-->

Perempuan Juga Punya Pilihan

on
Monday, September 23, 2013
Jadi berawal dari perbincangan ringan saat makan siang di kantor. Seorang teman bertanya pada teman lain yang akan menikah bulan depan.

Teman 1: "Kalau lo nikah, istri lo dibolehin kerja nggak?"

Teman 2: "Ya kalau sekarang sih boleh aja. Tapi prinsip gue kalau udah punya anak, dia nggak boleh kerja. Harus fokus urus anak."

Waktu itu demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, saya diem aja. Lagian itu kan urusan dia, istrinya juga istri dia. Padahal dalam hati:

"WTF!" *sambil bersyukur JG nggak pernah melarang-larang begitu* -______-

Si temen saya ini orang pinter, lulusan ITB, kariernya bagus. Tapi kok pemikirannya konservatif sekali, melarang istri kerja untuk ngurus anak. MELARANG?

Kalau melarang gitu, istri nggak punya pilihan dong. Dilarang suami untuk kerja karena punya anak. Dari sudut pandang dan pemikiran saya, ini salah besar. Perempuan juga punya pilihan! Dan mengurus anak bukan semata-mata tugas perempuan!

Jika pilih bekerja, perempuan harus siap dengan segala konsekuensinya. Energi pasti terkuras karena sebelum dan sepulang kerja HARUS berkomunikasi dengan anak.

Tapi kan urusan anak ini bukan cuma urusan perempuan. Kerja sama dong dengan suami, biar capeknya nggak sendirian. Sama dengan mengurus rumah. Sama-sama bekerja, sama-sama capek saat pulang ke rumah, sama-sama mengerjakan tugas rumah tangga. Sama-sama FOKUS mengurus anak.

Jika pilih tidak bekerja, perempuan harus siap juga dengan segala konsekuensinya. Terutama stres karena merasa tersisihkan dan jadi "bukan siapa-siapa". Ini diakui oleh beberapa ibu yang keluar dari pekerjaan demi anak. Hidup perempuan bukan hanya untuk mengurus anak lho! Gimana mau mengurus anak kalau kondisi psikologis ibu jadi tidak stabil.

Perasaan sendirian, perasaan tidak punya power, dan perasaan ingin bergaul dan bersosialisasi biasanya jadi masalah ibu bekerja yang berhenti karena anak. Kebayang ya tadinya ke kantor dandan cantik, ngobrol dan hang out sama teman kantor terus tiba-tiba harus di rumah 24 jam. Stres pasti. Banyak sekali cerita semacam ini. Jadi pilihan ini harus dipertimbangkan dengan kondisi ibu, jangan membela anak tapi mengorbankan ibu. Tidak ada yang harus berkorban kan sebenarnya?

Kedua opsi itu selayaknya dipilih oleh perempuan sendiri. Karena itu hidupnya sendiri. Jangan sampai karena punya label "suami", lalu seenaknya mengatur hidup orang lain. Suami itu membuat bahagia, bukan membuat stres karena misalnya nggak mau bantu kerjaan rumah tangga atau melarang ini itu.

Tapi kembali pada pilihan. Inget aja ya, kalau kalian semua perempuan di dunia ini punya pilihan dari awal.

1. Kalian, perempuan, sejak awal punya pilihan untuk memilih suami. Apakah ingin suami yang demokratis, atau suami yang penuh aturan yang dibuatnya sendiri. Cari suami yang sejalan tentang konsep hidup. Jangan berusaha toleran padahal beda prinsip. Ke depannya "beda prinsip" itu bisa memicu perdebatan panjang (yang pasti melelahkan).

2. Kalian, perempuan, punya pilihan untuk memilih jalan hidup sendiri dan punya suara sendiri karena ini HIDUP KALIAN SENDIRI. Bicarakan dengan suami atau calon suami agar tidak menyesal di kemudian hari. Bicarakan ingin punya anak setelah berapa tahun menikah, bicarakan ingin bekerja atau tidak, bicarakan ingin kehidupan pernikahan yang seperti apa, dll.

3. Kalian, perempuan, punya pilihan untuk bekerja atau tidak bekerja dengan konsekuensinya sendiri. Pastikan pilihan yang diambil adalah berdasar kata hati. Diskusikan dengan suami cara mengurus anak jika kalian bekerja. Pastikan suami tahu benar apa yang kalian mau bukannya sekadar melarang-larang wtf. *sebel*

Udah ah puyeng abis operasi gigi geraham.

-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
1 comment on "Perempuan Juga Punya Pilihan"
  1. saya setuju mbak kalo perempuan punya pilihan mulai dari milih karir sampai milih suami yang kayak apa nantinyaa..saya juga kurang setuju dengan tipe suami yang asal memutuskan tanpa nanya pertimbangan dan ngomong baik2 sama istri. Perempuan kan juga manusia punya impian..:)

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)