-->

#FAMILYTALK: Full Day School Idaman Saya

on
Saturday, August 13, 2016

Masih heboh nggak sih ngomongin ini? Udah geser ya ke pak menteri bilang setuju pada sanksi fisik pada anak? Pak menteri ini ah, suka bikin galau ibu-ibu deh. T_____T

Tapi sebenernya pak menteri mau ngomong atau ga, saya sih udah niat biar Bebe sekolah full day hahahaha. Kayanya kalau ibu-ibu bekerja mah pada milih sekolah full day ya nggak sih? Lagian si Bebe dari 3 bulan keles sekolah full day alias daycare hahahahaha.

Baca punya Isti:

Meskipun gitu, saya juga kepikiran sama omongannya pak menteri. Kepikiran karena duh kok gini amat pendidikan di Indonesia? Bebe nggak usah sekolah formal aja kali ya?

Kemudian setelah baca berita itu saya langsung sibuk nyari tau tentang homeschooling. Padahal sebelumnya nggak pernah kepikiran. Cih, aku anaknya gampang panik.

Terus jadi tau soal banyak hal, kasih-kasih link ke JG, not bad yaaa. Nggak seperti yang saya bayangkan amat, salah satunya serem kalau saya harus ngajarin rumus fisika. Kan bisa panggil guru juga untuk pelajaran yang saya nggak mampu ajarkan, itu pun kalau mau ambil ijazah persamaan.

Kekurangan homeschooling ini adalah saya harus berhenti kerja. Yaiyalaahhh. Kuat nggak ya berhenti kerja? Saya suka kerjaaaaa. Tapi di satu sisi ngerasa meng-homeschooling-kan Bebe akan jadi tantangan tersendiri juga.

Tapi yah, itu opsi yang masih harus digoreng sampai matang *tempe keles*. So far opsi pertama masih sekolah dan itu pasti sekolah full day. Kenapa?

Ya biar ada yang dititipin aja. Jahat ya? Punya anak kok nggak mau ngurusnya malah di-subcon kan ke sekolah. Gagal lah saya mah jadi orangtua. Apalagi pake teori psikologi parenting masa kini, udalah rapotnya merah semua.

Maunya Bebe sekolah full day yang semacam daycare gitu malah. Ada jam bobo siang, dikasih makan, dikasih snack buah. Ya macam daycare untuk anak SD lah. Saya pulang kerja baru saya jemput. Ada ga sih SD kaya gitu? 

Kalau ada mau bangeettt. Kalau ga ada, berarti tetep harus mikirin opsi punya mbak dong di rumah untuk jagain Bebe sepulang sekolah. Karena tetep aja, meski namanya full day, pasti dia duluan pulang sekolah kan daripada saya pulang kerja. Hiks. Aku tak siap punya mbak.

Dan catatannya kalau mau sekolah full day, Bebe harus SUKA belajar. Tau kan ada anak suka belajar? Saya waktu kecil suka banget belajar. Tapi saya juga tau ada anak-anak yang nggak suka belajar. Anak-anak itu dulu saya labeli sebagai malas dan bodoh. Padahal sekarang setelah dipikir-pikir, kasihan mereka dipaksa belajar hal yang nggak mereka sukai.

Kalau Bebe suka belajar, jangankan mikirin sekolah full day MARI KITA NABUUNGGG DAN SET GOAL BIAR BISA MASUK INTERNATIONAL SCHOOL. Sekarang ngomong gini rasanya jauhhh sekali. Ya gimana, semurah-murahnya international school, sebulan SD aja bisa 8-9juta. Uang masuknya bisa 150juta. Tapi kan siapa tau ya nggak? Siapa tau dalam beberapa tahun ada keajaiban apa gitu? Nggak ada yang nggak mungkin, unicorn is real. :')

*ya meskipun tetep survey SD nasional plus sih lol*

Kalau Bebe ternyata lebih suka melukis? Menulis? Bermusik? Main gitar? Main game? Ya masa disuruh sekolah formal seharian kan kasihan. Maka kukuhkan tekad untuk homeschooling!

Kacaunya, kedua keputusan itu akan sama beratnya. Kalau mau sekolah bagus, we need to work our ass off biar bisa bayar sekolahnya. Kalau mau homeschooling, artinya saya keluar kerja. Whoaaa deg-degan sendiri mikirin keduanya lol.

Tapi itu kan sayaaaa. Kalau se-Indonesia harus full day school? Kenapa diharus-harusin sih? Satu opsi kan belum tentu cocok untuk semua orangtua dan anak. Ya bebasin ajalah, mau full day atau mau ga full day, yang penting anak sekolah dan belajar.

Ya kaannn. Lagian kalau semua anak sekolah full day, kasihan deh pasti akan tetap ada ibu-ibu ambisius yang akan tetep masukin anaknya les ini itu bahkan setelah sekolah full day. T_______T

Udah sih gitu aja. Anaknya suka baca buku? Nonton dong video buku favorit Bebe, ada di bawah postingan ini.

See you next week!

-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
2 comments on "#FAMILYTALK: Full Day School Idaman Saya"
  1. Anu, aku termasuk yang nggak pengen ntar anaknya sekolah negeri. Waks.. Gatau.. tergiur sistem pendidikan.... INTERNATIONAL SCHOOL di dekat rumah. Huwaw sekali.. Tapi aku gatau SPP-nya... ciyus uang masuk 150 jt? Per bulan 6jt? Udah kaya Sekolah Magister.. huaaa...

    ReplyDelete
  2. hahaha baru kmaren2 ngobrol sama suami, tentang planning masukin anak ke daycare. Soalnya sy ngga mungkin resign (masih butuh gaji *LOL*). Trus masuk SDIT Fullday School, biar malemnya tetep ketemu. Pesantren not a choice. Ku tak shanggup kalo nggak ketemu anak tiap hari. X))

    Sepupuku masukin anak ke SD Fullday School dkt rumah orang tua, dan ia merasa jauh lebih aman. Uang masuknya 16jt, bulanannya 1jt-an. Tergiur juga sih, anaknya nggak melulu belajar sampe sore,jam 2 waktunya tidur siang, orang tua juga dibantu monitoring. Bodo amatan lah dijudge emak-emak. :p

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)