-->

Kami dan Mimpi Rumah di Jakarta

on
Friday, August 12, 2016
 [SPONSORED POST]


Hai!

Lima tahun tinggal di Jakarta, saya dan JG (suami) masih stres memikirkan harus beli rumah di mana. Maunya di Jakarta sih, tapi harus jadi apa ya biar uangnya unlimited dan beli rumah tinggal pilih kaya beli sepatu?

Karena sebagai orang Bandung yang ke mana-mana deket, kami nggak sanggup kalau harus beli rumah di daerah pinggiran Jakarta. Kelamaan di jalan nanti terlalu sebentar ketemu Bebe. :|

Tapi makin lama makin kepikiran juga hahahaha hati agak bergeser dikit dan mulai mikir-mikir, mau nggak ya beli rumah meski di pinggiran? Karena rumah ini sebenernya udah bukan prioritas lagi, kami nggak masalah selama di Jakarta ngontrak karena someday pindah ke Bandung, udah ada rumah di Bandung. Tapi kan sekarang kerjanya di Jakarta.

Sungguh kegalauan yang tak kunjung henti. :(

Apalagi kalau liat hashtag orang-orang di Instagram yang pamer interior rumah mereka sendiri. Kok saya jadi pengen juga punya rumah dan pamer interior rumah di socmed? *salah fokus

Karena yah, di Indonesia punya rumah sendiri itu rasanya seperti #lifegoals banget ya. Beda sama orang-orang di Eropa sana yang banyak tidak berniat untuk punya rumah sendiri. Lah kita mikirin masa depan kan, masa mau ngontrak terus?

Eh terus saya dikasih tau ada pameran property ‘Indonesia Property Expo’ di Jakarta Convention Center Senayan, 13-21 Agustus 2016. Langsung deh kasih linknya ke JG dan ngajakin ke sana. Siapa tau ada pencerahan hahahaha.

Acaranya sendiri ternyata digagas oleh BTN. Bank BTN ini ada kedekatan emosional sama saya karena selain banknya dulu tepat di seberang SD saya, ibu saya juga ambil KPR di Bank BTN. Jadi dulu sebulan sekali saya ikut ibu ke bank untuk bayar cicilan rumah. Saya ingat benar, cicilan rumahnya hanya Rp 55ribu sebulan! Murah banget ya kalau dipikirin pakai uang sekarang. Saya beli rumah sebulan sekali kayanya kalau harga rumah seharga 30 tahun lalu.

Ibu saya harus jalan ke bank karena dulu mana bisa bayar cicilan dengan autodebet. Isi form warna orange kemudian uangnya akan disetor tunai melalui teller. Sebulan sekali sambil menjemput saya sekolah, kami menyeberang dulu dan antri di bank.

Rumah yang dibeli adalah rumah yang masih orangtua saya tempati sekarang. Rumah pertama mereka. Ibu saya yang orangtuanya tinggal di pinggir jalan raya Pasteur (sekarang jadi Hotel Ibis), harus bermotor dengan ayah saya ke pinggiran Bandung untuk mencari rumah sesuai ukuran kantong mereka saat itu.

Dulu, jalan menuju rumah itu masih jelek luar biasa, berbatu besar-besar dan belum beraspal. Belum ada jalur angkot yang lewat, hanya ada becak dan itu mengerikan. Bayangkan naik becak di jalan berbatu, takut terguling!

(Baca juga: Definisi Rumah yang Sebenar-benarnya)

Tapi toh orangtua saya survive. Iya sih Bandung kecil, sepinggir apapun juga tidak akan sampai 4 jam ke tengah kota seperti Jakarta. Tetap saja bagi ibu saya yang orang kota, rumah itu kampung sekali. Dikelilingi sawah lengkap dengan kerbaunya. Maklum kan kalau harga cicilannya bisa hanya Rp 55ribu sebulan.

Itu 20 tahun lalu. Ternyata oh ternyata, bukan harga yang bisa berubah, teknologi urusan KPR juga sekarang canggih loh! Tidak perlu lagi bermotor-motor dengan jalan jelek survey sana-sini, BTN sudah punya website khusus untuk mencari properti namanya BTNProperti.co.id.

Ini bikin tambah galau asli. Sebelum nulis ini saya coba cari-cari rumah di sana dan seru banget! Bisa cari berdasarkan kota seluruh Indonesia, area, jumlah kamar dan kamar mandi, garasi, dan range harga.

Kalau udah nemu? Bisa langsung mengajukan KPR online di website itu. Prosesnya jadi mudah, cepat, dan murah. Tinggal masukkan data yang lengkap, nggak perlu lagi datang dan antri di bank. Talk about efficiency!

BTNProperti.co.id juga bisa memberi kita simulasi KPR, punya uang muka berapa dengan harga rumah berapa, gaji berapa, kira-kira harus bayar cicilan berapa satu bulan. Ini helpful banget sih buat saya yang galau cari-cari rumah terus. Ada customer service juga yang live di jam kerja untuk bantu menjawab pertanyaan kalian seputar KPR.

Seru kaaan. Jadi siapa yang lagi mikir-mikir mau beli rumah juga kaya saya? Atau mungkin rumah kedua? Mampir yuk lihat-lihat di BTNProperti.co.id, siapa tahu ada yang nyantol di hati.



-ast-







LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
9 comments on "Kami dan Mimpi Rumah di Jakarta"
  1. Andaikan beli rumah di Jakarta kayak beli kacang goreng, aku pgnnya beli sebanyak2nya. Buat jd investasi..
    Tapi apa daya. Ternyata itu cuma mimpi.
    Beli rumah sekarang di pinggiran Jakarta udah mahal ya.
    Beruntung yang beli rumah 10 tahun lalu. Akupun beli rumah di pinggiran jakarta cicilannya udah seperempat gaji :))) *pedih*

    ReplyDelete
  2. Kebetulin sekali mbak saya lagi cari-cari rumah ke 2

    ReplyDelete
  3. Kalau mau ambik rumah dan keukeuh ambil di tengah kota jakarta mah, gaji 10jt mah blm dapet apa2,.,hikss miris

    ReplyDelete
  4. Kalau mau ambik rumah dan keukeuh ambil di tengah kota jakarta mah, gaji 10jt mah blm dapet apa2,.,hikss miris

    ReplyDelete
  5. Dulu akupun enggak pernah punya impian punya rumah sendiri. Gak kepikir. Padahal tinggal di daerah yg harga properti masih ternbilang murah. akhirnya baru punya rumah di tahun ke 5 pernikahan. Tipe 21 pulak. Wakakakakk....

    ReplyDelete
  6. moga nanti kalau pindah ke jakarta lagi saya udah bisa sempetin main2 kerumah moms bebe hehiehiehihei

    ReplyDelete
  7. Hihihi senyum2 pas bagian "kedekatan emosional ma BTN" :))
    Mga2 kesampaian cita2nya punya rmh di Jkt ya mbak, akupun ingin hehe

    ReplyDelete
  8. Mbaaa aku juga sama dulu suka ikut bapa bayar cicilan rumah di BTN dan harganya memang CUMA 55rb :D
    Tapi skrg alhamdulillah sudah rada kota yaa Panghegar :p

    ReplyDelete
  9. Mbaaa aku juga sama dulu suka ikut bapa bayar cicilan rumah di BTN dan harganya memang CUMA 55rb :D
    Tapi skrg alhamdulillah sudah rada kota yaa Panghegar :p

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)