-->

#FAMILYTALK: Jangan (Dulu) Menikah Kalau ...

on
Saturday, November 7, 2015


Berawal dari obrolan ringan sama Isti soal kok banyak ya orang menikah dan tidak bahagia. Kerjaannya ngeluh muluuuuu.

Apa mungkin karena keputusan menikah diambil terlalu terburu-buru? Apakah menikah karena "nggak tahu mau ngapain lagi" atau "karena semua orang udah nikah"?

Padahal menikah itu bukan hal yang bisa diputuskan dengan terburu-buru. Dan nggak semua orang bisa santai saat menjalani kehidupan rumah tangga. Yaiya, kalau ngurus diri sendiri aja ribet lah ini jadi harus diskusi berdua terus?

Baca versi Isti di sini:

Jadi ya judulnya ini. Jangan dulu menikahlah kalau merasa masih ada hal-hal di bawah ini. Menikah itu seumur hidup, hidup akan berubah. Mau tidak mau, tidak akan sebebas dulu. Makanya perlu banyak sekali pertimbangan.

Belum lulus kuliah

Atau masih ada cita-cita yang mau dicapai seperti keliling dunia dulu. Dan merasa yakin setelah menikah akan sulit mewujudkannya.

Go ahead. Menurut saya, kejar dulu mimpimu. Karena meski menikah tidak menyurutkan mimpi, tapi menikah jelas menambah pertimbangan.

Apalagi kemudian punya anak. Bertambah lagi satu pertimbangan. Amannya menurut saya sih mending kejar dulu semua mimpi. Minimal luluslah kuliah dulu. Meski banyak yang sukses kuliah setelah menikah, banyak juga yang jadi males-malesan. Kamu yang mana? 

Kalau merasa akan jadi yang kedua, maka ayo lulus kuliah dulu! Kejar mimpi dulu!

"Bisa kok dengan nikah pun, malah lebih enak kalau perginya sama suami." Ya itu balik ke kalimat di atas, kalau yakin sepenuhnya sih silakan juga. Kalau tidak yakin, lebih baik jangan. :D
Tidak bisa toleransi

Tingkat toleransi orang ternyata beda-beda kan ya. Ada yang slow banget sama segala sesuatu, ada juga yang apa-apa sensi. Nah kalau kamu ngerasa hidup masih banyak drama dan susah toleran sama orang, pikir-pikir lagi deh kalau mau nikah. 

Karena segala kekurangan pasangan, akan jadi makanan sehari-hari. Hal-hal yang rasanya bikin "duh gemes kenapa sih dia ga mau berubah?" itu akan terus terjadi karena berubah itu susah, apalagi berubah untuk orang lain.

Ada yang kurang sreg dari pasangan

INI PENTING. Ketika ada yang kurang sreg, pikir seribu kali. Misal (misal loh ya ini):

1. Orangnya nggak punya target dalam pekerjaan. Sementara kita passionate banget dalam bekerja. Yakin bisa nyambung? Selamanya dia akan slow aja dan menganggap pekerjaan cuma sesuatu untuk gajian (menghasilkan uang) sementara kita selalu excited bercerita tentang pekerjaan. 

Nggak enak banget loh ngobrol sama orang yang nggak punya excitement yang sama sama kita :)

2. Dia tipe konservatif yang menganggap urusan rumah tangga adalah urusan perempuan. Kalau kitanya konservatif juga sih silakan lah. Tapi kalau kitanya perempuan manja masa kini sih duh ga zaman keles laki-laki ga mau ikut cuci piring, apalagi nggak punya ART di rumah. Puhleaze. -_______-

3. Dia tipe yang melarang-larang sementara kita anaknya aktipis banget. DUH. Ya larang kebut-kebutan pake motor siang-siang sih masuk akal ya kan panas -______- Maksudnya larang-larang tanpa alasan jelas. Ini ga boleh itu ga boleh. Mau main sama temen ga boleh, mau pergi ke acara blogger ga boleh. Selamanya kalian akan sedih tiap mau pergi karena galau "boleh pergi ga yah" T______T

Ya pokoknya kalau ada yang kurang sreg, PIKIR ULANG. Karena itu kunci kebahagiaan. Kalau sampai nggak bahagia karena sok-sokan bisa menerima kekurangan pasangan sih salah sendiri.

Tidak akur dengan calon mertua

Hehehehehehe ini saranku sih. Karena ini sumber kesedihan seumur hidup. Alhamdulillah dikasih mertua luar biasa baik jadi aku suka kasihan kalau yang ga akur sama mertua.

Makanya menurutku kalau ga cocok sama mertua sih mending ga jadi nikah aja loh seriusan. Karena kita menikah, bener banget kita menikah dengan keluarganya.

Tidak akur dengan mertua bisa jadi lahan dosa seumur hidup karena ngedumel terus tiap kali beliau melakukan sesuatu yang ada hubungannya sama kita. Padahal buat suami, ibunya dulu loh yang lebih penting dibanding kita istrinya. :)

(Baca juga: Tentang Mertua)

Dan selalu ada pilihan untuk tidak menikah ...

YES. I don't judge people who choose to be single forever. Kalau menikah hanya membuat dia lepas dari judgment masyarakat tetapi cuma bikin hidupnya sengsara ya ngapain.

Boleh kok nggak menikah. Boleh kok merasa ah gue ga pengen nikah ah. Nggak apa-apalah, pilih jalan hidup yang bikin kita bahagia aja sih. Mau apalagi atuh hidup di dunia kalau ga bahagia. T______T

*

Ya kan, banyak banget pertimbangan sebelum nikah. Makanya daripada nikah kemudian kerjaannya dumel-dumel terus di socmed kan mending pikir ribuan kali sebelum nikah.

Tapi satu hal. Semua kemungkinan itu atau merekalah yang terlalu banyak mengeluh dan kurang bersyukur padahal kehidupan pernikahan mereka sebetulnya tidak seburuk itu. :D

(Baca juga: Mengapa Menikah?)

-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
10 comments on "#FAMILYTALK: Jangan (Dulu) Menikah Kalau ..."
  1. Alhamdulillah aku punya mamer yg baik n passion yg sama dgn suami. Kl ada beberapa ketidakcocokan msh bs ditolerir lah..

    ReplyDelete
  2. Menikah emang butuh pertimbangan, meski enggak harus materi yang utama. Paling nggak harus yakin dulu deh, siapa calon suami kita agar tak keliru memilih. Nah, kalo soal ngedumel sih kayaknya karena mereka butuh piknik kali, heheheee

    ReplyDelete
  3. iya ,, kalau yang suka ngedumel mulu' mah,, kudu sering2 istighfar dan balik lagi ketujuan awal nikah apaan? bahagia kan,, bener kata mak @hidayah "butuh piknik"
    Semoga yang masih belum ingin menikah, segera dimudahkan jalannya ^_^

    ReplyDelete
  4. Asiikkkk... membaca ini aku seperti mendapat 50% dukungan kekuatan untuk bertahan dengan pendapatku. Terimakasih \m/

    ReplyDelete
  5. jangan nikah dulu kalau blm ada calonnya :D

    ReplyDelete
  6. kak anisaaaa aku pngn curhat doong T____T

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak, aku mau minta email kakak boleh yaaa. Mau curhat haha. Kalo disini mah malu atuh. Ya ya ya plizzz jaebal hehe :)

      Delete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. sebenernya apa sih mbak yang dikeluhkan para wanita setelah menikah? padahal beberapa dari mereka kan memilih untuk bahagia dengan pernikahan dan langsung punya anak.
    maaf pertanyaannya agak sensitif, saya belum menikah dan suatu saat akan menikah, jadi skrg saya belum tau.
    Salam kenal, terimakasih :))))

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)