama kelamaan kok nggak cocok? Kok nemu orang lain malah cocok sama yang lain ini?

Maka itulah topik kita selanjutnya adalah kesetiaan dan komitmen.
Menikah itu memaksa kesetiaan dan kesetiaan itu bukan untuk semua orang. Sanggupkah untuk tidak menyakiti hati pasangan dengan cara apapun? Karena jatuh cinta kan tidak pandang status menikah atau nggak. Banyak yang mengaku jatuh cinta lagi padahal sayang sama pasangan di rumah nggak berubah. Sanggupkah berkomitmen pada SATU kesetiaan seumur hidup? -- Pernikahan dan Kesetiaan

*

Apa arti setia? Apa arti selingkuh?

Kita sepakati sama-sama dulu ya kalau selingkuh itu melanggar komitmen untuk hanya bersama satu pasangan. Ini mah udah pasti lah, ada komitmen pernikahan yang dilanggar. Kecuali pas nikah emang bentuknya open marriage gitu, atau nikah karena bisnis, nikah karena politik, beda urusan ya.

Masalahnya ada di definisi setia dan selingkuh. Tiap orang punya definisi beda-beda, bahkan suami istri aja bisa punya definisi beda-beda. Makanya suka ada istri yang ngamuk karena baca chat cewek padahal suaminya nggak ngapa-ngapain. Karena cemburuan? Ya, tapi juga karena berbeda mendefinisikan selingkuh.

Jadi definisi selingkuh misalnya:

Bagi si A adalah "chat sama cewek di luar urusan kerjaan"

Tapi bagi si B adalah "jalan berdua tanpa bilang, jalan berdua tapi bilang itu nggak selingkuh"

Atau bagi si C adalah "have sex sama cewek lain, kalau cuma chat mesra atau pegangan tangan mah biar lah, dia orangnya emang touchy-feely"

Ini melahirkan macam-macam tujuan selingkuh. Ada yang pengen aja nyoba pasangan lain, ada yang emang bosen aja sama istri/suaminya, ada yang cari adrenalin, ada yang khilaf, macem-macem lah.

Karena macem-macem, jadinya hasil akhirnya juga beda-beda. Ada yang bebal, abis ketauan selingkuh, ngaku khilaf, minta maaf, kemudian selingkuh lagi. Ada yang ngaku salah, minta maaf, kemudian ninggalin istrinya karena merasa bersalah. Ada yang ngaku salah kemudian ninggalin istrinya DAN ninggalin selingkuhannya. Ada yang ngaku salah kemudian nggak ulang lagi, selamanya kembali berkomitmen dengan satu pasangan.

Makanya dari awal saya bilang ini selingkuh setelah menikah. Karena banyak kok yang pas pacaran pacarnya banyak, pas nikah adem ayem aja nggak kepikiran punya banyak lagi.

Nggak bisa juga judge bilang "Kurang bandel sih waktu muda, jadi pas udah nikah bandel deh". Yaelah, yang dari muda sampai tua baik juga ada. Yang waktu muda bandel terus pas udah nikah tetep selingkuh juga banyak. Yang selingkuh mulu waktu muda, sampai nikah, terus tobat juga ada.

Who are we to judge?


Tapi intinya apapun definisi selingkuh, intinya selingkuh bisa terjadi karena tidak ada penghargaan terhadap komitmen. Tidak ada penghargaan pada pasangan. :)

*

Simpulan akhirnya menurut saya adalah, monogami tidak untuk semua orang tapi selingkuh itu mengkhianati komitmen. YA INI MAH UDAH TAU KELES, SIS.

Buat saya, yang perlu dilakukan adalah lower your expectation of marriage. Rendahkan ekspektasi kalian pada pernikahan. It's better to be surprised than to be disappointed.

Kasarnya, kasarnya banget nih: percaya lah pada pasangan kita tapi siapkan yang terburuk, jangan terlalu yakin 100% pasangan kita nggak akan selingkuh. Karena dia sendiri sebenernya nggak bisa jamin. Namanya jatuh cinta, khilaf, atau kalau kata JG, syahwat kadang mendahului otak.

Iya, kalian nggak salah baca. Nggak tau lagi gimana bikin kalimat yang lebih enak dibaca karena kalian tau saya nggak suka basa-basi tapi ya, itu intinya.

Nikahnya dibawa santai ajaaa, jangan sedikit-sedikit berantem. Jangan mengubah hidup pasangan meski udah nikah. Biarkan dia tetep ngerjain hobinya, biarkan dia tetep ngejar cita-citanya, jadi nggak ada beban "nikah kok hidup aku jadi gini". Cari tahu passion pasangan terus dukung! Passion bikin bahagia! Meskipun pasti ada yang berubah sih, tapi kan disesuaikan, makanya komunikasi itu penting.

(Baca: Mengurangi Berantem-berantem Setelah Nikah)

Jadi kalau sampai terjadi, kita mungkin akan lebih mudah memaafkan karena sudah menyiapkan. Karena selalu ada alasan. Khilaf juga boleh kan namanya manusia, asal bukan khilaf terus berulang-ulang aja.

Mungkin loh ya. Makanya saya nggak berani judge ibu-ibu yang bertahan meski suaminya selingkuh berkali-kali. Mungkin mereka tahu persis masalahnya di mana jadi memaklumi. Sakit hati mungkin iya, tapi maklum makanya bertahan.

Tapi kalau alesan bertahan karena ekonomi kasian sih huhu. Makanya perempuan harus berdaya! Harus punya penghasilan sendiri!

Atau bertahan karena anak. Pertanyaan saya selalu "apakah lebih baik membesarkan anak di pernikahan yang tidak sehat? Atau lebih baik membesarkan anak tanpa ayah/ibu tapi lingkungannya sehat?" Saya belum punya jawabannya.

Abis ini saya siap dibully "kok bikin selingkuh seolah wajar sih!" Nggak wajar tapi sangat sering terjadi toh? Abis gimana, memang nggak ada benang merah atau sesuatu yang bisa bilang "jika A maka dia selingkuh, atau jika B maka dia tidak akan selingkuh". Jadi tips biar pasangan nggak selingkuh juga susah dibuat.

*

Saya terlalu banyak dengar cerita langsung, semua contoh yang saya sebut di sini nyata adanya. Saya kenal pelaku selingkuh yang memang suka main cewek, yang baik-baik aja di rumah, yang sudah poligami tetap selingkuh, sampai ibu-ibu yang bahkan saya nggak liat kekurangan suaminya.

Well, ternyata kekurangan suaminya di ranjang sih jadi harus gimana coba. Diomongin diapain juga suaminya nggak bisa berubah jadi orang lain.

Dan patut diingat, ada juga yang selingkuh tapi itu bikin dia lebih bahagia. Dia selingkuh dan menemukan kebahagiaan lain, sehingga dia bisa selalu happy di rumah. Justru karena punya simpenan dia bisa jadi lebih sayang sama keluarga. Jadi nggak selalu kalau orang selingkuh terus jadi nggak perhatian sama pasangannya.

Model yang terakhir begini biasanya deg-degan takut kaya tupai. Karena terlalu lama, nyaman, dan bahagia punya simpenan, takut akhirnya jatuh jua alias ketauan sama pasangannya. LOL. Ini kisah nyata juga gengs, diceritakan langsung oleh pihak pertama. Beserta contoh tupai-tupainya. :)))))


Orang tidak berubah karena pernikahan, orang berubah karena dirinya sendiri. *tetep*

Juga rendahkan ekspektasi pada segala hal. Sejak awal nikah, jangan ngarep dikasih bunga, dikasih surprise tiap ulang tahun, atau hal-hal semacam itu. Kalau butuh didengarkan maka bicara, maka request, "DENGERIN AKU DONG" gitu. Pengen apa, butuh apa, bilang.

Jadi ketika ada orang lain yang ngasih perhatian, nggak gampang leleh karena komunikasi kita dengan pasangan lancar. Ketika ada yang flirting, pasangan suami istri yang komunikasinya lancar kemungkinan besar malah lapor sama pasangannya.

Kalau malah berantem, ya berarti punya masalah kepercayaan. Kalau malah jadi banyakan berantemnya dibanding nggak berantemnya? Ya berarti mungkin memang nggak cocok?

T_____T

Susah ya nikah?

Kalau kata mbak Vera (again mbak Vera, doi bisa difollow loh di Instagram @verauli.id):

Cinta butuh dipelihara agar terpelihara.

Iya pernikahan butuh dipelihara, butuh usaha, berusaha selalu kasih yang terbaik, kasih waktu, kasih perhatian, dan sebagainya. Pernikahan kan bukan Tesla, jadi nggak bisa autopilot. Pernikahan harus diusahakan berdua, jadilah pilot dan co-pilot. *maafkan analogi yang sungguh tekno*

Tapi yah, ini cuma dari saya yang kebetulan terpapar banyak sekali curhat soal selingkuh. Maaf sekali kalau ada yang menyakiti dan maaf kalau banyak yang bikin kaget.

Sekian dan terima kasih.

-ast-

Saya tidak setuju pelakor yang harus menjaga diri. Yang tidak boleh meladeni suami orang lain. Kenapa? Baca di sini; tentang Pelakor.

PS: Karena menulis ini saya jadi tahu ada istilah pebinor. Perebut bini orang. Ya, at least kini seimbang. Meski sekali lagi: urusan kita apa sampai harus melabeli orang dengan pelakor atau pebinor?






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

#SassyThursday ft GesiWindiTalk: Bokek

on
Thursday, April 6, 2017

Siapa yang sering ngerasa bokek? Gue jarang sih lol. Jarang mau mengakui tepatnya hahaha. Karena kaya nelangsa banget kesannya. Nahla tuh yang dikit-dikit aku bokek aku bokek astaga.

Oke topik remeh minggu ini adalah apa yang biasanya dilakukan kalau lagi nggak punya uang. Uang itu ke mana ya mengapa senang sekali kabur dari tabungan? Kenapa senang sekali muter-muter dari gaji, bayar cicilan, bayar tagihan, belanja-belanja dan bikin galau kapan gajian?

Buat gue definisi bokek adalah ketika uang udah tinggal pas banget buat makan hahahaha. Kritis banget. Biasanya seminggu sebelum gajian nih. Jadi ngapain aja biasanya kalau lagi nggak punya uang?

Baca ide lain di sini:

Ngapain yah hahahha banyak lah yang harus dilakukan lol.

1. Keliling online shop dan wishlist atau add to cart

Ya gitulah, seolah belanja padahal nggak dibayar hahahaha. Ini cukup memuaskan hasrat belanja kok. Scroll-scroll online shop tanpa beli-beli aja memang salah satu aktivitas yang membuang waktu membahagiakan.

Coba hitung berapa waktu tiap hari yang dihabiskan untuk scroll online shop? HAHAHAHA. Atau minimal scroll Instagram dan bookmark barang lucu-lucu. NGAKU!

Tapi ati-ati juga sih, ada online shop yang kalau abis add to cart nggak dibayar suka nelepon ngingetin bayar nyahahahaha. Amannya wishlist aja ya. lol

2. Merencanakan mau makan apa duluan pas gajian

Yaitu ngechat JG. "Sayang, abis gajian pokoknya kita makan ini ya!" Besoknya chat lagi dengan resto berbeda "sayang aku mau makan ini dulu deh abis gajian" lol Mengkhayal aja kenyang kok kenyang.

3. Masak sendiri di rumah

YHA. Mau martabak? Beli meses di warung deket rumah. Mau steak? Ngesot dikit ke supermarket beli daging steak yang harganya bisa sepertiga kalau di resto. Mau ramen? RAMEN INSTAN FTW!


4. Tukar voucher Go-Food

YES. Kumpulkan poin-poin Go-Pay mu dan tukarkan dengan voucher Go-Food saat bokek. 750 poin bisa dituker sama voucher 50ribu. Mayan bisa beli Shihlin dua bungkus hanya dengan modal 24ribu saja. Shihlin is life!

5. Makan Burger King pakai voucher

Burger King lagi sering bagi-bagi voucher loh gengs dan itu jadi murah! Vouchernya kadang ada di fanpage mereka (jadi tinggal tunjukkin fotonya) atau voucher fisik juga yang dibagiin setelah makan di BK. Huhu enak!

6. Tetap ke mall ...

... tapi makan katering dulu di mobil hahahahaha. Gue kan katering buat makan malem tapi pesennya harian. Nah biasanya kalau malemnya niat ngemall, nggak pesen katering. Tapi kalau lagi bokek, tetaplah pesen sehingga bisa ngirit nggak perlu makan di mall. Nanti tinggal jajan Chatime doang mampu lah ya. Hahaha.

7. Main ke taman

Iya. Duduk doang. Foto-foto. Biarkan anak lari-larian. Irit dan bahagia.

(Baca: 5 Masalah Taman di Jakarta)

8. Diam

UDALAH DIEM LAH UDAH NGGAK PUNYA UANG BANYAK MAU.

Diem aja di rumah. Nonton YouTube sampai ketiduran. Bikin Indomie. Korek-korek kantong dan tas kali nemu duit gocap buat jajan. Chat sama temen-temen sampai bego. Beres-beres rumah dan buat KonMari bangga. Tagih para peminjam duit lol.

Tidur lah tidur. Tidak akan terasa hari gajian pun tiba. *apeu*

*

Ah kurang meresapi nih nulisnya karena nggak lagi bokek hahahaha Masih awal bulan gini. Kalau kalian, apa yang kalian lakukan kalau lagi bokek?

-ast-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Mengubah Mimpi

on
Tuesday, April 4, 2017
Abis baca postingan mbak Ira soal bagaimana kehidupan sosmed dan urusan belanja, gue juga jadi pengen ikut curhat. Sebabnya apalah lagi kalau bukan konser Coldplay yang harus dilewati begitu saja wahahahahahaha.



Ini udah sempet gue ceritain dikit sih di Instagram (klik dan baca captionnya!). Betapa gue sedih sih nggak nonton Coldplay, tapi nggak galau banget. Sedih lah karena Coldplay gitu loh! Si Bebe aja namanya dari album Coldplay!

Tapi gue sadar diri dan nggak menyesali sampai cranky karena keputusan tidak nonton itu adalah keputusan yang gue ambil dengan sangat sadar. Bukan yang pengen terus nggak punya duit atau dilarang suami hahaha.

Duit ada lah, mampu lah ya nonton konser mah. Cuma kan sayang, sayang aja keluar uang segitu buat nonton konser. Belum tiket pesawat dan hotel kan. Sementara gue masih punya utang KPR, dana pendidikan baru 3/4 jalan, dan dana-dana lainnya sebagai akibat kita memilih jadi orangtua lol. Harus diakui lah, setelah punya anak dana-dana itu mendadak jadi diatur ulang dan dipikir ulang kan.

Terus gue antara bangga sama miris sama diri sendiri karena gue memilih untuk nggak senang-senang impulsif demi diri sendiri. Beda sama beberapa tahun lalu.

Beberapa tahun lalu gue gajian sendiri ya diabisin sendiri kan. Nonton konser ke Singapur minimal abis lah 4jutaan mah. Tapi gue nggak mikir panjang, masih pake belanja dan beli merchandise pula.

Padahal artisnya juga ke Indonesia dan pas di Indonesia gue nonton lagi konsernya karena harus liputan, artis yang sama. Sebut saja Bigbang lol. Abis liputan hari pertama besoknya gue BELI LAGI tiket untuk nonton konser hari kedua. Kalau dipikir sekarang mah GUE GILA APA GIMANA. HAHAHAHAHA

Dan gue bukannya kaya loh ya, emang dulu nggak punya tabungan aja. Punya tabungan hanya untuk dibelikan sesuatu, jadi beneran nggak punya duit nganggur banget. Nabung ah beli iPhone, nabung ah nonton konser, nabung ah beli sepatu. Begitu siklusnya. Yang mana lucu-lucu aja sih DAN bahagia huhuhuhu.

Kalau sekarang punya duit 4juta nganggur duh mending masuk dana darurat yang juga masih belum tercapai seperti juga dana pendidikan HAHAHAHAHA. SD mahal, aku sebal. SMP dan SMA pun mahal. Apalagi kuliah. Lha daycare aja mahal. T______T

(Baca: Tahap Menyiapkan Dana Pendidikan Anak)

Terakhir gue nonton konser itu konser solo G-Dragon 2012 ya? 2012 apa 2011 sih lupa. Konsernya masih di MEIS Ancol, gue nggak liputan tapi emang sengaja aja mau nonton kesayangan, beli tiket festival. Berapa ya harganya Rp 1,5jutaan lah. Tapi itu baru mau nikah, boro-boro punya anak. Kalau sekarang gue lebih suka uang-uang itu jadi angka di tabungan. AKU KENAPA. APA AKU DEWASA. MENGAPA AKU DEWASA LOL.

Betapa anak bikin mimpi-mimpi jadi berubah. Segala hal yang dulu bikin gue hepi ternyata nggak lagi bikin gue hepi. Betapa anak bikin keuangan gue lebih tertata. Ya lo bayangin aja dulu gue beli sepatu seharga setengah gaji sebulan. Itu gimana caranya coba? Masuk akal ga?

Masuk akal dong.

Karena semua orang punya cara membelanjakan uangnya sendiri. Dari dulu gue paling sebel sama yang nyinyirin gue ngabisin duit nonton konser tapi sendirinya impulsif kalau beli buku. Ada yang bahagia dengan nonton konser, ada yang bahagia dengan beli buku. Terserah dong mau dibeliin apa?

Ada yang bahagia pake sepatu mahal, ada yang bahagia liat angka di tabungan. Ada yang muda hura-hura, ada yang muda ngirit parahhh. Tau-tau beli rumah cash. Yha. Nggak ada yang salah, nggak ada yang benar.

Yang bisa beli rumah cash boleh bangga dan merasa sukses. Sebaliknya yang duitnya habis buat nonton konser atau liburan juga nggak usah kecil hati karena kalian melewati pengalaman yang berbeda. Pasti ada pelajaran yang bisa diambil kok gengs dari setiap cerita masa lalu. Ada cerita berbeda juga yang bisa diceritain sama anak cucu kalian. Ehm.

(Baca: Cita-cita yang Tertunda Karena Anak)

Yang nggak pernah nonton konser pasti nggak akan tau kalau abis nonton konser itu euforianya bisa sampai lamaaaa banget. Minggu pertama masih cari-cari video konser di YouTube, minggu kedua masih senyum-senyum dengerin playlist konser, minggu ketiga mulai panik karena si artis kan tur tuh, lagi jadwal di Malaysia weekend ini. Langsung heboh cek tiket dan cari calo HAHAHAHA. Minggu keempat mulai sedih dan akhirnya beli DVD konsernya lol. Lyfe of a fangirl.

Dan iya, gue pernah beli tiket di calo ... di SINGAPUR. Beli di Carousell Singapur, dulu Carousell Singapur itu macam Kaskus gitu kalau di sini. Aplikasinya belum masuk Indonesia kaya sekarang hahahaha. Duh hidupku penuh nostalgia.

Jadi yah, tetep sedih gara-gara nggak nonton Coldplay hahahaha. Tapi menghibur diri karena yakin gue akan sebel sendiri kalau impulsif nonton terus uang di tabungan ngurang banyak. Dulu Singapur bisa jadi weekend gateaway karena dolar Singapurnya cuma Rp 6000 aja sis. Sekarang Rp 9500 ya ampun stres. Sekarang orientasiku uang, uang adalah segalanya lolol.

Mimpi gue berubah seiring dengan gaya hidup yang berubah. Mimpi gue bukan lagi untuk diri gue sendiri, tapi juga untuk si Bebe yang gue beliin mainan lebih sering dibanding gue beli lipstik. Mimpi berubah dan itu tidak apa-apa.

Btw buat ciwik-ciwik yang belum nikah. Ayo ditanya dulu calon suaminya, masih boleh nonton konser nggak kalau udah nikah. Kalau pun nggak dibolehin tenang aja, begitu nikah dan punya anak juga kita sadar diri kok mikir dua kali mau nonton konser hahahaha.

Ya kecuali kalau duit lo nggak bergantung sama gaji. Atau minimal rumah dan mobil udah dibeliin orangtua dan mertua jadi nggak pernah kenal KPR dan KTA. Gaji sisa banyak deh.

Hidup emang gitu gengs. Atur ajalah asal bahagia ok!

:)

Kalau kamu, apa mimpi yang kamu ubah setelah punya anak?

-ast-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Daftar Harga Endorse Artis di Instagram 2017

on
Sunday, April 2, 2017
Ini posting iseng lanjutan dari yang sebelumnya Ini Harga Paid Endorse Artis di Instagram yang ternyata rame bener. Sampai banyak yang komen sampai sekarang padahal itu posting udah tahun lalu. Jadi ini listnya saya update ya.


Harga endorse artis di Instagram ini saya dapetnya dari management endorse mereka. Ada akun Line-nya dan cukup sering broadcast message untuk update harga. Setelah cukup lama mengamati, saya mikirnya endorse artis di Instagram itu murah banget loh. Receh banget.

Bukan, bukan masalah mereka artis dengan penghasilan besar sehingga nominal dari endorsement jadi receh, tapi bagaimana mereka mematok harga sesuai jumlah followers.

Shireen Sungkar misalnya, followersnya 8,4juta. DELAPAN KOMA EMPAT JUTA LOH. Tapi satu foto hanya dihargai Rp 6,1juta. Kasarnya satu online shop hanya mengeluarkan Rp 6,1juta untuk kemungkinan dilihat 8,4juta followers. Murah ya?

Atau Luna Maya, followersnya 12,2juta, satu foto hanya dihargai Rp 8,4juta. Worth to try banget sih ya kalau menurut aku kalau memang punya brand. Apalagi kalau sesuai karakter, jadi yang memang cocok dipake artisnya.

Oiya buat yang belum tau, para artis ini nggak ngurusin sendiri urusan paid endorse online shop. Mereka bergabung di manajemen khusus yang akan mengurusi semua dari jadwal, pengiriman barang, transfer fee, hingga testimoni akhir.

Iya testimoni juga di-share oleh para manajemen artis ini. Misal setelah satu kebaya dipromo Shireen, followers naik sekian ribu, closing berapa biji, balik modal atau nggak. Begicu.

Dan ya, ini artis TV. For some reason rate mereka lebih rendah dari selebgram yang orang biasa. Saya tau beberapa selebgram yang memang bukan artis, ratenya jauh lebih tinggi. Karena biasanya mereka justru menyesuaikan image dan tidak menerima sembarang online shop.

Oke ini dia daftarnya, saya bukan siapa-siapa mereka ya, ini cuma share aja kalau mau endorse bisa langsung add manajemen mereka di Line @bff_management dan @iconic_sister.

Update 14 April 2017.

Hengky Kurniawan @hengkykurniawan (923ribu followers)
Foto: Rp 1,2juta
Video: Rp 1,6juta
Couple dengan @sonyafatmala (dipost di kedua IG)
Foto: Rp 1,9juta

Sharena Delon @mrssharena (2,8juta followers)
Foto:
Non kecantikan: Rp 3,5juta, kecantikan Rp 4juta
Video: Rp 4,8juta - Rp 6,3juta

Nabila Syakieb @nsyakieb85 (3,2juta followers)
Foto:
Non kecantikan: Rp 3,5juta, kecantikan Rp 3,7juta
Video:
Non kecantikan: Rp 5juta, kecantikan Rp 5,2juta

Chika Jessica @ckjessica25 (4,9juta followers)

Foto: Rp 5,5juta
Video: Rp 7,5juta

Ussy Sulistiawaty @ussypratama (6,3juta followers)
Foto: Rp 7,5juta
Video: Rp 9,6juta

Ayu Ting Ting @ayutingting92 (19,7juta followers)
Non kecantikan: Rp 6,5juta, kecantikan Rp 7juta

Fitri Tropica @fitrop (427k followers)
Foto: Rp 1,5juta
Video: Rp 2,2juta

Intan Nuraini @intan_nuraini23 (1,1juta followers): Rp 800ribu

Risty Tagor @ristytagor (1,1juta followers): Rp 1,45juta

Chelsea Olivia @chelseaoliviaa (13,4juta followers): Rp 9,2juta

Glenn Alinskie @glennalinskie (6,3juta followers): Rp 7,7juta

Sandra Dewi @sandradewi88 (7,4juta followers): Rp 8,5juta

Luna Maya @lunamaya (12,2juta followers): Rp 11,2juta

Tyas Mirasih
Foto: Rp 1,8juta
Video: Rp 2,5juta
IG Story: Rp 1,1juta

Olla Ramlan @ollaramlanaufar (7,6juta followers): Rp 6,3juta

Zeezee Shahab @zeezeeshahab (826k followers):
Foto: Rp 1,2juta
Video: Rp 2,2juta

Alice Norin @alicenorin (447k followers):
Foto: Rp 1,2juta
Video: Rp 2,2juta

Zaskia Adya Mecca @zaskiaadyamecca (8,8juta followers):
Foto:
Non kecantikan: Rp 5,6juta, kecantikan Rp 10juta
Video: Rp 13,5juta
IG Story: Rp 1,5juta

Shireen Sungkar @shireensungkar (8,5juta followers):
Foto: Rp 6,1juta
IG Story: Rp 1,5juta

Dan jangan lupa harus diperhatikan baik-baik karena tiap artis punya aturan sendiri. Ada yang di-keep seminggu sampai sebulan kemudian dihapus. Agak gawat ya nggak bisa jaga feed lol.

Jadi ya udah, itu dia daftar harga endorse artis di Instagram 2017. Selingan dikit dari bahasan yang terlalu serius akhir-akhir ini.

See you!

-ast-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!