-->

#SassyThursday: Abusive Relationship

on
Thursday, November 10, 2016

HAI SEMUANYAAAA!

Gimana minggunya? Sudah bersih-bersih timeline? Atau malah sudah bersih kaya saya dan cenderung adem aja karena dibersihkan perlahan sejak dulu? Lol Ada satu dua terlewat ya harap maklum. Baca dulu dong di sini soal unfollow dan unfriend. Kali ajaahhh mau baca hahaha.

Oke karena timeline minggu ini nggak ada yang menarik, saya sama Nahla agak bingung menentukan topik. Soal demo aduh nggak deh ya enough is enough. Soal Trump ternyata banyak yang nggak peduli juga padahal topiknya bisa dibikin mirip. Rasis dan anti Islam banget itu orang, macam FPI banget lah cuma beda agama yang “dimusuhi” aja. *sigh*

BTW blog ini memang labil antara “gue” dan “saya”. Kadang ada topik ringan yang lebih cocok pake lu-gue dengan gaya bahasa santai karena saya menganggap itu topik obrolan dengan teman sebaya. Tapi ada juga topik yang butuh bahasa lebih serius. Saat itulah tulisan saya lebih serius dan saya memanggil diri sendiri dengan saya.

Sama seperti di kantor kalau lagi makan siang bareng sama temen ngomongnya lu-gue kan, tapi pas meeting pasti minimal jadi “aku”. Nggak pake lu-gue lah di meeting karena topiknya serius.

OKE SKIPPPP. Kali aja ada yang bingung kenapa #SassyThursday tiba-tiba tampak serius lol. Karena topiknya kali ini memang serius. Abusive relationship. Duh nulisnya aja sedih. :(

Baca punya Nahla di sini:

Apa yang ada di benak kalian kalau mendengar kata abusive relationship? Kasar main fisik tentu saja, tapi sebenernya abusive relationship kan lebih dari itu. Kata-kata juga bisa jadi sangat abusive.

Kemarin Nahla ngasih saya link tentang cewek namanya Hanna. Dia cari korban di internet untuk dijadikan pacar dan selanjutnya dibully! Pokoknya cowok-cowok itu dibikin tergila-gila sama si Hanna ini terus diminta melakukan perbuatan aneh-aneh. Kaya ada satu cowok yang diminta cukur rambut dan alis sampai botak. WHY?

Terus si Hannanya lempeng aja “cuma pengen liat aja lucu apa ga”. Terparah ada cowok yang sampai masukin kepala KE KLOSET terus klosetnya di-flush. Karena disuruh si Hanna. WHY GOD WHY.

Para pelaku juga biasanya suka mengancam “kalau kamu tinggalin aku, aku mau bunuh diri aja”. Jadi si korban merasa takut beneran bunuh diri terus gimana? Jadi terjebak deh.

Saya sendiri belum pernah mengalami abusive relationship sih. JG is super annoying when he is angry but yah, marahnya juga jarang-jarang sih meskipun sekalinya marah astaga bikin sedih luar biasa. T______T

Ada temen SMA saya yang pas kuliah pernah punya pacar model abusive begini. Jadi mereka LDR terus si pacar suka drama gitu. Kalau temen sayanya nggak bisa dihubungi, dia bisa nangis-nangis drama terus nyilet-nyilet tangan. Errrr. Tiap mau diputusin ngancem bunuh diri. GIMANA DOONGGG.

Dan sedihnya, banyak yang nggak sadar jadi korban abusive relationship. Kalau cewek-cewek biasanya karena mereka udah ter-brainwashed kalau mereka nggak berharga. Semacam tertanam di otaknya kalau putus/cerai maka hidup mereka akan selesai. Si pacar/suami seperti menekankan kalau cuma mereka yang mau jadi pasangan si cewek. KASIAN.

Kalau versi cowok biasanya karena mereka merasa tertantang. Duh ini cewek lemah banget jadi aku harus melindunginya. YAKALI. Padahal si cowok di-abuse gitu, diminta melakukan hal nggak masuk akal, atau dikata-katain terus pake kalimat-kalimat yang nggak enak didenger.

Para pelaku juga nggak segan untuk menjelek-jelekkan dan berkata kasar soal keluarga kita. Sedih ya. Mereka juga biasanya super protektif, posesif lah gitu. Hubungan kaya gini nggak sehat banget sebaiknya diakhiri sajaaaa. Kaya pengalaman anak magang di kantor saya namanya Kenneth. Dia pernah cerita soal abusive relationship-nya di sini. Judulnya Confessions of a male victim of relationship abuse.

YANG MALES BACAAAA I KNOW I KNOW *huft* Ini bagian yang ingin saya highlight:

I was emotionally abused and insulted for almost the whole time that I was in that relationship. Every time an argument came up, I would be cussed at and made to feel emotionally broken. I allowed this person to dominate me and it caused me to accept the things she said as reality and convince myself that it was normal to be treated this way in a relationship.

I kept telling myself that this is what I deserved. Because I loved her, it was better for her to do it to me than to anyone else in her future. No matter what happened, I stopped caring about how I felt.

Kenneth ini anaknya agak gemuk dan ternyata dulu dia kurus! Dia makan dan nggak peduli sama kesehatan karena stres sama pacarnya. Dan cewek ini mulai maki-maki dan bahas soal badan dia yang menggemuk. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk berhenti karena sadar hubungan ini tidak sehat. Kalau kalian merasakan hal yang dirasakan Kenneth, ayo bergerak! Ayo mulai bicara!

Menurut saya pribadi sih (nggak tau ilmiahnya gimana) sifat abusive ini nggak melekat selamanya loh. Ada model yang abusive karena kebetulan pasangannya gampang di-abuse. Ada juga yang pas ganti pacar, nggak pengen meng-abuse. Jadi emang nggak bisa diterka banget. Banyak cerita model begini nih “kok pas pacaran sama gue dia freak banget pas pacaran sama lo kok beda?” Itulah, perilaku orang memang bergantung sama siapa yang dihadapinya.

Buat yang masih pacaran, pacar model begini jangan dinikahin! Itu udah warning banget. Kamu nggak akan bisa mengubah seseorang karena pernikahan. Percayalah.

Buat yang udah nikah dan suami atau istrinya abusive? Duh saya nggak tahu harus bilang apa karena seharusnya ini sih dihindari. Ada yang sampai harus rutin terapi loh karena sifat abusive ini, saking bahayanya dan di luar kontrol.

Jadi ya, sebisa mungkin tau karakter pasangan sebelum dipacarin atau dinikahin. Soalnya banyak yang di depan umum sangat manis, tapi ketika tidak ada orang dia langsung berubah jadi sangat kasar.

Ayo mulai bicara. Ayo mulai berkomunikasi. Kalian lebih berharga. Ayo selamatkan pernikahan sebelum dimulai.

*btw di tulisannya Nahla lebih detail tentang bagaimana biasanya orang dengan abusive relationship* DIBACA YAAAA.

-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
15 comments on "#SassyThursday: Abusive Relationship"
  1. Boleh saya ikut sharing? Salah satu tanda punya pasangan abusive itu, setelah pisah, rasanya lega dan seperti get back your own life. Really.
    Hahaha.. Malah sok kasih nasehat. Good topic kak, saya ngarep tulisannya lebih panjang sebenernya ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku mau bangeeettt nulis lebih panjang tapi aku ga punya pengalaman huhu ayo dong ceritaaaa :)

      Delete
    2. Boleh saya cerita? Boleh. ��

      Delete
  2. NGeri ngeri sadap ikh abusive relationship ini :(

    ReplyDelete
  3. aku baca ini jd lgsung sedih. soalnya aku punya temen yg jadi korban abusive relationship baik kata2 maupun fisik.
    aku juga udah capek nasehatin teman aku untuk niggalin pacarnya, tapi ya setiap pacarnya minta maaf dianya mudah banget luluh. jadinya sekarang aku gak pernah mau dengar curhatan dia lg, krna rasanya kesal aja gitu, panjang lebar nasehatin dia nya tetap dengan mudahnya ngasi maaf. udah nya teman aku sering mendapat kekerasan fisik, dan kata2 pacarnya itu kelewatan batas bget. ada saran gak mbak aku harus gimana sbg temannya yg care ?? jujur, aku rasanya marah bget sama temen aku ini,

    ReplyDelete
  4. Selalu baca & seneng bgt sama tulisan kak annisast

    ReplyDelete
  5. Selalu baca & seneng bgt sama tulisan kak annisast

    ReplyDelete
  6. Yang paling sedih dari kasus kayak gini adalah korbannya gak pernah sadar kalo mereka jadi korban. Hiksss...

    ReplyDelete
  7. Hai, kak Icha! Biasanya tiap #SassyThursday aku cuma jadi silent reader. Tapi kali ini aku pengen banget komen. Karena topiknya gots tear in my heart. Selama 7 taun aku terjebak dalam abusive relationship. Sampe sekarang? NO! dengan orang yang sama? YES!
    How it can be possible? He changed. He changed a lot. I helped him. It’s not easy. It takes a lot of time, energy, dan blood! Hahaha.. lebay tapi suer duh kayaknya pengen banget cerita detail ke kak Icha seperti apa “perjuangan” keluar dari hubungan neraka dan mengubah orang yang amat sangat abusive jadi a very positive man. Intinya, cuma pengen bilang kalo aku setuju banget sama pendapat ka icha bahwa sifat abusive ini gak selamanya melekat. Karena apa? Ada beberapa hal yang membuat seseorang punya sifat abusive (berdasarkan pengalaman aja, bukan kajian ilmiah lol) dan itu bisa dirubah. Asalkan dia sendiri sadar kalo dia punya sifat yang jelek tersebut dan berniat buat mengubahnya. Dan harus punya orang yang mendukung dan mau berkorban demi perubahannya. Kayak yang aku bilang tadi because it takes a lot of energy and time. And love. Yes Love. Karena kalo bukan karena cinta buat apa gitu ya kan mau repot-repot “ngurusin” anak orang?

    KALO DIA SENDIRI GAK SADAR DIA UDAH NYAKITIN PASANGANNYA DENGAN SIFAT ABUSIVE ITU GIMANA? Tinggalin! bhahaha

    ReplyDelete
  8. Aku pernah hampir menjalin hubungan dengan orang yg tipikal main tangan. Dia janji gak bakal begitu kalau sama aku. Tapi aku yakin, orang yg suka main tangan itu susah berubah, gak bakal bisa berubah :( Takutnya kalau aku buat salah, digampar. Aku lebih memilih sendiri, daripada menjalin hubungan sm org seperti itu. In the end, kami memang ga pacaran dan dia sdh menikah. Dengar2 kebiasaannya tetap berlanjut :(

    ReplyDelete
  9. Waaks, itu si Hanna kenapa bisa jahat banget gitu ya? Huhuhu

    Duh, jadi inget adek kelas dulu juga pernah jadi korban abusive relationship gini ����

    ReplyDelete
  10. mantan aku abuse beud. thank's kak pencerahannya kalo abuse itu bisa hilang dan tergantung yang dihapin itu siapa :D

    ReplyDelete
  11. Aku pernah di dalem hubungan ini. Sama mantan terakhir. Gak nyaman karena dia dikit-dikit main silet, trus ditunjukin fotonya. Bentuknya namaku lagi. Kalok diinget-inget sukak takut sendiri. Untung dia suka sama cewek lain, jadinya aku bisa lepas deh :'D

    ReplyDelete
  12. I've been there. Fisik dan verbal. Butuh waktu lama. Dan ga semua mau support. kebanyakan pakai komen, ya elonya sih. gitu. Padahal kan sebagai korban harusnya disupport bukan dijudge. Ya untungnya bisa melewati dengan baik walaupun butuh waktu lebih dari setahun :)

    ReplyDelete
  13. Aku termasuk telat sadar klo aku korban abusive relationship.aku ditinggalin tanpa ngomong,bhkan aku sendiri ga sadar klo ditinggalin ketika minta penjelasan dimaki2,disumpah2i.waktu pacaran pun juga udh gt tapi aku ga ngeh.sekarang dia udh nikah,masih sakit sih tapi aku yakin itu cara Allah ngelindungin aku.

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)