-->

Karena Semua Ibu Itu Berbeda

on
Monday, February 5, 2018

Hai semuanya, gimana Seninnya? Saya hari ini nggak akan share tulisan sih tapi mau share series dari New York Times yang powerful banget. Bikin ngelamun dan mikir, di dunia ini nggak ada satu pun ibu yang sama.

Nggak ada satu pun ibu yang menjalani hal yang sama. Jadi sama sekali nggak adil kalau kita bilang “harus gini harus gitu” ke ibu lain. Background keluarga, support suami dan orang terdekat, jadi faktor penentu banget akan jadi ibu seperti apa kita. Gimana kita memperlakukan anak dan gimana kita mendefinisikan motherhood itu sendiri.

Kesamaan ibu-ibu itu cuma satu: punya anak. UDAH ITU AJA. Sisanya lakukan yang terbaik buat anak bahkan kalau pilihan itu dicap buruk sama orang lain. Asal kita tahu persis semua risikonya aja.

Tonton video ini satu-satu ya. Saya semua nonton dua kali karena yang pertama pasti ngelamun kebawa sama artwork-nya yang gila banget parah kerennya. YAIYALAH NEW YORK TIMES GITUUUU.

Video #1: A Mother’s Promise: You Can Be Yourself
Suaminya meninggal waktu dia lagi hamil. Dia seneng banget karena minimal dia hamil dan punya sebagian dari suaminya berupa anak. Anaknya laki-laki tapi dari kecil seneng pake baju princess.


Video #2: When Having a Child Doesn’t Make You Happy
Dulu, ibunya dia meninggal bunuh diri karena Post Partum Depression yang berkelanjutan. Setelah dia memutuskan punya anak, dia juga depresi dan ingin bunuh diri.


Video #3: They Saw Dad, She Was Mom
Suami istri nggak ada masalah apa-apa sampai anaknya lahir dan suaminya ngerasa ada yang salah karena … dia ingin jadi perempuan. He did it. Now they have 2 moms. :)


Video #4 sampai #6 belum ada di YouTube jadi aku nggak bisa embed di sini. Adanya di websitenya New York Times. Klik linknya aja ya.

Video #4: Her Sister Got Pregnant, She Couldn’t
Ini banyak terjadi dan sedih ya, adik yang paling disayang punya anak sementara kakaknya yang nunggu-nunggu punya anak nggak dikasih terus huhu. Videonya klik di sini.



Video #5: She Had a Child Before Becoming an Adult
Dia hamil pas umurnya masih 16 kalau nggak salah (kok ya lupa). Intinya tentang hamil di usia dini. Videonya klik di sini.



Video #6: Motherhood, on Her Own Terms
Dia dari kecil liat keluarganya yang perempuan kok ya di rumah doang ngurus anak. Dia nggak mau begitu dan akhirnya sekolah tinggi, sempet hamil terus aborsi. Suatu hari kok jadi pengen punya anak ya? Videonya klik di sini.



Udah nonton semua? Pesan bagi kita semua untuk menghargai pilihan orang. Kalau emang nggak suka atau nggak sesuai sama prinsip ya DIEM AJA nggak perlu banyak kritik kecuali kalian yang nafkahin hidup mereka. Kita nggak tau, sesusah apa hidup mereka dulu dan sekarang. :)

Have a nice day!

-ast-





LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
8 comments on "Karena Semua Ibu Itu Berbeda"
  1. Kalau emang nggak suka atau nggak sesuai sama prinsip ya DIEM AJA nggak perlu banyak kritik kecuali kalian yang nafkahin hidup mereka. Ini Yes banget.. Tapi waktu awal2 punya anak belum bisa mikir gini karena masih sok2 idealis dan semua ibu harus ngelakuin hal yang bener.. Tapi akhirnya aku tobat *hayah* karena liat kakak sendiri yang emang beda2 (banget) kondisinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama banget kaya Mba Isti, pernah di posisi itu dan kerjaanya men-judge ibu2 lain meski hanya dalam hati. Kalau inget itu sediih yaampun :(

      Delete
  2. Bahasa inggris, dan aku gak ngerti huhuhuhu 😢😢😢😢

    ReplyDelete
  3. I get it cha, paham banget sama hal beginian setelah punya anak. Every mom is different. Diem aja kalo ga sama, lha ya bukan anak kita juga, tapi kalo udah mulai banding-bandingin untuk justifikasi pilihan dia kok aku jadi greget ya? *curcol

    ReplyDelete
  4. Setuju..makanya aku ga mau ngomentari kehidupan mom2 yg lain. Kalaupun mereka minta pendapat, aku ga akan maksain cara yg aku jalankan, sebisa mgkn cari referensi dulu, baru kasih saran. So, dia jadi punya pilihan, kan.

    ReplyDelete
  5. The thing that relate me with these all is .... I can't learn being a mom from my own mother bcs we are so much different about everything, that's why I try to find someone who has close similarity to me which is now a mom and yes, I could relate it all, everything she did, she taught to her child, everything she felt and everything she planned for... and that's you, kak Icha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. your words are heartwarming. thank you so mucchhhhh! :*

      Delete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)