-->

Gagal Bikin Pre Nup :(

on
Tuesday, July 16, 2013
JADI SAYA BATAL BIKIN PERJANJIAN PRA NIKAH *nangis*

Bikin pre nuptial agreement (perjanjian pra nikah) merupakan salah satu cita-cita saya dari dulu karena saya berniat jadi orang kaya. -_____- Ya selain itu, banyak sekali keuntungan kalau punya pre nuptial agreement daripada nggak punya. Post ini saya dapat dari baca berbagai sumber selama bertahun-tahun, kalau ada yang kurang silakan ditambahkan. Kalau ada yang salah mohon dikoreksi. Hehehe.

Banyak yang negatif soal pre nup ini karena seolah-olah "memudahkan" perceraian. Iya mungkin bener, tapi buat saya, perceraian nggak akan pernah mudah. Lucu aja kalau ada orang bilang pre nup sebagai persiapan cerai karena saya yakin nggak ada pasangan menikah atas dasar cinta (bukan dijodohin) yang siap cerai. Lebih tepatnya, pre nup akan bikin hidup lebih mudah KALAU harus cerai. Cerai udah pasti bikin pusing, ini harus rebutan harta gono-gini? Percaya deh, rebutan harta gono-gini yang biasanya ikut dirusuhin keluarga besar itu akibat nggak punya pre nup.

Dan pre nup buat saya lebih untuk melindungi diri sendiri dan keluarga. Pre nup ini nggak lebih dari semacam asuransi. Saya yakin kalian semua punya asuransi kesehatan kan padahal siapa yang mau sakit? Pada punya asuransi jiwa kan padahal sudah siap meninggal besok? Atau malah banyak yang membekali diri dengan asuransi penyakit kritis padahal masih sehat wal afiat, menyiapkan diri untuk sakit kritis kan?

Buat saya yang paling penting adalah tiga poin ini:

1. Soal harta.
Menurut undang-undang, harta sebelum menikah adalah harta masing-masing. Harta sesudah menikah adalah harta milik bersama kecuali pakai pre nup. Meski sudah jelas, banyak yang belum paham soal hal ini. Contoh konkrit, sekarang sebelum nikah, JG udah punya rumah. Ketika *amit-amit* harus berpisah, saya nggak bisa minta hak gono-gini atas rumah ini karena statusnya bukan harta gono-gini. Bukannya matre, tapi kalau saat itu kita berdua belum punya rumah? Saya akan kembali terdampar di kost atau balik ke rumah orangtua. T____T

Nah sebel dong sama saya, masa baru poin pertama udah ngomongin cerai? LOL. Sebenarnya yang lebih penting ada di poin kedua.

2. Melindungi anak dan keluarga
Yang ini bukan masalah cerai tapi masalah utang. Contoh konkrit: zaman sekarang ya kalau bukan dari keluarga kaya raya sih agak JAUH gitu kalau mau beli rumah cash, jadi kemungkinan tertinggi adalah ngutang ke bank.

Eh namanya musibah ya mungkin aja terjadi, suami tiba-tiba kehilangan pekerjaan. Sementara istri nggak bekerja terus nggak bisa bayar utang. Harta disita bank sampai nggak tersisa, anak-anak mau gimana? Kalau pakai pre nup bisa aman. Harta sejak awal bisa dibagi dua, atas nama istri dan suami. Ketika suami terlilit utang, harta yang atas nama istri nggak bisa ikut disita. Bagus kan!

Yang lebih serem adalah suami pinjem uang ke bank tanpa sepengetahuan istri (yakali beliin berlian buat surprise jadi pinjem duitnya rahasia -____-). Suaminya meninggal. Harta disita tanpa istri tahu kenapa. T____T Nggak akan terjadi kalau punya pre nup.

3. Bisa tambah klausul suka-suka
HAHAHAHHAHA. INI GILA. XD Di perjanjian pra nikah nggak boleh ada soal anak, tapi boleh soal remeh temeh kaya: siapa yang cuci piring? siapa yang masak? siapa yang sikat kamar mandi? Atau harus peluk tiap hari, harus langsung pulang dari kantor, harus bawain bunga tiap hari rabu (ala-ala Full House), harus mau makan apapun yang dimakan istri. YA GITULAH. CHILDISH TAPI KEREN KAN! XD

TAPI GAGAL BIKIN PRE NUP AGREEMENT YANG BIKIN HIDUP SAYA JADI DRAMA SELAMA DUA HARI. T_____T

Kebanyakan pasangan nggak bikin pre nup karena calon suami tersinggung, serasa nggak percaya sama calon suami. Tapi BANYAK loh orangtua masa kini yang mengharuskan anaknya bikin pre nup kalau mau nikah. Dan JG sendiri mau-mau aja karena ngerti kalau pre nup itu banyak manfaatnya. Tapi kenyataan berkata lain. :((((

Karena hectic soal nikah-nikah ini tau-tau udah dua bulan sebelum hari-h. Baru inget belum bikin pre nup pas ibu daftarin nikah ke KUA. wtf. *kurang niat* Tanya sana-sini termasuk konsultasi sama notaris, pre nup disertakan saat pendaftaran nikah. T____T

Yang itu belum terlalu heboh karena bisa disusulkan ke KUA. Yang jadi masalah dan paling bikin sedih adalah saya dan JG nggak punya waktu untuk ngurusnya. Masalahnya sehari-hari di Jakarta, nyempetin pagi-pagi ke notaris bisa lah. Nah tapi setelah pre nup jadi, harus didaftarkan ke pengadilan negeri. Karena kita nikah di Bandung, harus daftar ke pengadilan negeri Bandung. Dengan demikian kalau kita pakai notaris di Jakarta, dia nggak bisa daftarin kita ke pengadilan negeri Bandung yang artinya kita harus dateng sendiri ke Bandung di hari kerja. NGGAK BISA BOLOS KERJA TAPI. T____T Option kedua yang sama-sama nggak solutif adalah pake notaris di Bandung tapi berarti itu juga sama, hari kerja harus ke Bandung. GIMANAAAAA. *galau dua hari dua malam* :(

Akhirnya dibujukin sama JG biar berdoa aja semoga nggak ada hal-hal menggemparkan yang terjadi di masa depan. Kata JG semua harta boleh atas nama saya (meskipun nggak ngaruh karena jatuhnya tetep harta bersama tapi at least bikin saya lebih tenang). Dan dia janji kalau sampai kenapa-kenapa, nggak akan rebutan harta gono-gini tapi semuanya dikasih ke saya aja. How sweet was that? But how can we keep a man's words?

Now I know it's nothing but trust. :)

See you when I see you!

-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
5 comments on "Gagal Bikin Pre Nup :("
  1. Hi JG, mau tanya.. memangnya setelah married baru bikin prenup agreement nyanggak bisa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. halooo. nggak bisa. biar pre nupnya sah secara hukum, harus disubmit ke KUA dan nantinya dicantumkan di buku nikah kalau pernikahannya dengan perjanjian,

      Delete
  2. ohh gitu,,,jadi alurnya ke notaris-pengadilan negeri-lalu yang udah sah itu dibawa pas daftar ya mak? waoow harus bikin dari sekarang nih *padahal jomblo

    ReplyDelete
  3. Hai, kak. Aku mau tanya soal semua harta atas nama istri. Calonku jg pernah bilang gitu, semua harta akan diatasnamakan namaku. Itu gimana sih maknanya? Apakah dia siap susah *kalau* cerai gitu? Menunjukkan kesungguhan? Atau cuman jurus rayuan? Aku bingung. Mau tanya lebih lanjut ke dia tapi pengen denger perspektif objektif dulu dari pihak luar hehehe. Makasih kak :)

    ReplyDelete
  4. Halle sis.. kalo nikah sama WNA gimana tuh? Makasih ya sis

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)