-->

Image Slider

Showing posts with label tentang asi. Show all posts
Showing posts with label tentang asi. Show all posts

Sudah Tidak Nenen, Tidurnya Gimana?

on
Wednesday, May 24, 2017

Ini pertanyaan banget nggak sih untuk kalian semua ibu-ibu dengan toddler yang masih nenen? Kan biasanya kalau mau tidur nenen dulu sih sampai ketiduran, nah kalau udah nggak nenen tidurnya gimana?

Problematika saya banget loh ini, saya punya ketakutan Bebe susah tidur kalau berhenti nenen. Kalau Bebe susah tidur nanti saya susah tidur juga, besok kerja gimanaaa? Jadi ya udah lah nggak usah berhenti nenen hahaha.

🍼 Intinya adalah proses, gengs ...

Proses itu ternyata penting! Proses menyapih itu bukan hanya anak yang berhenti menyusu tapi ibu juga berhenti menyusui. Jadi prosesnya sebenernya dua arah banget, ibu harus sudah siap, anak juga harus sudah siap.

Ketika saya merasa sudah siap, pertanyaan "tidurnya gimana?" itu jadi bukan masalah lagi. Tiba-tiba nggak peduli gitu malah nggak kepikiran sama sekali.

Jadi gimana cara tidur setelah anak berhenti menyusu?

Tiga hari pertama Bebe guling-guling nggak jelas, kaki nendang sana sini. Dia masih keukeuh pada pendirian "Salo nggak tahu caranya tidur". Akhirnya saya atau JG pelototin, suara tegas tapi tidak marah "ayo sekarang Xylo merem! Kaki diam, jangan tendang-tendang!"

Di hari pertama dia pundung digituin. Dia tutup muka terus nyungsep ke bantal, eh nggak nyampe 5 menit tangannya yang nutup muka merosot. Tidur deh.

Sekarang juga masih begitu. Dan si Bebe nggak akan bisa tidur kalau saya atau JG masih bangun. Jadi emang tidur sama-sama banget. Kalau saya pura-pura tidur, pasti ketauan. Jadi ya udah tidur sama-samalah.

Ya banyak sih ya teori parenting soal tips agar anak gampang tidur. Tapi gimana, mandi air anget udah, kenyang udah, capek udah, lampu mati malah ngamuk. Seperti biasa, teori parenting itu cukup dibaca, penerapannya ya tanyakan hati nurani HAHAHAHA.

🍼 Kalau tidur siang ... 

Ini susah banget asliii. Tapi karena Bebe tidur siang di rumah cuma saat weekend jadi ya kadang ya udalah skip aja tidur siang. Karena nggak bisa banget, kecuali ya tidur sama-sama. Tapi kadang kan kita-kita yang orang dewasa ini nggak mau bobo siang ya.

Justru kalau main ke mall baru tidurnya gampang. Karena dia akan lari-lari sampai capek baru kemudian duduk di stroller dan bobo. Atau minimal di mobil dia akan ketiduran.

Ini kenapa saya juga bingung. Kalau di daycare itu jadwalnya pasti sih ya, jam sekian dia akan diseka, ganti baju, taro di tempat tidurnya, diselimutin, dan dia tidur sendiri. Di rumah mah bye aja, nggak bisa pake ritual gitu.

Terus yah, nggak ada juga romantisme pelukan atau baca buku sebelum tidur baahhh yang ada lari-lari dia. Lompat-lompat terus. Ibu pusing. T_________T Kadang terjadi sih dia sweet meluk-meluk sambil baca buku, tapi persentase dibanding lompat-lompat itu cuma 10% nya romantis lol.

Jadi kalau saya ditanya gimana tips nidurin anak, saya nggak tahu banget. Saya juga failed banget di bidang ini *alah*. Cuma ya, ketakutan anak susah tidur setelah berhenti nenen itu nggak terjadi-terjadi amat kok di Bebe.

Dia nggak susah tidur sampai jam 2 pagi banget gitu misalnya. Jam tidurnya nggak berubah sih thank God.

Nenen adalah salah satu cara yang bikin dia nyaman jadi KAYANYA loh ya, asal anak nyaman, anak akan cari tahu sendiri caranya tidur.

Ya tapi syaratnya mungkin harus anak yang memutuskan sendiri untuk berhenti nenen. Jadi dia sadar benar dia harus berusaha tidur sendiri dan berusaha console diri sendiri kalau lagi sedih. Dulu kan kalau sedih nyot aja langsung nenen.

INI NULIS APA SIH YAAAA. Muter-muter nggak jelas maunya apa, ini dalam rangka mendisiplinkan diri untuk nulis aja sih. NGGAK APA-APA YAAAA. HAHAHAHA.

Anyway selamat liburan besookkk! :*

-ast-





Weaning with Love: 2 Tahun 10 Bulan

on
Friday, May 12, 2017
Aih judulnya weaning with love, ala ibu-ibu masa kini banget ya lol. Padahal cara weaning with love benerannya aja nggak tau hahaha. Cuma tau kalau nyapihnya nggak dipaksa, nggak dibohongi, dan nunggu anak dan ibu siap.

Tadi jadinya baca-baca ternyata ada tahapannya ya. Dari tahap mengurangi nenen sampai dialihkan ke hal lain. Saya nggak melakukan itu HAHAHAHAHA. Tapi since saya juga nggak memaksa nyapih, nggak membohongi, dan nunggu Bebe benar-benar siap, ya masih masuk lah ya weaning with love. Hehehe.


Ya jadi saya emang nggak pake metode apa-apa untuk proses menyapih. Tapi justru itu, saya pengen share bahwa nggak perlu banyak tahapan juga bisa! Yang penting itu afirmasi aja dan kerelaan ibu, karena ya, saya cuma melakukan itu aja lol.

Sebenernya saya juga kaya ibu-ibu lain, mulai afirmasi harus berhenti nenen di umur 2 tahun itu sejak Bebe 18 bulan. Dulu bilangnya gini "nanti kalau sudah 20 bulan, Bebe nenen hanya di mobil dan di kamar ya". Maksudnya kalau di mall atau di tempat umum gitu nggak boleh. Apakah berhasil?

Tentu tidak. Hahaha. Awalnya iya, tapi lama-lama karena Bebe tentu tetep minta selain di kamar dan di mobil saya males nolak 💤💤💤.

Terus jelas nggak pake cara "habis tiup lilin berhenti nenen ya" karena waktu itu saya males rayain ulang tahun Bebe yang kedua hahahahaha. Sesat abis ibu yang satu ini, karena banyakan malesnya ya ampun.


Peer dari psikolog pas masuk 2 tahun tentu saja weaning. Saya iya-iya aja tapi nggak usaha. Sampai suatu hari ketemu sesama ibu-ibu di mall apa di mana gitu. Dia tanya umur Bebe dan saya jawab 2,5 tahun. Terus saya deg! sendiri gitu karena wow gila udah mau tiga tahun ini weaning sama toilet training apa kabar!

(Baca: Bebe dan Toilet Training)

Dari situ barulah dimulai afirmasi hampir setiap dia minta nenen saya bilang kalimat-kalimat begini. Hampir ya karena nggak selalu, tapi ya sering:

1. "Xylo sudah besar sekali badannya, wow kakinya panjang seperti kereta, tangannya sudah panjang dan kuat, jadi nanti berhenti nenen ya!"

2. "Menurut Xylo, J (nama temen daycare yang masih bayi) itu baby atau bukan? Baby kan, nah kalau seperti J itu baru masih nenen, Xylo seharusnya sudah tidak"

3. "Xylo nenen itu mau apa? Haus? Kalau anak besar haus itu minum air putih atau susu coklat"

4. "Xylo nenen biar dipeluk ya? Kalau berhenti nenen juga ibu tetap peluk Xylo kok"

Dan seterusnya. Ini juga dilakukan mbak-mbak daycare. Intinya mereka juga selalu bilang kalau Xylo bukan bayi jadi harusnya sudah tidak nenen.

Saya juga konsisten memanggil dia "baby, my baby" karena dia sebel dipanggil "baby" dan pasti membantah "SALO BUKAN BABY!" nah ketika dia bantah tinggal bilang "kalau bukan baby kok masih nenen". HAHAHAHAH. Nyebelin amat ya saya dipikir-pikir lol.

Itu saya lakukan 3-4 bulan terakhir lah. Sisanya blas nggak ngapa-ngapain. For some reason saya yakin Bebe nggak bisa pake cara kaya anak-anak lain karena anaknya keras kepala banget. Makin dipaksa makin nggak mau dia. Jadi memang bener-bener harus nunggu dia siap dan bersedia nggak nenen.

(Baca: Kronologi Hari Bebe Berhenti Nenen)

Misal saya atau mbak daycare bilang nenen itu malu tau kalau sudah besar. Jawabnya:

"Salo nenen di kamar aja ibu" kemudian dia nenen sambil tutup muka karena malu. -________-

Atau teori orang yang ngasih kopi di payudara biar anak jijik karena kotor. Saya pernah tuh, kebetulan saya pake baju item terus nempel kaya serbuk-serbuk kain gitu di dada.

"Ibu cuci dulu itu kotor" kemudian dia nunggu saya bersiin dengan sabar dan nenen lagi. -________-

Terus dibilang nenennya habis karena sudah besar.

"Sekarang habis nanti ada lagi" BENER KAN? Nenen emang sekarang kosong nanti ada lagi. -_______-

Terus dia suka coba sedot dulu, pas keluar dia bilang "Tuh, ada kan ibu? Masih ada ibu, belum habis" Yaelaaahhh.

Nggak dibukain baju? Ya buka sendiri. Nggak dikasih? Ya ngamuk. Sekalinya nggak dikasih dan nggak ngamuk itu ya itu kemarin pas hari terakhir dia nenen. Mungkin udah nggak mau ah hahahaha.

Paling sebel kalau alasannya "Salo belum tahu caranya tidur". 🙅🙅🙅

DIA TAU. DIA TAU BANGET CARANYA TIDUR TANPA NENEN. Kan di daycare tiap siang aja tidur sendiri tanpa nenen ahelaaahhh 💤💤💤.

Dan ya buktinya setelah hari dia berhenti nenen, dia cuma susah tidur 2-3 hari lah. Berikutnya tidur aja biasa. Ini harus ada yang bikin tips nidurin toddler nggak sih soalnya astaga metode saya adalah melototin dia sampai dia ketiduran. -________-

Ya intinya weaning akan lebih gampang kalau ibunya siap dan anaknya siap. Nggak perlu dipaksa tapi tetap harus diniatkan. Meski kaya saya niat tanpa punya deadline. Yang penting kan niat. Hahaha.

Soalnya saya nggak sanggup banget kaya orang-orang mengurangi frekuensi nenen. Malah bikin berantem dan dia rewel. Capek, nggak kuat, tolong aku tidak perlu cobaan lain, aku tidak suka tantangan lol.

Jadi buat ibu-ibu yang anaknya udah lewat 2 tahun dan belum ada tanda-tanda akan berhenti nenen, sabarlah! Waktu Bebe 2 tahun juga saya nggak kebayang sama sekali weaning bisa semudah ini. *SOMBONG* HAHAHAHA

Ingatlah bahwa nenen atau tidak nenen adalah urusan kita dan anak kita. Bukan urusan orang jadi tutup kuping aja sama orang yang bilang "KOK MASIH NENEN?" atau "NANTI MANJA LOH" yeee bodo amat. Anak yang berhenti nenen pas 2 tahun emang dijamin nggak manja? Yang nggak nenen sejak bayi? Kan nggak juga. Seneng amat ngehubung-hubungin, kamu bukan biro jodoh apalagi menteri perhubungan. *MULAAAIII*

Udah ah! Sampai jumpa bra menyusui! Sampai jumpa ruang menyusui Kokas yang terbaik se-mall Jakarta!

-ast-




Akhirnya Bebe Menyapih Dirinya Sendiri

on
Wednesday, May 10, 2017
Iya gengs, finally. :')


Kalau yang ngikutin cerita menyusui Bebe, pasti tau ya kalau saya nggak rela nyapih Bebe. Saya yang nggak rela berujung pada ya Bebe nenen terus nggak berhenti. Tapi bener kan yang saya bilang dulu kalau hidup akan menemukan jalannya sendiri karena Bebe tiba-tiba berhenti nenen minggu lalu. Tanpa niat apapun dari saya. YASSSS! So much win! I'm so proud of myself! XD

Di postingan ini To Wean or Not to Wean ini saya cerita kan gimana Bebe sudah mengurangi nenen. Itu sebentar doang HAHAHAHA. Beberapa bulan terakhir malah minta nenen terus duh. Apalagi kemarin-kemarin banyak long weekend, manja luar biasa dan berakhir kalau mati gaya ya nenen.

Oke karena ini akan panjang, saya akan bagi beberapa subjudul *ah elah udah kaya skripsi* Maaf ya panjang, ini penting soalnya kalau nggak ditulis saya akan lupa nanti nggak ada kenangannya HAHAHA.

👶 Capek nenenin Bebe 🍼

Jadi sejujurnya beberapa bulan terakhir emang saya beneran lelah nenenin Bebe. Pertama karena dia berat banget, tangan saya bisa kaku parah kalau nenenin sambil duduk. Nenenin sambil tiduran juga nggak mau diem, bisa bolak-balik di kanan terus ke kiri, dengan puting sebagai poros. Ya ampun capeknyaaa.

Kedua karena dia makin nggak tau waktu, kapan pun dia mau dia minta nenen, bukan lagi cuma mau tidur kaya pas umur 2 tahun. Kalau di mall gitu masih nenen sambil digendong Ergo kan berat ya. Juga saya makin panik karena gawat, makin jauh ke weaning hahahaha.

Akhirnya selama beberapa bulan itu juga saya selalu sounding sama dia, "Xylo sudah besar, harusnya sudah tidak nenen loh" atau "wah memangnya Xylo baby ya masih nenen?" dan "kalau Xylo sudah tidak nenen ibu masih mau peluk-peluk Xylo kok" terus-terusan kaya gitu. Tapi tetep saya kasih juga, nggak saya larang sama sekali. Dan pada saat itu, saya juga masih nggak tau kapan urusan pernenenan ini akan berakhir. Huhu.

Karena saya nggak pasang target atau apa, cuma ya hati ini udah teguh pendirian bahwa sudah merasa cukup menyusui Bebe. Saya siap kalau udah harus weaning. Tapi caranya gimana itu masih belum tau. Ya udah masih santai.

Kalau ada orang nanya "kok masih nenen sih?" saya masih jawab dengan "ya nggak apa-apalah, emang pernah liat anak SD nenen?" lol

(Baca: Menyusui Seperti Orang Mongolia, Orang Dewasa Masih Nenen Lho!)

👶 Bra menyusui 🍼

Di sisi lain, bra menyusui saya udah lecek dekil banget semua. Saya mulai pake bra biasa dan tring! langsung merasa muda HAHAHAHA. Abis selama ini menatap tetek sendiri kok ya begini amat, ternyata bra menyusui nenek-nenek itu pengaruh banget ya sama bentuknya lol tmi sorry not sorry. XD

Ini sedikit banyak ngaruh sama kenyamanan Bebe nenen karena biasanya dia nenen sambil pegang strap bra penutupnya itu. Ketika pake bra biasa, dia bingung dan agak sedih gitu karena kehilangan “pegangan”, literally. Akhirnya saya bilangin baik-baik.

Saya: “Xylo, beha ibu yang itu udah jelek semua, jadi biar ya pake yang ini?”
Dia: “Beli lagi dong ibu”
Saya: “Iya nanti kita coba cari ya”

Kebohongan terbesar abad ini karena ya saya nggak niat beli apalagi nyoba nyari HAHAHAHA

👶 Ulang tahun 🍼

Bulan depan Bebe akan pas 3 tahun, kebetulan ada temen daycare-nya yang baru ulang tahun juga dan baru ngerti konsep ulang tahun. Ada kue, bawa kado, bawa balon, dll. Saya tanya apa dia mau ulang tahun dan tiup lilin? Tapi berhenti nenen ya?

Jawabnya “Salo nggak mau ulang tahun, Salo mau nenen aja”

Ok saya nggak maksa. Tapi pas weekend lalu di Bandung itu, tiba-tiba dia bilang gini “ibu, kue ulang tahun mcqueen ada?”

Jadilah sambil nenen kami browsing Pinterest dan YouTube liat anak-anak yang ulang tahun dengan tema Cars. Saya masih tanya sekali lagi, jadi mau ulang tahun atau mau nenen? Jawabnya masih nenen dong. Nenen is lyfe.

(Baca: Drama Berikutnya adalah Toilet Training)

👶 Penolakan pertama 🍼

... dan terakhir. HUAAAAA.

Intinya long weekend itu saya capek banget! Bebe juga capek kali kan karena dua minggu berturut-turut ke Bandung terus karena ada lamaran keluarga. Mana manja luar biasa, capek lah, mending kerja saya mah daripada harus long weekend terus-terusan. Bokek iya, capek iya. T________T

Di mobil on the way ke Jakarta, masih di Bandung belum masuk tol pun, Bebe minta nenen dan saya tolak. Nolaknya nggak becanda, beneran saya tepis tangan dia yang mau buka baju saya. Dia nangis sedih sesenggukan. Saya diemin aja cuek seolah nggak ada apa-apa. Saya bilangin singkat "sudah ya tidak perlu nenen karena sudah besar".

Nggak sampai 5 menit kemudian dia meluk dan ketiduran, tanpa nenen wow sungguh prestasi. Waktu itu saya nggak nyangka sama sekali kalau dia udah nggak akan minta nenen lagi. :')

Dan ya, sampai sekarang dia nggak minta nenen lagi. Sama sekali. Udah hampir 2 minggu lah. Kaya tiba-tiba berhenti aja gitu dia nggak mau lagi. Aku happy sekaligus mellow banget meluk-melukin Bebe terus. HUHUHUHUHU.

*

(Baca: Manajemen ASI Perah untuk Ibu Bekerja, Nggak Kejar Tayang!)

Besoknya di daycare dia sombong ke mbak-mbak daycare kalau udah nggak nenen sekarang. Karena sudah besar, sudah bukan baby. Sotoy ya gemes HAHAHAHA.

Begitulah cerita Bebe yang akhirnya menyapih dirinya sendiri. Nggak bisa tidur masih lah tapi so far so good, nggak minta sama sekali! Cuma kemarin sekali dia lupa kali mau angkat baju saya terus kaya keinget gitu terus minta susu. Anakku besaarrr aku nervous harus bayar sekolah nyahahahaha.

Satu hal yang saya syukuri, saya tidak mengganti nenen dengan hal lain jadi tidak akan menimbulkan masalah ketergantungan baru. Kan suka ada ya yang berhenti nenen tapi boleh pegang beha ibu, jadinya nggak ada beha tetep cranky. Saya juga bersyukur karena tidak perlu pait-pait atau apalah yang bikin dia terpaksa berhenti.

Karena sejak awal saya percaya, dia akan berhenti ketika saya dan dia siap untuk berhenti. :'))))

Btw pas ditanya "Xylo kok berhenti nenen sih?"

Dia: "Salo sudah besar, Salo mau happy birthday to you (nyanyi)"

JADILAH! Saya nyiapin pesta ulang tahun di daycare hahaha. Nggak pesta amat sih cuma potong kue doang sama hampers. Basa-basi aja karena nanggung ngasih pilihan mau ulang tahun apa mau nenen hahahaha.

*

Minggu depan mau cerita ah kenapa saya nggak tergoda weaning di umur 2 tahun pas kaya orang-orang dan gimana perjalanannya. Ditunggu yaaaa! LUV! :*

-ast-

Baca awal-awal perjuangan ngasi di sini:
Tentang 6 Bulan Ng-ASI 
Tentang Menyusui Bebe 




Untuk Kalian, Ibu-ibu yang Baru Saja Melahirkan Anak Pertama

on
Tuesday, May 9, 2017

Ini untuk kalian yang saat ini mungkin masih berada di bidan atau rumah sakit. Dengan luka di vagina yang membuat khawatir untuk ke kamar kecil apalagi untuk buang air besar. Atau dengan luka di perut yang berdenyut. Sama saja. Tidak apa. :)

Lihat ke sebelah kalian, ada manusia kecil tidak berdaya. Tubuhnya ringkih, jari-jarinya tak lebih panjang dari satu ruas jari kita. Ia memakai baju yang kita belikan berlusin-lusin. Setumpuk baju kecil yang dicuci dan disetrika dengan senang hati.

Si bayi kemudian terbangun. Matanya belum bisa membuka sepenuhnya. Pandangannya masih blur, mencoba memahami dunia.

Pelan-pelan saja, anakku sayang. Dunia akan menunggu. Menunggu kamu cukup waktu untuk mengerti kejamnya sindiran teman-teman ibu dan teman-teman nenekmu tentang segala tetek bengek pengasuhanmu.

*

(Baca: Dear, Working Mom)

Cobaan pertama sebagai ibu dimulai. Air susu yang diharapkan banjir mengalir usai melahirkan belum juga keluar. Baru hari pertama dan perawat yang tidak bersahabat malah memaksa memberi susu formula. Ibu dan mertua juga menawarkan membelikannya. Orang-orang ini, nenek bagi si bayi malah ikut panik karena omongan perawat yang tidak masuk akal.

Ya tidak masuk akal, kalian sudah tahu benar bahwa lambung bayi hanya seukuran kelereng dan ia mampu bertahan hidup tiga hari tanpa makan apapun. Tapi tolong, bisakah seseorang menjelaskan ini pada suster? Pada ibu? Pada mertua?

Stres, air mata mulai menetes. Kepercayaan diri yang sudah susah payah dibangun bahwa kalian pasti bisa menyusui mulai runtuh. Kalian mulai menangis dan marah pada suami. Marah pada ibu dan mertua yang terlalu mudah dipengaruhi dan tak percaya anak sendiri.

Sabar ya, kalian. Sungguh tidak ada lagi kata yang tepat selain sabar. Sabar, ini hanya akan jadi satu dari jutaan cobaan kesabaran. Dari berbagai perselisihan hanya karena kalian mempertahankan pendapat tentang anak kalian

Saya bisa bilang begitu karena saya pernah ada di sana. Jadi kalian tenang saja, jika butuh teman, ada saya di sini.

Saya yang menyusui anak saya di hari kedua karena hari pertama saya terlalu lelah melahirkan dan transfusi darah. Juga karena di hari pertama gula darah anak saya terlalu rendah sehingga ia butuh supply 2 ml susu formula. Diteteskan ke mulutnya dengan pipet. Tidak apa-apa.

Tidak apa karena mungkin tanpa itu anak saya entah bagaimana karena ia lahir dalam kondisi lemas. Tapi 2 ml yang menyelamatkan anak saya itu jadi 2 ml susu formula pertama dan terakhir dalam hidupnya.

Berikutnya saya terus menyusui. Saya menyusui dengan puting pecah. Setiap ia menangis saya akan katupkan mulut rapat-rapat, menyiapkan diri untuk rasa sakit. Rasa sakit yang kemudian menjadi terbiasa, menjadi kebal, karena toh tak kunjung sembuh.

Sampai mulut kecil itu menempel pada puting, dan rasa perih itu mulai menjalar. Tak peduli seberapa kuat areola dijejalkan, hanya puting yang berusaha ia isap, maklum si bayi masih belajar. Pun dengan saya yang sebetulnya sudah khatam teori perlekatan. Tetap saja, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali mengepalkan tangan kuat-kuat, berdoa agar saya diberi kekuatan untuk tetap bisa keras kepala.

(Baca: Catatan 6 Bulan Ng-ASI)

Saya juga menyusui dengan kondisi bayi kolik, perutnya sakit karena kembung. Sialnya, ia kolik karena terlalu lama menyusu, menyusu karena menangis, menangis karena kolik, mbulet, pusing. Dan saya hanya bisa menangis. Menangis bersama bayi saya yang menangis.

Saya tidak lagi tahu hari apalagi tanggal. Yang saya tahu saya harus terbangun satu jam sekali. Tanpa tahu lagi mana siang mana malam. Saya hanya menyusui satu jam dan tidur satu jam. Makan pun disuapi. Mandi pun jika sempat, itu pun terburu-buru.

Karena di antara kecipak air mandi selalu terbayang suara tangis bayi, tangis bayi yang hampir selalu hanya bayangan. Jadi mandi pun tak pernah tenang. Ah, masa-masa itu. Masa-masa di mana ASI bisa menyembur hanya karena saya bahagia bisa mandi. :')

Lelah sekali. Tapi saya yang beruntung punya support system yang luar biasa sehingga saya bisa menyusui sambil bekerja dengan lancar. Sampai tiga tahun kemudian. Iya, saya menyusui anak saya sampai minggu lalu, sampai usianya 2 tahun 10 bulan.

Jadi untuk kalian ibu-ibu yang baru melahirkan anak pertama, saya ingin bilang bahwa menyusui itu tidak mudah. Sama sekali tidak mudah. Jangan bayangkan iklan televisi dengan ibu dandan cantik rambut rapi, menyusui bayi yang tidur dengan damai. Tidak seindah foto-foto aesthetic di Instagram. :)

Tidak. Menyusui itu sulit dan harus melewati proses belajar. Menyusui itu proses perkenalan antara bayi dan ibu. Ya meski ia sudah menemani kita 9 bulan, bukan berarti kalian saling mengenal. Kenali ia lewat sentuhan, lewat pelukan, lewat obrolan yang mungkin akan terus ia kenang.

(Baca: 13 Hal yang Hanya Bisa Dimengerti Ibu Menyusui)

Untuk kalian yang menyusui dengan puting yang datar atau malah masuk ke dalam, percayalah kalian pasti bisa! Ayo ke konselor laktasi, ayo ke coba dengan masukan seluruh areola ke dalam mulut bayi, ayo kalian pasti bisa!

Kalian tidak sendirian, banyak sekali ibu-ibu lain yang juga berputing datar namun akhirnya sukses menyusui. Bahkan banyak ibu yang tidak pernah hamil, mengadopsi anak dan juga sukses menyusui. Usahakan sebaik mungkin, sekeras kepala mungkin, sekeras motivasi kalian akan bayangan susu formula yang uangnya bisa dibelikan lipstik atau skin care. :)))))

Tetap tidak bisa atau ASI tetap entah ke mana? Sudah tidak apa-apa. Manusia hanya bisa berusaha mencari jalan, akhirnya tetap Tuhan yang menentukan. Seperti yang sudah saya pernah bilang, ASI itu rezeki. Yang mudah maka bersyukurlah, yang kesulitan maka percayalah Tuhan akan beri rezeki dalam bentuk lain.

Sekali lagi, jika kalian butuh teman, saya di sini. Juga teman-teman saya. Kami akan jadi pemandu sorak bagi kalian semua! SEMANGAT SEMUANYAAAA! *kibas pompom*

Share ke teman kalian yang baru melahirkan! :)

(Baca postingan Tentang ASI/Manajemen ASIP untuk ibu bekerja ya! KLIK!)

Jangan lupa follow saya di Instagram ya @annisast!




To Wean or Not to Wean

on
Wednesday, May 25, 2016

Okai jadi Bebe akan ulang tahun ke dua, dua minggu lagi. Dan sekarang semua orang sudah membombardir dengan:

"Wahhh, Xylo udah mau 2 tahun ya. Nggak nenen lagi dong yaaa"

atau

"Wah, Xylo udah 2 tahun, siap-siap disapih dong yaaa!"

Errrr, who says?

Iya sih saya udah sounding dari umurnya sekitar 15 bulan bahwa suatu hari nanti, Bebe akan berusia 18 bulan, di mana Bebe hanya akan nenen di mobil dan di kamar. Dan akan datang masa di mana Bebe berusia 2 tahun dan tidak akan nenen lagi.

Tapi saya sendiri bingung batas 2 tahunnya itu apa. Hahahahahaha. Orang-orang kan membatasi dengan sesuatu, misalnya "tiup lilin" ya. Jadi setelah tiup lilin tidak nenen lagi yaa.





13 Hal yang Hanya Bisa Dimengerti oleh Ibu Menyusui

on
Wednesday, February 17, 2016

Sudah 20 bulan sejak saya menyusui Bebe tanpa putus setiap hari setiap malam. Ada hal-hal yang berubah dalam diri saya. Yang awalnya terasa sangat berat tapi sekarang sudah jadi natural.

Saya suka bengong sendiri kok saya bisa ya enjoy menyusui. Padahal menyusui itu berat luar biasa kalau dipikir-pikir.

Ini 13 hal yang hanya diketahui oleh ibu menyusui:

1. Karena bra menyusui adalah yang terbaik

Plus kadang lupa dikait setelah menyusui jadi puting tercetak di balik baju *untung ketutup jilbab* LOL

Dan percayalah baru setelah menyusui gue tahu bra menyusui yang bahan kaos kaya nenek-nenek itu yang ternyaman dibanding bra apapun. Muahahhahaha.

2. Karena menyusui harus bergantian jadi selalu berusaha mengingat-ingat: tadi nenenin yang kanan apa kiri ya?

Pas baby udah lep ke kanan, tetiba memory yang tadi hilang itu datang menghantui: DAMN TADI KAN TERNYATA NENENIN YANG KANAN.

Mau dilepasin juga kasian anaknya udah enak nenen, nggak dilepasin juga takut produksi kanan kiri jadi nggak seimbang karena terlalu banyak dinenenin yang kanan *kemudian menyesal* *ibu perfeksionis* T_____T


3. Kepanikan karena "kok nggak keras ya, ada ASI nya nggak ya".

Kemudian pencet puting dan keluarlah ASI, kemudian jadi lega. LOL

4. Atau sebaliknya, ASI penuh banget sampai payudara sekeras batu dan kepala tiba-tiba pusing.



Pas buka beha di toilet asinya muncrat ke dinding. Muahahahaha.

5. Lagi mandi pagi terus tiba-tiba ada aliran anget dan pas dicek ternyata ASI ngucur karena kita happy finally bisa mandi setelah malam yang berat. *sejam tidur sejam nenenin* *terjadi di bulan-bulan pertama lol*

6. Nggak ada yang lebih melegakan dan membahagiakan daripada payudara yang membatu kemudian dipompa atau disusui. Seperti beban berat diambil tiba-tiba, terus dihadiahi cincin berlian.


7. Leaked ASI itu kadang tidak disadari.

Dan bahkan bagi saya yang masih menyusui tapi udah males pake breastpad. Again, untung ketutup jilbab. LOL


8. Bayi tantrum pengen nenen di mall.

Keliling-keliling di mall nyari ruang menyusui. Begitu nemu ruang menyusui yang nyaman, eh anaknya ga mau nyusu malah main-main di dalem ruang menyusui yang biasanya memang lucu-lucu.


9. Ketika puting adalah jawaban dari semua tangisan dan rengekan. Kemudian galau kalau disapih nanti gimana menghentikan tangisan ini? Hahahaha

10. Moment of freedom ketika anak udah bisa merangkak sendiri di tengah malam jadi nggak perlu bangun dan duduk untuk menyusui. Tinggal buka kaos maka dia akan datang sendiri dan nyotnyotnyot.


11. Lupa apa arti masuk angin karena dafuq gue hampir tiap malem tidur setengah topless dan nothing's happened. Good bye masuk angin!

(Baca juga: Dear, Working Moms. Surat untuk para Ibu Bekerja)


12. Karena ternyata kita tidak butuh kedua tangan ketika gatel banget pengen ngambil HP yang posisinya jauh dari posisi duduk di kasur sambil menyusui. SEMUA BISA DIRAIH PAKE KAKI SIS! Kalian selentur itu! Kalian bisa meraih segalanya sambil nenenin bayi!

13. Bahwa kita tahu kalau kita 1000x lebih kuat dari laki-laki dan makhluk apapun ketika kita survive menyusui dengan puting lecet dan perih.


Semangat ibu-ibu! :D

Jangan lupa share postingan ini kalau suka yaaa! :D

(Baca ini juga! Idealisme vs Kenyataan Saat Punya Bayi: Part 1, Part 2, Part 3)

-ast-




Tentang Menulis dengan Jujur

on
Monday, August 10, 2015

Jadi seperti yang sudah diduga, postingan saya di web KEB tentang ASI, kontroversial dan jadi viral ya. *loh kok malah seneng*

Nggak deng. Eh iya deng. Sedikit. LOL. Terserah mau setuju atau nggak sama kontennya, I cannot please everybody tapi meskipun nggak setuju, makasih loh udah share. :p

Jadi kritik keras itu datang dari:

1. Para penggiat ASI garis keras
2. Ibu-ibu pengunggah foto ASIP





Review Breast Pads Washable dan Disposable

on
Thursday, July 23, 2015
Apa breast pad yang paling bagus? Saya sendiri pernah mempertanyakan hal itu. Sampai akhirnya mencari tahu dan bisa membuat review ini. Simak ya, akan ketahuan juga mana rekomendasi breast pad yang bagus untuk ibu menyusui. :)

breast yang bagus review

Maafkan kemarin nggak posting Rabu Ibu. T_____T Hectic banget daycare Bebe masih tutup jadi Bebe dibawa ke kantor JG karena lebih baby friendly. Jadi saya di kantor kerja buru-buru terus susul Bebe deh. Huft.

Eniweiiii, setelah lama nggak review, kali ini saya mau review satu barang yang sejak lahiran Bebe sampai sekarang, belum bisa ditinggal.

Breast pad.

Betapa hidupku bergantung padamu karena kalau lupa pake, siap-siap banjir tembus ke baju. T______T Kalau Bebe nenen di satu payudara, yang satu pasti ikut banjir. Terus kalau di kantor kelamaan nggak pumping juga pasti netes.

Jadi breastpad ini penyelamat hidupku banget. Denger cerita dari tetangga yang working mom sejak dulu, karena dulu nggak ada yang namanya breast pad, dia sumpel bra nya pake ..... popok. Tebel banget dong. XD Tapi kata ibu tetangga saya itu, emang harus tebel soalnya kalau tipis tetep tembus. Hahahaha.

Okai ini dia review breast pad yang saya pake dan plus minusnya.

1. Pigeon Disposable Breast Pads

breast pad pigeon review
FAVORIT KESAYANGAAANNNNKUH
Sejuta umat bingits yah kayanya. Ini favorit saya juga.

+ Ukurannya pas dengan ukuran bra saya lol

+ Perekat belakangnya bagus, entahlah gimana harus jelasinnya tapi mereka nggak lengket dan nggak gampang nempel ke dirinya sendiri tapi nempel banget ke bra

+ Bentuknya yang 3 dimensi, ergonomis sesuai dengan cup payudara

+ Muat banyak (macam bagasi mobil). Maksudnya kalau lagi banjir pun nggak gampang penuh dan menjelly.

+ Bahannya haluussss. Laffff.

- MAHAL. Buat saya yang pake tiap hari, sebulan harus beli sekotak. Sekotaknya 80-100ribuan sekarang. Padahal pas awal saya lahiran itu saya beli di ITC cuma 65ribu yang isi 66! Mungkin itu stok lama yah huhuhuhu

Nah karena dipikir-pikir mending 80ribu tiap bulan saya pake jajan cilok, jadilah pas Bebe 6 bulanan saya mulai browsing breast pad yang bisa dicuci alias washable breast pads. Cek ke AsiBayi, ada ternyata merek GG. Oke deh beli.

(Mas Anas AsiBayi pasti baca post ini kan, nggak mau sponsorin saya breast pad Pigeon gitu? Aku maulah jadi ambassador AsiBayi XD)

...

Skip. XD

2. GG Washable Breast Pads

gg washable breast pad review
fmylife T______T

Karena saya ngerasa udah cukup nyampah pantyliners, pembalut, dan diapers maka saya merasa bahagia bisa stop sumbang sampah breast pads. :')

+ Irit

+ Ramah lingkungan

+ Mursidah alias murce bingits 3 pasang cuma 38ribu.

+ Nggak lembab, sekering yang disposable loh!

- Ukurannya gede

- Risiko jatuh kalau lagi menyusui karena nggak ada perekatnya. Jadi harus inget baik-baik kalau lagi pake ini, begitu Bebe mau nen, digulung aja penutup bra sama breast padnya biar nggak jatoh.

- RIBET NYUCINYA, ain't nobody got time for that T_____T

Ribetnya ribet banget loh. Nggak kebayang ribetnya cuci clodi karena bahan yang dipake sama kan, microfleece. Soalnya kalau cucinya nggak bersih, jadinya bau asem karena ASI basi tertinggal di serat-seratnya.

Masuk mesin cuci kadang bersih kadang tetep bau. Paling bener itu dicuci sambil diperes-peres biar sisa ASI keluar semua. Nyucinya pake sabun cuci piring karena dia ngiket lemak kan. Ribet ah pokoknya. Mending main sama Bebe. -_____-

Agak kesel sih sama bahan microfleece ini. Dia tugasnya mengikat cairan kan biar permukaan tetep kering. Nah tapi di satu sisi, harus bisa dicuci juga. Bayangkan, seharian dia berusaha nahan ASI biar nggak tembus, eh malemnya kita "paksa" biar ASI nya dia lepaskan, ya susah.. Mungkin dia nggak rela. *apeu*

Kalau yang rajin atau punya mbak yang bisa tolong cuciin, saya rekomen banget GG ini. :D

3. Breast pad murah



Aku tak tahu mereknya apaahhhh. Dan udah ilang-ilangan karena nggak pernah dipake. LOL. Ini sisa satu doang. Nemu di Yen's Bandung, 3 pasang cuma 10ribu aja bahahahaha apa yang kau harapkan. Ini intinya cuma kain putih digunting bulet, ditumpuk banyak, dan dijahit. Nggak pake microfleece segala.

+ Nyucinya gampang karena ASI nggak terjebak di microfleecenya KARENA NGGAK ADA MICROFLEECENYA bahahahahah

- Tetep tembus

- Lembab

- Nggak nolong apapunlah intinya XD Jadi kalau nemu ginian, nggak usah beli. Cukuplah 10ribu saya aja yang melayang. lol Beli cilok aja sanah!

4. Mama Pad Breast Pads

review mamapad breast pad
Japan Technology apaan huhuhuhu

Tergoda karenaaaa ... ada tulisan Japan Technology di kotaknya. Dan dia lagi promo diskon gitu sekotak isi 56 cuma 50ribuan. Belilah saya bulan lalu. Sampai sekarang masih pake ini karena sayang aja masa dibuang, tapi nggak akan repurchase. -_______-

+ Murce. Setengahnya harga Pigeon.

- Negatifkan semua keunggulan Pigeon. Iya jelek huhuhuhuhuhu

- Ukurannya nggak pas dengan ukuran bra saya. Gede banget. Nongol-nongol tidak indah sekali.

- Perekat belakangnya jelek, nempel ke dirinya sendiri jadi keuwel-uwel dalem bra. Nggak nempel banget ke branya gitu dihhhh. Orang Jepang mana sih yang bikin ah kzl masa Japan Technology tapi butut banget.

- Bentuknya nggak 3 dimensi, flat biasa. Ini nih yang bikin nguwel. Karena nggak ngebentuk cup.

- Nggak muat banyak, cepet penuhnya.

- Bahannya halus tapi cepet kusut dan lapisan dalemnya ngegulung terus. Sedihlah pokonya.

Jadi yaaaa intinya, Pigeon ftw! Semoga bermanfaat ya review breast pad ini dan semoga bisa jadi rekomendasi mana breast pad yang paling bagus.

See you!

-ast-

Follow Instagram saya yuk! Banyak cerita seru yang saya share di sana! Klik @annisast!




Tentang Support System

on
Wednesday, June 24, 2015
lettering by me. :)

Menjadi ibu-ibu dengan segala problematikanya membuat saya menyadari satu hal: pentingnya support system. Sukses ASI, sukses MPASI ideal no gula garam, sukses melahirkan normal, bisa main sama teman tanpa bawa anak, bisa berkomunitas, semua bisa berjalan karena support system yang bagus.

Kalau lagi di acara gathering blogger yang isinya emak-emak semua, saya selalu mikir, betapa hebat suami-suami para blogger ini! Mau nganter, mau nunggu sambil jagain anak entah di sebuah mall mana yang terdekat dengan venue, plus mau jemput lagi setelahnya. Terharu nggak siihhhh. :')))

Betapa sebuah support system yang baik bisa membuat seseorang, terutama perempuan, melakukan banyak hal luar biasa.




Ayo Jadi Ibu yang Bahagia!

on
Thursday, June 11, 2015
[SPONSORED POST]



Sebagai ibu-ibu yang ketemu anaknya pagi dan malem doang, saya selalu berusaha happy di depan Bebe. Secapek apapun, sepucing apapun pala abis meeting seharian, begitu ketemu Bebe, moodnya harus bahagia.

Karena berdasarkan pengalaman, kalau saya happy, Bebe juga happy dan cenderung koperatif. Kalau saya nggak happy dan marah-marah kaya waktu baby blues dulu, Bebe juga cenderung berantakan moodnya.




Saat Corong Breast Pump Ketinggalan ...

on
Tuesday, March 31, 2015
Di situ kadang saya merasa hayang ceurik pisanlah plis. T____T

Di perjalanan sebagai bumping yang memasuki 10 bulan, akhirnya kejadian juga ketinggalan corong breast pump. Corongnya aja karena breast pump-nya emang saya simpen di kantor. Karena ngapainlah dibawa pulang hayoh, emang suka pumping di rumah? Nggak kan? Cuma bikin ribet weee.. *ngejek diri sendiri* -_____-

Kejadiannya kemarin. Senin. Weekend-nya sih terlalu asyik tidur, jadi Senin masih bengong-bengong belum siap menerima kenyataan. Ya intinya masuk jam pumping, yaitu jam setengah 11 siang. Dan baru sadar corongnya ketinggalan. Deket sih rumah dari kantor, pake ojek 15 menit juga nyampe. TAPI MALESLAH PANAS. *manja* Udah make up lengkap atuh gimana males kan kalau lecek lagi sampai kantor?






Tentang Menyusui Seperti Orang Mongolia

on
Wednesday, March 11, 2015

Jadi setelah baca artikel tentang Breastfeeding in Mongolia ini, saya jadi bertekad akan menyusui selama mungkin. Saya sebisa mungkin tidak akan menyapih alias weaning Bebe. Alasannya karena posesip ajah. Hehehe. Abis saya menikmati sekali momen menyusui jadi selalu mellow kalau diingetin suatu hari harus berhenti menyusui Bebe.

Apalagi menyapih anak dengan cara kasar ya kaya puting payudara dioles brotowali biar pahitlah, puting diplester lah. Duuhhh, nggak tega. Jangankan cara kasar gitu, baca cerita weaning with love (WWL) aja saya mellow. T____T




Tips Manajemen ASI Perah Tanpa Kejar Tayang

on
Wednesday, February 18, 2015
Manajemen ASI perah untuk ibu bekerja.

Siapa di sini yang masih menyusui dan bekerja jadi harus pumping ASI tiap hari? SAYAAAAA!

Ini ceritanya sok-sokan mau ngasih tips manajemen ASIP karena banyak yah yang ternyata ASIP nya kejar tayang. Temen kantor saya yang suka pumping bareng, nyerah kasih susu formula di bulan ketujuh karena freezer yang tadinya penuh jadi kosong. Kejar tayang nggak kekejar, suforlah dikasih.

Saya sendiri alhamdulillah belum merasakan kejar tayang. Stok cuma di freezer kulkas atas aja. Pas Bebe 6 bulan, ASIP satu kulkas kecil (seukuran kulkas hotel) saya buang semua karena tanggalnya lewat 3 bulan dan donor ASI itu terlalu complicated (religion wise, I just don't want to do that so please judge, i don't care).

Sekarang tabungan saya cuma se-freezer itu aja. Kalau penuh, saya cari botol dengan tanggal terlama dan buang. Jadi dalam freezer itu jumlah botolnya akan tetap sama. Pertimbangannya karena so far, tabungan belum pernah terpakai karena Bebe selalu minum ASIP fresh yang dipompa kemarinnya. Pertimbangan kedua, listrik mahal banget gilak. Pake satu kulkas bisa irit listrik lumayan banyak. Pertimbangan ketiga, nggak perlu beli botol lagi. Tiap botol abis, cari tanggal terlama, buang, punya lagi deh botol kosong.

Oiya, saya selalu pake ASIP fresh buat Bebe, bukan ASIP stok. Fresh artinya ASIP yang baru dipompa kemarin atau kemarinnya lagi, nggak lebih dari seminggu. Jadi saya nggak pake sistem pakai tanggal terlama, tapi pakai tanggal terbaru. Nggak tega ah, masa Bebe yang 8 bulan dikasih ASIP untuk bayi 5-6 bulan. :D

(Baca dulu: Tentang 6 Bulan Ng-ASI)

Saya sadar diri baru menyusui 8 bulan jadi masih panjang perjalanan menuju dua tahun. Masih banyak sekali yang mungkin terjadi. Tapi tips di bawah ini mungkin bisa membantu ibu-ibu lain yang struggling karena kok ASIP nya tinggal dikit lagi? Kok rasanya pumping terus tapi kejar-kejaran? Mungkin ada yang salah manajemennya buibu, baca dulu ya!

Btw saya akhirnya sukses menyusui sampai 2 tahun 10 bulan. Baca cerita weaningnya di sini: Akhirnya Bebe Menyapih Dirinya Sendiri

1. Hitung jumlah kebutuhan ASIP

Ini inti dari segalanya keberhasilan ASIP tanpa kejar tayang. TULIS berapa ml atau berapa botol kebutuhan bayi setiap hari. Minta nanny atau neneknya untuk membiasakan diri selalu tulis minum berapa botol hari ini. Saya juga baru sadar saya selama ini bisa sisa, karena saya selalu cek laporan daycare Bebe minum berapa banyak setiap hari. Fungsinya sebagai gol untuk pumping besok.

Misal hari ini Bebe minum 500 ml. Artinya 5 botol ASIP berkurang dari freezer. Artinya besok saya harus pumping minimal 500 ml untuk ganti botol yang hilang dari freezer itu. GIMANA PUN CARANYA HARUS DAPET MINIMAL 500 ML. Nggak sekali dua kali saya pumping di mobil pulang kantor, sambil Bebe nenen karena hasil pumping di kantor masih kurang.

Masih kurang juga? Power pumping! Pumping sambil nenenin, sambil nonton film, sambil ngapainpun! Paling sedih kalau udah menjelang jam tidur dan stok masih kurang, mau nggak mau bangun jam 2 atau jam 3 buat pumping. KALAU NIAT PASTI BISA!

Saya juga bukan tipe yang sekali pumping bisa dapet sampai 300-400 ml. Sekali pumping itu kanan-kiri maksimal banget dapet 250. Standarnya saya cuma dapet 100-200 ml (total kanan-kiri loh), jadi memang harus nambah jadwal pumping. Mau nggak mau.

Saya mah anaknya ambisius banget kan ya, jadi golnya selalu saya lebihin. "Oh, Bebe hari ini minum 500 ml, okay besok harus pumping ENAM RATUS MILI". Dengan gol lebih gitu, akan selalu ada ASIP tertabung setiap harinya.

2. Weekend Supply

Hayoooo, siapa yang kalau weekend malah nggak pumping? Jangan dong! Weekend tetep pumping, meskipun cuma dapet 100-200 ml, weekend supply ini fungsinya untuk tabungan. Loh iya dong, kan buat Senin ada ASIP yang dipompa di hari Jumat! ASIP hari Jumat dipakai buat hari Senin, ASIP hari Sabtu-Minggu buat tabungan. Nah kalau sukses nambah weekend supply, logikanya udah nggak mungkin kejar tayang ya, karena selalu ada stok dari weekend. :)

3. Pompa saat penuh

Ini biasanya saya lakukan kalau weekend dan pengen nambah stok ASIP. Kalau payudara kerasa penuh, JANGAN DISUSUI KE BAYI. Pompa sampai terasa kosong. Kalau bayi mau nenen? Ya nenenin aja itu payudara kosong. Pengalaman saya, payudara kosong memang kosong kalau dipompa, tapi nggak bakal kosong kalau diisap bayi. Isapan bayi kan beda yah, mau kerasa kosong juga keluar aja itu ASI.

Nah sebaliknya, kalau payudara penuh terus malah disusui, nanti pas pumping pasti dapetnya sedikit atau malah nggak dapet sama sekali. Jadi sekali lagi, kalau kerasa penuh, pumping dulu!

(Baca: 13 Hal yang Hanya Bisa Dirasakan Ibu Menyusui)

4. Pelit sama tabungan ASIP

Saya pelit banget super! Dari Bebe lahir sampai sekarang, belum pernah pergi-pergi bawa ASIP. Bebe pergi sama saya, ngapain ngambil tabungan ASIP? Pernah sekali ASIP diambil untuk ngetes apakah Bebe mau dikasih via botol sama JG. Tapi setelahnya no! Mending saya repot nenenin Bebe di tempat umum, di mana pun, daripada harus ambil tabungan ASIP.

Saya nenenin Bebe di restoran, di mobil, sampai di kantor imigrasi. Kita aja lapar dan haus pengennya makan dan minum dong, sama juga hak Bebe untuk dapet makan dan minum dia secepatnya. Meskipun artinya harus diem di pojokan atau nyusuin sambil ditutup pakai jilbab. (saya anaknya malesan bawa apron, jilbablah bisa ditarik dikit jadi apron lol) NO ASIP WHEN YOU'RE WITH ME, BEBE! Hahaha

Banyak ibu-ibu yang memilih bawa ASIP aja karena ribet kalau harus nenenin di tempat umum. Harus pake baju menyusui (baju berkancing), harus ini harus itu. Buat saya, lebih ribet harus bawa cooler bag dan botol. Ribet harus cairin ASIP-nya. Ribet juga harus cuci botolnya nanti di rumah.

5. DISIPLIN

Ini yang paling susah ya kayanya. Saya aja tadi pagi bablas jadwal pumping karena keasyikan kerja *pencitraan*. Selalu kasih deadline untuk pumping. Misal mau pumping sehari 3x di kantor. Pumping 1 maksimal jam 9, pumping 2 maksimal jam 1, pumping 3 maksimal jam 4.

Saya sekarang cuma pumping 2x, maksimal jam 11 sama jam 5 sore. Jangan lewat jadwal! Karena kalau lewat jadwal dan malah bablas ke jadwal berikutnya, hasilnya nggak bakal jadi 2 kali lipat juga kan. Misal kalau sesuai jadwal: jam 11 dapet 200, jam 5 dapet 200. Eh jam 11 kelewat, pas pumping jam 5, nggak mungkin saya dapet 400 ml sekaligus. Mau nggak mau harus sesuai jadwal.

***
Nah tuh, tipsnya cuma 5 ternyata. Ditambah doa yang khusyu dan online dan offline shopping once in a while insya Allah ASI akan terus mengalir deras. Jangan lupa ngemall buat window shopping buibu. Sempetin beberapa menit sehari untuk ngerjain hobi juga bisa bikin happy. Buang jauh-jauh pikiran negatif. Usir orang yang selalu kasih aura jelek. :D

Ribet? Pernahkah ada yang bilang menyusui itu mudah? Menyusui itu susah karena harus berdamai dengan diri sendiri. Harus mengikhlaskan banyak sekali waktu. But believe me it's totally worth it! Worth the money and the health of the baby. :D

Kapan mulai mompa? Saya sendiri mulai mompa sebulan setengah sebelum masuk kerja soalnya malaaassss. Salutlah sama ibu-ibu yang bahkan di rumah sakit pun udah mompa. Saya baru mompa pas Bebe mau umur 2 bulan, itupun hasilnya habis karena si Bebe belajar pake soft cup feeder lah, belajar pake botol ini itu ini itu.

(Baca: Tentang Drama Pilah Pilih Dot)

Tapi yang lalu biarlah berlalu, sekarang mah doanya biar supply ASI lancar terus sampai tiba saatnya Bebe cukup usia untuk tidak ng-ASI lagi.

Semangat buibuuuu! :D

Follow Instagram saya yuk! Banyak cerita seru yang saya share di sana, mau tanya-tanya soal ASI juga boleh! Klik @annisast!

-ast-




Tentang 6 Bulan Ng-ASI

on
Thursday, December 4, 2014
Dua hari lagi Bebe 6 bulan. YEAAYYYY! *throw confetti*

Boleh nggak pause dulu waktu soalnya anaknya lagi lucu-lucunyaaaaa. Lagi gemesin-gemesinnyaaaa. Lagi sociable-sociable-nyaaaaa. Senyumnya bikin leleh semua orang! *shameless mom praising own son lol*

Tapi di balik pipi tomat yang selalu Instagram-able itu, sebenarnya ada saya yang sebulan (apa 2 bulan ya?) nangis-nangis karena ASI. HUAHAHAHAHA. Iya jadi keliatannya aja saya selalu happy dan bahagia selama jadi busui dan bumping (ibu pumping wtf XD), padahal sebelumnya nangis-nangis juga kok.

Ini catatan tentang lika-liku menyusui Bebe. Tentang jatuh bangun hari-hari awal menyusui udah pernah ditulis ada ceritanya di sini Tentang Menyusui Bebe! Cek ricek!




Tentang Drama Pilah Pilih Dot

on
Tuesday, September 30, 2014
Sebagai ibu-ibu idealis masa kini yang kebanyakan menyerap info, saya tentu memutuskan Bebe nggak pake dot dong yah untuk minum ASIP. Tentu Bebe akan pake soft cup feeder karena konselor ASI manapun bilang yang terbaik adalah bukan dot. Dot akan menyebabkan bingung puting.

ITU PAS HAMIL. Setelah lahiran mah bubar jalan.

Sebulan pertama saya nolak tawaran ibu untuk nyoba soft cup feeder Medela yang udah dibeli dari jauh-jauh hari. Kenapa? Karena posesip sama Bebe. -_____- Karena si Bebe cucu pertama dan banyak banget yang mau main sama dia jadi momen menyusui itu bener-bener quality time banget deh. Apalagi mikirin si Bebe bakal ditinggal kerja jadi nggak rela momen menyusuinya direbut sama soft cup feeder. HAHAHAHAHA.

Bulan kedua, ibu saya maksa. HARUS! Soalnya bayi butuh belajar membiasakan diri untuk minum di media lain selain puting. Okefain silakaannn. Dipikir si Bebe akan lancar aja yah kaya bayi-bayi di YouTube yang kalem dan imut aja glek glek glek minum dari soft cup sambil digendong bapaknya. Ternyata susah lol.

Masalahnya si Bebe bayi aktif dan nggak sabaran. Jadi kalau lagi bangun tidur dan laper banget, kesel sendiri dia karena posisi mulutnya kan nggak sucking. Harus mangap sambil glek glek glek gitu marahlah dia. Kalau udah marah berakhir dengan nangis jerit-jerit atau disembur-sembur ASIP nya sampai leher basah semua. *FAIL*

Bisa sih lancar pake soft cup asal dianya lagi tenang dan kalem which is terjadi hanya sekali sehari yaitu setelah mandi. Kalau siang atau sore mah berdoa aja semoga ASIP tidak sia-sia disembur-sembur macam mbah dukun.

Ini masih santai nih kondisinya. Karena apa? Karena punya Medela Calma bonus dari breast pump. Mikirnya: "ah mentok-mentok Bebe nggak mau soft cup, pake Calma aja."

Secara si Calma ini iklannya keren banget yah. Cara kerja mirip puting ibu, bayi bisa tetap bernapas, nipple cocok untuk segala usia sama dengan puting ibu, bla bla bla segudang fitur canggih dot masa kini dengan bentuk yang juga canggih banget.

Putus asa di suatu malam, akhirnya coba nih si Calma. Bebe bengong. Lama-lama digigitin. Saya mulai panik. Langsung menuduh si Calma-nya rusak lah atau ada yang salah. Saya coba sedot sendiri. LAH KOK YA MEMANG SUSAH?

Bisa sih keluar ASI nya cuma kecil alirannya. Ya si Bebe nggak mau, secara nyusu sama emaknya (alhamdulillah) banjir bandang. Jadi nggak sesuai sama dia biasanya kan. Aduh makin panik!

Besoknya itu jadwal saya ke obgyn. Sambil nunggu antrian, browsing-browsing lah soal dot. Ah mau beli Dr Brown ah kan katanya anti colic. Lagi baca-baca, taunya nemu blog mbak ini. Langsung hampir terharu gitu karena awal ceritanya sama, idealis pake sendok terus nyoba Calma kemudian gagal lol. Belajar dari posting blog itu, akhirnya memutuskan untuk beli dot dari yang termurah.

Sempet curhat juga sama obgyn kesayangan, katanya: "ih kamu kalau sama pengasuh jangan pakai sendok. Kita nggak tahu loh seberapa banyak yang tumpah. Udah pake dot aja, anak saya pake pigeon peristaltik bisa tuh! Lebih bagus yang latex kalau ada."

Alafyuuu dokterku yang nggak idealis dan realistis. :')))

botol mursidah
Cus ke toko bayi sebelah rumah sakit. Beli Pigeon Peristaltik standard neck. Mursidah banget cin, 36ribu aja. Beli juga nipple Pigeon yang biasa cuma berapa deh 10ribuan apa gitu. Sampai rumah langsung dicoba dua-duanya. GAGAL. DIGIGITIN. T_____T

Tak kenal lelah aku kemudian cus lagi sama JG kembali ke toko bayi yang berbeda (yang lebih deket rumah). Di sana bengong di depan tumpukan dot-dot dan akhirnya memutuskan beli Chicco wideneck harganya 66ribu. Alasannya: pertama, ibu saya fangirl Chicco, kalau ada Chicco pasti yang dibeli Chicco. Kedua, nipplenya latex, sesuai saran dokter.

ini nipplenya latex tapi ga keliatan *fail*
Sampai rumah dicoba. BISAAAAA! WUHUUUUU! Pencarianku berakhir.

Udah? Belum.

Karena ngerasa si Bebe udah bisa pake Chicco ya udah besoknya nggak dicoba lagi. Lagian ibu saya sibuk. Sama saya mah udah mustahil ya, baru digendong aja si Bebe langsung ndusel-ndusel mau nenen langsung. Seminggu berlalu. Ah beli lagi ah botol Chicco buat cadangan. Biar mbaknya nanti nggak ribet cuci kering pake.

Beli dong dengan percaya diri DUA LAGI BOTOL CHICCO, JADI PUNYA TIGA. Seminggu kemudian. Ibu udah nggak terlalu sibuk, pagi-pagi dicoba lah Bebe minum ASIP pake botol Chicco. GAGAL DONG. DIGIGITIN DONG. Mau ditungguin gimana juga nggak dinyot sama sekali. Malah lama-lama dia jejeritan karena lapar dan nggak mau nyot botol. T_____T

mimijumi botol mahal
Hiks. Putus asa browsing terus di asibayi.com antara mau beli Tommee Tippee atau beli Mimijumi yang bangkai sekali harganya pemirsa. Pertimbangannya karena kedua dot itu lebar banget jadi siapa tau Bebe ketipu disangkanya itu payudara asli. -____-

peristaltik wideneck akhir pencarianku
Masih dalam kegalauan beli dot Mimijumi dua biji dengan harga setengah juta, mainlah saya sama ibu grocery shopping (ibu-ibu mah mainnya juga grocery shopping lol). Eh kepikiran beli Pigeon Peristaltik yang wideneck. Kan lumayan tuh bisa dipasang di botol Chicco. Beli iseng sebiji.

Sampai rumah langsung dicoba. MAUUUUU. BEBE MAUUUUU! Abis 60 ml. *terharu*

Tak ingin mengulang kesalahan yang sama. Mulai sekarang, tiap hari Bebe harus latihan pake dot! Biar aja tabungan ASIP-nya kepake. Daripada tabungan utuh tapi nggak bisa minumnya.

Nah problematika berikutnya adalah, si Bebe cuma mau minum 30 ml. 60 ml di percobaan pertama doang. Ibu saya bilang: "mungkin emang cuma segitu mbak kebutuhannya".

Naluriku bilang tidak *naon sih*. Soalnya abis minum 30 ml, ujung-ujungnya Bebe nenen langsung juga baru mukanya kekenyangan kemudian ketiduran. Ah tapi udalah bodo amat kali nanti di daycare mah dia lapar juga terpaksa nyot.

(Baca: 13 Hal yang Hanya Bisa Dirasakan Ibu Menyusui)

Singkat cerita sampai Bebe umur 3 bulan.

Bebe udah di daycare. Setiap hari lancar pake botol Chicco dengan nipple Pigeon peristaltik. Alhamdulillah nggak bingung puting. Nemu puting tetep lahap.

Di daycare sehari abisnya 400-500 ml. Sampai suatu hari mbaknya bilang: "bu, itu dotnya Xylo keluarnya kekencengan. Jadi dia suka keselek."

Saya: "oya itu emang aku beli untuk umur 6 bulan. Besok aku bawain yang buat 3 bulan yah"

Maksudnya nipplenya emang saya beli ukuran L. Karena waktu yang pertama (yang difoto itu) ukuran M, ngamuk-ngamuk. Besoknya di tas ASIP nya, saya masukin nipple Pigeon ukuran M, plus botol Pigeon yang pertama kali beli. Yang 36ribuan ituuuuu. Dibawain karena itu ukuran nipplenya newborn.

Sorenya. Gimana, mbak?

"Mau pake yang kecil itu. Anteng banget dia. Malah pegang sendiri. Sekarang bisa sampai ketiduran kalau lagi nyusu, biasanya nyusu terus harus ditidurin."

GUESS WHAT BOTOL YANG MANA? YANG PIGEON KECIL 36RIBUAN YANG SAYA BELI PERTAMA KALI.

*istigfar*

-ast-




Tentang Tragedi ASI Masuk Medela Swing

on
Monday, September 22, 2014
Part 1 nya baca di sini yah buibuuu. -- Tentang Breast Pump! Part 1

Jadi lagi pompa di kantor. Tragedinya yaitu ASI masuk selang. T____T Jadi tangan kiri lagi asyik pompa pake Medela Harmony di PD kiri, si Medela Swing di PD kanan tiba-tiba suaranya berubah jadi krebekan, grok grok grok gitu syiitttt, ASI udah keliatan di selang dan nggak yakin udah masuk ke mesin apa nggak. Yang jelas saya langsung matiin mesinnya karena serem denger suaranya. Takut meledak.

Nah abis itu dilema tingkat nasional. Mau terusin pompa dulu apa balik ke kubikel buat googling harus diapain ini si Swing kesayangan. T_____T

Diputuskan terusin pompa dulu ajah pake manual. ASI lebih penting dari Swing *bohong*. UNTUUNNGGG AJA SELALU BAWA DUA POMPA. Gimana coba kalau nggak bawa Harmony terus Swing mati terus masa harus pompa pake tangan. Atuh bisa-bisa seharian saya di ruang pumping aja nggak balik ke kubikel.

Pompa buru-buru terus balik ke meja. Cari tau harus diapain ini Swingnya? Baca sih di manual book ada caranya kan tapi lupa. *FAIL* Panik banget karena sedih aja kalau rusak padahal umurnya baru seminggu. T____T Ada garansi sih tapi harus dibawa ke kantornya di ... KELAPA GADING. Makasih, mending ke kantor Medela Bandung ajah. Huh.

Googling akhirnya dapet manual book dari Medela UK. Download. Tapi agak nggak yakin karena nggak ada gambarnya. Akhirnya search di YouTube, nonton video troubleshoot Swing. OKE KITA COBA.

daleman medela swing setelah penutup baterai dicopot

ngerti kan yah yah yah?


























Gini caranya. In case buibu mengalami hal serupa yaahh. Jangan panik kaya saya. Refer ke gambar ya kalau bingung.

1. Buka penutup baterai (lihat gambar pertama)
2. Buka busa abu-abu. Kalau ASI udah masuk, busa ini akan basah sama ASI.
3. Cuci busa abu-abu sampai nggak lengket. Sampai bersih dari ASI. Keringkan, remes aja pake tisu.
4. Cuci selang.
5. Siapkan satu gelas berisi air hangat dan mangkok kosong.
6. Pasang selang ke Swing (dengan kondisi tutup baterai dan busa masih dilepas)
7. Nyalakan Swing. Bunyi kan tuh grok grok grok.
8. Pegang Swing di atas mangkok. Masukan selang ke air hangat. (lihat gambar kedua)

AJAIB. Air hangat dari gelas sekarang mengalir ke selang dan keluar lewat bawah Swing yang tadinya tertutup busa. Diamkan beberapa saat atau sampai air di gelas habis. Ini gunanya biar daleman Swing nggak lengket kena ASI. Jadi semacem pipe cleaning gitu. Canggih ya! Setelah air di gelas habis, copot selang, keringkan dengan cara diputar-putar di udara ala koboi. -_____- Terus nyalakan Swing sampai bunyi grok grok akan hilang dengan sendirinya.

FYUH. Swingku selamat.

Nah tapi baca di forum mak-emak, ada baiknya Swing ini di-service kalau memang hisapannya sudah dirasa kurang kuat. Biaya service-nya murah. Tahun 2010 itu cuma 20ribu. Sekarang 50-100ribuan kali yah.

Pesan moral yah. Nggak ada salahnya punya pompa manual. Bawa ke mana-mana. Our kids life depend on that. *lebay*

(Baca: 13 Hal yang Hanya Bisa Dirasakan Ibu Menyusui)

Follow Instagram saya yuk buibu! @annisast yaaa, boleh banget kalau mau tanya-tanya soal ASI. :)

-ast-




Tentang Breast Pump!

Tadinya mau nulis review aplikasi Wonder Weeks etapi setelah 3 paragraf kok mendadak pengen nulis soal breast pump dulu jadi ya udah deh tinggalin dulu. *mudah terdistraksi* Udah ah, nggak usah banyak basa-basi ini mah ceritanya pengen berbagi aja soal pompa-pompaan yah.

gadget emak-emak masa kini

1. Merah pakai tangan alias teknik marmet

Dari awal saya mulai pompa ASIP (bebe umur sebulanan), ibu saya menyarankan agar belajar perah pakai tangan. Ibu denger dari temennya, katanya perah pakai tangan itu payudara kosongnya bisa sampai kosong banget, jadi ringan.

Seperti biasa, saran-saran merepotkan itu selalu saya lewat aja lol. Tapi setelah dipikir-pikir iya juga ya. Lagian gimana kalau suatu hari breast pump ketinggalan? Atau kebetulan lagi nggak bawa terus PD penuh banget? Ya intinya kan nggak ada salahnya belajar.




Tentang Menyusui Bebe

on
Sunday, August 3, 2014
Kan udah bilang ya kalau saya anaknya suka sotau banget. Waktu punya anak, tekadnya kuat banget: OKE KASIH ASI 2 TAHUN!

Dikata nyusuin itu gampang? HAHAHAHAHA.

Alhamdulillah kalau stok asi mah lancar banget. Tapi saya pertama kali nyusuin, masih di rumah sakit aja udah hampir putus asa. -_____- Soalnya waktu itu kan tangannya lagi transfusi dan lanjut infus jadi nyusuin Bebe susah banget pake satu tangan. 

JG yang terus terus nyuruh coba lagi coba lagi tapi sayanya kesel duluan karena susah tangannya sakit. *cemen* Jadi Bebe disusui seadanya sambil tiduran biar nggak usah digendong. Ih kalau dipikir-pikir tega banget gue hahahahah Tapi kan bayi bisa survive 3 hari awal tanpa nyusu kan sebenernya. *ngeles*

Hari kedua setelah lepas infus baru deh lancar nyusuinnya. Bebe awalnya oon tapi kemudian jagoan. Jagoan banget sampai nggak mau lepas. Nen terus 1,5-2 jam sekali, sekali nen setengah jam. Aku seperti sapi perah. Sampai sebulan pertama berat badannya naik dua kali lipat. :O :O Berat badan Bebe ya bukan berat badan saya.