-->

Image Slider

#FAMILYTALK: Keuangan Keluarga

on
Saturday, May 28, 2016

Tadinya #FAMILYTALK nggak akan bahas ini, tapi karena momennya abis gajian, jadi ya udalah ini dulu. Gajian? Gajian yang mana ya? Gajian sebulan lagi ya? LOL

Jadi topiknya adalah, bagaimana cara mengatur keuangan dengan suami? Apa jujur semuanya? Apa ada yang disembunyikan?

Baca punya Isti di sini:

Catet ya, keuangan adalah bagian dari komunikasi. Karena saya bilang segalanya, (sampai udah pup belum hari ini, tmi lol) jadi ya urusan uang juga termasuk.

JG kalau beli mainan nggak bilang sih *yearite*. Tapi dia punya jatah sekian sebulan untuk beli mainan dan ya saya nggak pernah ngecek juga sih. Because I trust him (DEAR JG, I KNOW YOU READ THIS SO PLEASE KEEP IT THAT WAY).


Saya sendiri? Sering sih beli-beli nggak bilang dulu. Ya beli dulu aja gitu karena belinya juga pake uang sendiri kan. Itu karena pas beli, saya lagi nggak sama JG. Entah beli online atau lagi perginya sama temen-temen. Tapi ya pas ketemu bilang.

Karena kenapa harus disembunyikan?

Di keluarga kami, gaji semua saya yang atur. JG tau selesai aja. Semua cicilan, tagihan, bayar ini itu, semua saya yang urus. JG nggak pernah tau dan nggak pernah mau tau karena dia suka stres sendiri liat angka yang keluar tiap bulan lol.

(Baca: Mempertanyakan Rezeki)

Semua rencana keuangan didiskusikan bareng-bareng juga karena ya itu, semua didiskusikan. Uang cuma salah satu bagiannya. Saya tahu persis berapa jumlah gaji dia, begitu juga sebaliknya. Tiap ada job dari blog pun selalu didiskusikan, diambil apa nggak.

JG sendiri tiap hari ke kantor hampir nggak pernah pegang uang. Semua ATM saya yang pegang, dia pegang receh-receh buat pak ogah sama kartu kredit aja just in case. Karena buat apa? Bisa kok cashless, parkir di kantor gratis, sarapan sama makan siang bawa dari rumah.

JG pegang ATM kalau saya lagi ada event dan JG harus berdua sama Bebe. Ya masa nggak pegang uang ya kan.

"Dih, suami kok mau-maunya kaya gitu, dijajah istri. Nyimpen uang sendiri dong, jangan bilang istri."

Nggak sedikit yang bilang gitu ke JG dan dia so far lempeng aja. Lagian kenapa harus nyimpen sendiri coba? Mau sepatu bola, tinggal bilang juga saya beliin, beli mainan aman tiap bulan, mau traktir temennya juga ya boleh-boleh aja. Jarang banget saya nggak kasih izin beli sesuatu. *pencitraan istri baik hati lmao*

(Baca: Ini Tahap-tahap Menyiapkan Dana Pendidikan Anak)

Anyway, ada yang sengaja menyembunyikan dari suami, ada yang emang suaminya nggak mau nyaho ya urusan uang istrinya. Daripada stres tau harga tas istrinya HAHAHAHAHAHAHA. Jadi ya intinya mah saling percaya aja.

Ya kan? Ya kan? Kalian gimana?

-ast-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

SK-II Spring Butterfly Blogger Party

on
Friday, May 27, 2016

Karena #lifegoals adalah punya kulit kinclong yang tidak tampak menua walaupun usia menua. HAHAHAHAHAHA. Maka mumpung masih muda, saya sih sudah pake skin care religiously. Yang wajib banget adalah cuci muka (kalau malem wajib double cleansing), pake clear lotion dan facial treatment essence SK-II.

Setelah itu kalau siang pake moisturizer dan kalau malem pake sleeping mask. Wajib. Karena kulit sehat itu usahanya sama sekali nggak sedikit.

Nah, karena cinta mati sama SK-II, saya jadi seneng banget pas diundang ke Blogger Party-nya SK-II yang bertema Spring Butterfly, 12 Mei lalu di Plaza Senayan. Meski sempet drama salah dress code (my fault, nggak merhatiin di undangannya lol) akhirnya saya nyampe juga ke sana.

DAN TEMPATNYA CANTIK BANGEEETTTT. T_____T Semuanya serba pink dan putih, plus semua yang hadir dateng dengan dress code Alluring White jadi semua fotonya bagussss. Terharu deh pokoknya.






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

#SassyThursday: Isyana, Brand, dan Kenyataan

on
Thursday, May 26, 2016

Isyana seminggu kemarin bikin heboh. Gara-gara satu berita di media yang jelas bukan media ecek-ecek tentang ia yang menulis bahwa ia tidak pernah belanja online. Kacau karena ia adalah brand ambassador sebuah toko online.

Kabar simpang siur. Katanya itu wawancara fiktif. Saya terang tidak percaya karena ini kan media yang sudah punya nama. Saya kebetulan punya teman yang pernah bekerja di sana. Ditelusuri, memang benar. Bukan fiktif, wawancaranya nyata, kutipannya ada.

Baca punya Nahla di sini:
Di Balik Seorang Brand Ambassador

Kemudian saya yakin dia panik dan pasti langsung tektokan sama pihak toko online (yang mana tidak mau memberikan pernyataan apa-apa). Dia pun nge-tweet “konfirmasi”. Yang berbuah kehebohan kedua karena ia nge-tweet via iPhone sementara ia juga brand ambassador semua brand HP lain.

Twitnya dihapus dan tidak buru-buru diganti. Twit itu lama menghilang. Mungkin dia cari pinjeman HP Android dulu karena setelah berjam-jam, twit yang sama muncul. Kali ini dari Twitter for Android. Hari yang melelahkan ya, Isyana?







LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

To Wean or Not to Wean

on
Wednesday, May 25, 2016

Okai jadi Bebe akan ulang tahun ke dua, dua minggu lagi. Dan sekarang semua orang sudah membombardir dengan:

"Wahhh, Xylo udah mau 2 tahun ya. Nggak nenen lagi dong yaaa"

atau

"Wah, Xylo udah 2 tahun, siap-siap disapih dong yaaa!"

Errrr, who says?

Iya sih saya udah sounding dari umurnya sekitar 15 bulan bahwa suatu hari nanti, Bebe akan berusia 18 bulan, di mana Bebe hanya akan nenen di mobil dan di kamar. Dan akan datang masa di mana Bebe berusia 2 tahun dan tidak akan nenen lagi.

Tapi saya sendiri bingung batas 2 tahunnya itu apa. Hahahahahaha. Orang-orang kan membatasi dengan sesuatu, misalnya "tiup lilin" ya. Jadi setelah tiup lilin tidak nenen lagi yaa.







LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Rollover Reaction Lipstick in Saddie Review: #SelasaCantik

on
Tuesday, May 24, 2016


Jadi sebagai pecinta lipstik, aku mupeng banget sama Rollover Reaction karena ... packagingnya bagus. HAHAHAHAHAHA Terus ini produk lokal banget kan jadi penasaran.

Kemudian rasa penasaran ini dijawab oleh Wina yang hari ini review lipstik Rollover Reaction in Saddie. AKU JADI MAKIN PENGEN WHY GOD WHY. T_____T

Ini dia review Wina.






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

#FAMILYTALK: Tentang Gaya Hidup

on
Saturday, May 21, 2016

Kehidupan social media itu memang kampret banget ya. Betapa kita bisa dengan mudah men-judge gaya hidup orang hanya dengan status dan foto yang dia share.

Pertama, gaya hidup itu memang bergantung pada uang, tapi tidak selamanya dikendalikan oleh uang. Yang kedua, gaya hidup itu bergantung juga dari cara yang bersangkutan menyampaikannya pada dunia. Yang kedua ini yang jadi judge dari socmed.

Baca punya Isti di sini:

Kita bahas satu-satu.

Gaya hidup bergantung pada uang. Yaiyalah, gimana mau makan di tempat yang kata orang mahal dan Instagram-able kalau nggak punya uang ya nggak. Gimana mau beli tas Nila Anthony padahal nggak semahal designer's bag lain? Gimana pengen borong Melissa pas lagi diskon di Lotte Shopping Avenue coba? *yang terakhir ini info penting*







LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

#SassyThursday: Karena Cantik Tidak Sama dengan Bodoh

on
Thursday, May 19, 2016


Jadi ada satu stereotype yang gue benci banget dan tiba-tiba diingetin Nahla kemarin. Yaitu cewek dandan sama dengan bego. Kata Nahla kita nulis ini aja karena banyak yang bilang less make up is smart. And I'm like: duh?

Baca punya Nahla di sini:

Iya sih banyak cewek dandan dan bodoh YA TAPI NGGAK SEMUANYA JUGA KELES. Dua hal itu sama sekali nggak ada hubungannya.






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Mengenalkan Konsep Sharing pada Balita

on
Wednesday, May 18, 2016

Beberapa kali mbak di daycare mengeluhkan Bebe yang tidak mau "sharing" mainan dengan temannya. Saya terus terang bingung karena Bebe bukan tipe yang pelit berbagi kalau soal makanan. Kalau dia punya makanan, dia tak masalah membagikannya pada teman-teman, pada saya, atau pada siapapun yang dia kenal.

Karena ada kakak sepupu Bebe yang sangat pelit pada makanan padahal sudah diberitahu berulang kali. Misal saat ibunya membukakan susu kotak dengan sedotan, ia berpesan "jangan diminum!". Karena ibu-ibu (saya sih lol) hampir selalu otomatis "mencoba" susu yang baru dibuka kan? Ia bahkan tidak membolehkan ibunya untuk minta susu. Kalau punya makanan, ia selalu menyimpannya sendirian. Tidak mau berbagi dengan siapapun.

Bebe tidak seperti itu, ia selalu dengan senang hati berbagi makanan. Tapi kenapa dengan mainan? Kenapa ia sulit berbagi? Kenapa ia suka merebut mainan yang sedang dimainkan anak lain? Kenapa ketika diberitahu ia malah throwing tantrum? -______-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Bebe 23 Bulan

on
Tuesday, May 17, 2016

Satu bulan menjelang Bebe dua tahun. Berkecamuk amat pikiran. *sigh* Problematika pertama adalah nenen. Saya nggak niat-niat amat nyapih sih ya, cuma sounding aja dari kapan-kapan kalau nanti umur 2 tahun Bebe akan berhenti nenen.

Tapi saya nggak pakai janji tiup lilin segala karena ... nggak niat tiup lilin pas ulang tahun. Jadi dibilangnya ya Bebe bukan baby lagi jadi tidak perlu nenen lagi. Sekalian dites segala macem sih udah hafal ya. Dan masih juga keukeuh kalau dia pengen nenen, artinya dia berubah jadi bayi.







LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

When It's Only JG & AST #105 - #112

on
Monday, May 16, 2016

Gila loh ini story udah sampai #105 aja. Banyak amat padahal nulisnya kalau inget aja. :|

#105

Di deket daycare Bebe ada tempat Bakmi Jawa yang terkenal. Terkenal banget sampai para bos-bos aja makan di sana. Kepo dong, tapi selalu males karena depannya pas jalan macet banget. Suatu hari di kantor, JG telepon.

JG: "Sayang aku mau surprise nih beliin kamu bakmi Jawa"

Me: "TERUS?"

JG: "Mau aku pesenin di Go-Food tapi sampai kantor kamu, kamu yang bayar yah"

wtf

*

#106

Di mobil.

JG: "Sayang, aku dari tadi nyetir sambil mikirin kalau mobil kita ini mini cooper loh"

Me: "hmmmm"

JG: "Bener loh, aku jadi kaya naik mini cooper beneran. Jadi puas banget nyetirnya?"

Me:


*

#107


Malem-malem di rumah, JG di dapur saya dan Bebe di kamar. Terus JG masuk kamar.

JG: "Sayang, bolehkah menyimpan rahasia dari istri?"

Me: "Nggak bolehlah"

JG: "Oke ... tadi di dapur ada kecoa terbang"

Me: "WHAT THE FFFFF!"

*

#108

Sudah sebulan belakangan kami makan nasi merah. Suatu hari saya flu, pas lagi makan malem bersin-bersin dan meler terus.

JG: *sambil makan nasi merah* "Sayang kok kamu sakit-sakitan?"

Me: "Flu doang kok ini"

JG: "Aku bikinin nasi putih deh ya sekarang biar jadi nasi merah putih, kamu ganti nama aja sekarang biar nggak sakit-sakitan"


*

#109
Lagi muter-muter cari parkir di Gandaria City.

Me: "Meskipun susah cari parkir, aku suka loh Gandaria City"

JG: "Aku sukanya buah gandaria"

Me: "Aku nggak tahu buah gandaria itu apa"

JG: "Aku juga nggak tahu"

WHAT.

*

#110

Malem-malem sebelum bobo. Nontonin vlognya Jennifer Bachdim dan keluarganya.

Me: "Sayang kamu bikin tato sih biar ganteng kaya Irfan Bacdim"

JG: "Aku lebih pengen rambut dicat putih sih biar ketombe aku ga kelihatan"

XD

*

#111
Lagi nonton Civil War.

Me: *berbisik* "Itu Captain America bawa bajunya susah amat ya. Kalau lagi nggak dipake disimpen di mana dulu?"

*I mean like Superman or Spiderman they only need to cover their suits with sweaters. Lah Capt America? Nyembunyiin tameng aja piye? Sulit hidupnya.

JG: "Itu disimpenin sayang"

Me: "Sama siapa?"

JG: "Sama orang wardrobe-nya"



#112

Bebe kemarin beli mainan yang buat ditinju-tinjuin itu loh. Yang balon bentuk orang terus di bawahnya dikasih pemberat biar kalau ditinju atau ditendang, tetep berdiri lagi. Nah seperti semua mainan Bebe, maka ia pun harus diberi nama.

JG: "Be, kasih nama be! Ini namanya siapa?"

Bebe: *bengong*

JG: "Sayang, ini namanya siapa dong?"

Me: "No idea. Terserah kamu deh"

JG: "Oke hmmm. Joni aja deh ya. Ayo Be, tendang Joni Be"

*kemudian ditendanglah si Joni sama Bebe sampai ngeguling dan nggak berdiri lagi*

JG: "Yah, Joni kok nggak bisa berdiri lagi"

Me: "Why that sounds so wrong!"

JG: "HAHAHAHAHA JONI NGGAK BISA BERDIRI LAGI!"

Well, this one doesn't need any explanation y'all.

-ast-

PS: Kalau suka sama series ini, share dong di Facebook. Kalau pv series ini bagus nanti aku sering-sering deh nulisnya. Hahahaha. *modus*






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

#FAMILYTALK: Merayakan Ulang Tahun Anak

on
Saturday, May 14, 2016

Jadi yah, sudah bulan Mei. Kurang dari satu bulan lagi Bebe akan berulang tahun yang kedua. Dan saya belum menyiapkan apa-apa. Iya, entah belum entah tidak akan. Tidak seperti tahun lalu.

Baca punya Isti di sini:


Tahun lalu saya sangat niat ingin merayakan ulang tahun Bebe karena ulang tahun pertama itu yaaa, spesial aja kan. Yang pertama selalu spesial. Hahahaha. Dari dua bulan sebelumnya udah pesan pouch ini untuk dikasih ke keluarga, temen-temen kantor saya dan JG, temen-temen daycare Bebe, ya pokoknya orang yang ditemui sehari-hari. Sampai sekarang masih kepake laff banget. <3







LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

#SassyThursday: The Peer Pressure

on
Thursday, May 12, 2016

Jadi kemarin ada satu artikel BuzzFeed yang menarik banget. Tentang bagaimana kaum millennials di India yang punya mobil trendi, makan di tempat hits, tapi mereka kelaparan. Mereka nggak sanggup beli makan siang atau makan malem karena uangnya habis untuk ikut trend. Kenapa itu terjadi?

Baca punya Nahla di sini:

Iya, salah satunya karena pressure dari lingkungan. Saya bilang salah satunya karena banyak, ada juga yang memang tidak bisa menahan diri untuk beli branded items padahal harganya 3/4 gaji. Biar gaya aja, padahal temen-temennya mah sederhana, kerja juga nggak, mau pamerin itu tas di mana? Instagram?







LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Membedah Ada Apa dengan Cinta? 2

on
Monday, May 9, 2016
[Long post. 100% curhat. Spoiler alert.]



Setelah drama batal nonton di hari pertama, gue akhirnya nonton Ada Apa dengan Cinta?2 maraton dengan Civil War minggu lalu di Bandung. Setelah nonton, kami (gue dan JG) terserak-serak, hati tercerai berai. Malemnya kembali nonton berdua AADC yang pertama dan masih tersenyum-kampret nontonnya. :')))

Ini notesnya karena gue harus nulis ini. HARUS.

Susah move on? Kenapa?

Kenapa sih banyak yang susah move on dari AADC 2? Karena inget mantan? Gue 100% enggak. JG juga (ngakunya) enggak lolol.

Karena apa, karena dulu pas nonton belum punya pacar. Waktu itu kelas 3 SMP dan ga kepikiran pacaran. Jadi asliii gue nonton 2x, sekali sama sepupu sekali lagi sama geng SMP plus ratusan kali tonton ulang sama temen-temen kuliah.






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

#FAMILYTALK: How are we gonna raise our kids?

on
Saturday, May 7, 2016


Pertanyaan terbesar saat tahu hamil: Bebe akan dibesarkan dengan cara apa? Apakah dengan cubitan dan sentilan? Apakah dengan alasan kunci "because mom said so"? Apakah dengan berjuta larangan?

Sejak hamil, saya dan JG sudah membuat rencana akan "membentuk" Bebe menjadi pribadi yang seperti apa. Harus begini harus begitu, harus bisa ini harus bisa itu.

Baca punya Isti di sini:

Saat itu saya belum sadar sama sekali kalau anak adalah individu sendiri yang terpisah dari orangtuanya. Ternyata di usia belum 2 tahun, anak sudah bisa mengambil keputusan sendiri. Tinggal kita sebagai orangtua, akan diapakan pilihan anak itu?

Ini beberapa poin penting yang sejak Bebe bayi, sampai sekarang kami pegang teguh dalam berkomunikasi dengan Bebe:

1. Menangis itu tidak apa-apa

Bebe bukan anak yang saat menangis langsung dilakukan segala cara agar nangisnya berhenti. Menangis adalah reaksi natural dari rasa sedih atau kecewa, maka menangis itu tidak apa-apa.

Jadi misal Bebe ingin makan es krim padahal sudah habis satu cup, saya larang dan dia nangis. Biarkan saja nangis. Jelaskan "Bebe kecewa kan karena tidak diberi es krim, jadi boleh nangis aja, ibu tunggu."

Kadang nangisnya heboh sambil pukul-pukul muka saya, ya saya yang tadinya tidak emosi jadi emosi dong. Tapi pas konsultasi sama psikolog, kata psikolog itu bagian dari emosi yang belum cukup dikeluarkan lewat tangisan. Dia belum tahu memukul itu tidak baik jadi ya dilakukan. Biasanya saya langsung bilang tegas: "Kenapa pukul?! Tidak pukul-pukul ya!"

Tapi semakin ke sini semakin jarang terjadi, Bebe semakin jarang menangis, semakin jarang tantrum. Kalaupun tantrum, dia tidak menangis dan tidak pernah lama. Cuma manyun aja, kadang guling-guling di lantai. lol

Kenapa? Karena emosinya terluapkan, setelah menangis dia lebih tenang. Bahkan langsung minta dipeluk, artinya dia sudah "memaafkan" saya.

Harapannya, setelah dewasa ia tidak jadi orang yang selalu memendam emosi. Ia bisa mengungkapkan perasaan pada orang terdekatnya.

2. Takut dan tidak bisa

Takut itu sesuatu yang natural dan adalah sesuatu yang wajar manusia bisa takut. Bebe harus mengerti ini. Jadi dia tidak boleh menakut-nakuti orang dan sebaliknya, kami juga tidak pernah menakut-nakutinya.

Meski tidak pernah ditakut-takuti, rasa takut itu ternyata secara natural juga didevelop di otak anak. Ngeliat ondel-ondel (yang suka ngamen di jalan ituloh) naturally dia bilang "Xylo takut!", ngeliat semut dia kabur, akhirnya semua dialihkan dengan kata "baik"

"Tidak perlu takut ondel-ondel, ondel-ondel baik!" -- berkali-kali ngomong begini sampai suatu hari turun dari mobil dan salaman dengan ondel-ondel.

"Semut tidak apa-apa, semut baik!" -- ngomong gini sambil menunjukkan semut bisa merayap di jari kita. Sampai sekarang kalau lihat semut Bebe selalu bilang: "Ibu! Semut baik! Semut baik!"

(Baca: 10 Kebohongan yang Sering Saya Ucapkan pada Anak Saya)

Begitu pula dengan kata-kata yang sering Bebe bilang: "Nggak bisa! Susah!" Kalau sebenernya dia bisa dan kurang usaha, kami pasti bilang: "Bisaaa, pasti bisa kok! Ayo coba lagi!"

Meskipun butuh waktu lama untuk menyelesaikannya, harapannya dia mengerti kalau dia diberi kepercayaan untuk mengerjakan sesuatu sendiri dan jangan mudah menyerah. Juga untuk menanamkan sikap positif.

3. Mengambil keputusan

Dari sejak Bebe kecil, dia selalu diberi pilihan. Mau baca buku yang mana? Mau main apa? Mau susu rasa apa? Mau mandi dulu atau minum susu dulu? Mau beli donat yang rasa apa?

Dan kalau udah dikasih pilihan, ya diturutin dong pilihannya. Ini penting banget karena banyak orang dewasa yang struggling banget dalam pengambilan keputusan, seperti JG.

JG dari kecil hidupnya lurus, nurut orangtua, dan sialnya, tidak pernah diberi pilihan. Sekolah di mana, jurusan saat SMA, kuliah di mana. Bahkan sesimpel ingin beli tas yang mana, semua dipilihkan orangtua. Sampai sekarang sulit sekali mengambil keputusan. It's worth a separate blog post so let's talk about this later ya!

Intinya saya ingin Bebe bisa mengambil keputusan, bisa tau apa yang dia mau dan mengungkapkannya, terbiasa mengeluarkan pendapat. Ini penting untuk survive di masa depan.

4. Sayang keluarga

Bebe di masa depan harus seperti JG yang tiap hari nelepon ibunya. *posesif* T________T

Dan saya percaya sayang itu harus diucapkan dan dilakukan jadi setiap turun dari mobil, saya dan JG cium-cium pipi Bebe. Saya juga sering bilang "ibu sayang Bebe, Bebe sayang ibu?" Dia belum ngerti tapi saya yakin nggak lama lagi dia akan ngerti.

Kami juga mengajari untuk peluk. Kalau sudah berbuat salah harus minta maaf dan peluk. Di saat-saat random pun suka meluk, akhirnya Bebe pun melakukan hal yang sama. Tiba-tiba meluk atau "sayang" ibu (ngelus-ngelus). *leleh*

Kami juga mengajari harus sayang teman-teman, terutama yang lebih kecil. Jadinya kalau liat bayi, Bebe otomatis ngelus-ngelus atau cium pipinya. Anakku lovable banget. <3

5. To accept differences. To appreciate others' choices.

Belajar dari orang-orang kampret yang nggak terima perbedaan, Bebe HARUS bisa menerima perbedaan, harus bisa menghargai pilihan orang lain.

Ini masih peer karena belum terpapar langsung sih dengan kondisi kaya gini. So far cuma dari nonton Babies aja.

(Update 2018, sekarang sih udah ngerti dia: Mengajarkan Perbedaan pada Anak)

6. Menghargai perempuan

Setelah kasus kemarin itu, saya lagi proses mengajari Bebe konsep perempuan dan laki-laki. Susah! Belum ngerti banget, tapi minimal dia sudah dikenalkan lah bahwa ada laki-laki, ada perempuan. Dia dan JG laki-laki, ibu perempuan.

Ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada ibu karena ibu perempuan, seperti duduk di perut ibu, atau gelut-gelutan. Bebe duduk di perut saya, ya berat tapi ga seberat itu juga kan. Tapi maunya, dia tahu ada hal-hal "kasar" yang tidak bisa dia lakukan pada perempuan.

Dan dia seharusnya mengerti karena anaknya memang pada dasarnya sweet banget. Di mall, dia ingin digendong, kemudian saya gendong. Nggak berapa lama ...

Bebe: "Gendong appa ajah, (kasian) ibu berat"

Runtuh ga sih? *cium-cium Bebe*

Saya juga ingin dia jadi laki-laki yang menghargai perempuan sebagai individu yang setara dengan laki-laki. He's gonna be a real feminist just like his father.
*

Looks fun and easy? It's not. Having kids is NEVER easy. It takes a lot of hard work, it's super exhausting, emotionally and physically. But seeing him now, we know it's totally worth it. :)

-ast-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

#SassyThursday: Pakaian Perempuan dan Mata Laki-laki

on
Thursday, May 5, 2016




Yah, jadi saya sebenarnya malas bahas ini karena sudah terlalu lelah dengan hiruk-pikuk social media yang juga membahas ini. Tapi Nahla bilang kita juga harus menulis karena semakin banyak yang menulis, semakin banyak yang bisa terbukakan. Ya semoga.

Baca punya Nahla di sini:


Jadi ini semua karena Yuyun. Saya sedih sekali baca beritanya. Remaja 14 tahun, tidak punya salah apa-apa, harus meninggal mengenaskan dalam kondisi yang sama sekali tidak manusiawi. Dan gilanya, keempatbelas pelaku diberitakan tidak tampak menyesal saat penyidikan. Mereka tertawa-tawa satu sama lain, di kantor polisi, setelah memperkosa dan membunuh manusia lain. Sakit jiwa kok sama-sama?

Saya khawatir sekali karena pertama, saya punya anak laki-laki. Saya jadi merasa diingatkan kalau saya punya tanggung jawab lebih karena bagaimana dia memperlakukan perempuan, adalah peer saya sejak saat ini.







LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Vitacreme B12 VitaBlanc Lightening Beauty Cream & Day Cream Sun Protection Review

on
Tuesday, May 3, 2016
[SPONSORED POST]


HOLAAAA!

Beberapa minggu lalu, saya dikirimi dua produk dari Sociolla. Pas dibuka kaget banget karena dikasih full size produk yang lagi hits banget yaitu Vitacreme B12. Produknya yaitu VitaBlanc Lightening Beauty Cream dan Day Cream Sun Protection SPF30+++.

SENAAANGGG!

Tapi dalam sebulan ini aku baru pake yang sun protection aja hahahaha karena masih punya pelembab lain jadi aku habiskan dulu. Ini disayang-sayang aja lol. Belum aku buka karena sayaaangg, buat nanti aja kalau pelembab yang ini udah habis. Soalnya liat foto before-after orang lain kentara banget hasilnya kulit jadi kenceng dan glowing. :D






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Review: Sabun Berpropolis Hygeia (3 Bulan Pemakaian)

on
Monday, May 2, 2016
[SPONSORED POST]



HAIIII!

Saya mau menunaikan janji postingan soal Hygeia yang dulu saya dateng launchingnya. Hyegia berbaik hati men-supply saya dengan produk selama 3 bulan untuk kemudian di-review. Tapi meski dikasih produk, aku jujur banget ya ini review-nya. Nggak dibuat-buat atau puja-puji belaka.

Karena apa? Karena aku suka beneran kok sama sabunnya. *throw confetti*




Yang bikin terharu sangat adalah, sabun ini cocok di Bebe. T_____T Bebe soalnya kulitnya mahal banget, so far dia cuma bisa pake 2 merek sabun bayi dan itu sabun bayi mahal aku sebal. Pernah di daycare dia ganti sabun, dan berhari-hari setelahnya kulit punggungnya panas kemudian ngelupas. SEDIH DEH.

Soalnya dia jadi nggak nyaman dan kulitnya kalau dipegang beneran kerasa panas. Makanya buat sabun bayi saya nggak mau macem-macem, harus paraben-free karena saya curiganya paraben lah yang bikin Bebe alergi. Soalnya cek aja deh, sabun-sabun bayi itu banyak yang berparaben aku sedihhhh. Make up aja sebisa mungkin kita cari yang paraben free kan, ini masa sabun bayi ada parabennya sih sebel.

Nah pas di acara launching Hygeia disebutkan kalau sabun ini amat untuk bayi. Bahkan bayi merah sekalipun. Saya deg-degan banget pas coba tapi kan ya harus dicoba lah ya. Karena enaknya satu sabun jadi bisa dipake rame-rame, Bebe nggak perlu pake sabun sendiri lagi. Dan ternyata ...

BEBE NGGAK ALERGI PAKE HYGEIA!

Sampai sekarang sehari-hari (kalau di rumah) Bebe masih pakai sabun Hygeia. LAF!

Wanginya pun nggak bikin enek. Wanginya samar-samar karena parfum yang dipakai sedikit banget. Sedikit yang penting ada wanginya. Dikutip dari website resmi, ini manfaat Hygeia body wash:



- Sabun anti mikroba alami

- Membantu mengurangi gejala kulit kulit bermasalah seperti ruam, gatal-gatal alergi dan juga pada penderita eczema/eksim.

- Membantu penyembuhan luka

- Mengurangi noda flek pada kulit

- Efektif mengurangi jerawat dan komedo, melawan proliferasi bakteri yang menyebabkan jerawat

- Menghilangkan sebum berlebih hingga kepori – pori

- Menjadikan kulit tetap halus dan lembut dengan pelembab alami

Di saya sendiri gimana?

Saya dan JG sih emang nggak ada alergi sih ya jadi so far so good lah. Di Bebe nggak alergi sama sekali. Kami juga nggak punya luka dan nggak ada flek gimana gitu di kulit. JG sih pake buat cuci muka sekali dan bersih kok.

Tapi kalau saya sendiri nggak pake buat muka karena muka saya kan isinya make up semua, agak nggak yakin sih jadi saya tetep double cleansing (grapeseed oil + facial foam). Untuk kulit halus dengan pelembab alami sih setuju banget, nggak bikin kering karena busanya juga sedikit jadi nggak berbuih-buih banget gitu.

Hygeia juga nggak pake pewarna, makanya di belakang botolnya ada range warna karena di tiap botol warnanya bisa beda-beda. Selama masih ada di range



Udah sih itu aja. Tersedia dua ukuran, botol kecil dan botol gede, 250 ml (Rp70 ribu) dan 500 ml (Rp110 ribu). Beli atau mau jadi distributor? Di hygeia.co.id yaaa!


-ast-






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!

Tentang Kecantikan dan Perempuan Kedua


Halo Senin!

Ini postingan janjian sama mbak Windi Teguh, makpuh Indah Juli, dan Isti setelah baca status seorang ibu yang menurut kita berempat ga masuk akal tapi di-share ribuan istri-istri lain.

Gue tadinya pengen bikin tulisan tandingan tapi males, mending bahas poin-poinnya aja satu-satu yah. Gue sebel karena inti statusnya cuma ngeluh doang. Padahal beberapa keluhannya cemen abis kaya urusan lipstik. Cemen lah karena solusinya gampang tapi dikeluhkan dengan puitis seolah si suami harus terima aja atulah keadaanku yang bau minyak angin, ubanan, dan ga punya lipstik soalnya udah ribet nih urus anak dan rumah.






LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!