-->

Bebe dan Uang

on
Wednesday, May 8, 2019

Nyambung topik kelas sosial di sekolah, saya jadi kepikiran banget gimana sih nanti akan ngajarin Bebe soal uang?

Sekarang Bebe dibebasin banget soalnya. Yes, dia hampir tidak pernah tidak dibelikan sesuatu kecuali sesuatunya sangat sangat mahal dan emang nggak mampu aja.

Patut dicatat kalau ini hanya terjadi setahun terakhir. Entahlah saya juga bingung mau merunut dari mana ya kenapa ini terjadi. Yang jelas setelah saya tidak lagi baby blues dan bisa menghadapi dia 100%

(Cerita baby blues sampai males beliin dia apa-apa bisa dibaca di sini: Ibu yang Belum Sayang Anak

Kedua, karena dia bukan lagi Bebe yang dulu. Yang goleran di lantai karena nggak boleh beli mainan. Yang ngamuk guling-guling di mana pun kalau dilarang melakukan sesuatu.

Mungkin ini karena kami nggak pernah kalah juga, jadi kondisinya sekarang adalah Bebe yang kalem dan bisa ke 3 toko mainan hanya lihat-lihat tanpa minta apapun. Kalau pun minta dan saya bilang nggak, dia udah nggak pernah ngambek lagi apalagi guling-guling.

Dari situ saya yang jadi kasian dan jadinya pengen beliin sesuatu terus. Bahkan dia tidak mau sesuatu pun saya sama JG sodor-sodorin terus karena … kasian.

Misal dia tidak butuh tas baru, tapi ada tas cookie monster lucu banget dan kami pengen beliin aja sih karena selama ini tas dia selalu kado dari orang lain. Itu tas udah disodorin, udah dicoba dan dia happy sekali keliatan kalau dia suka, terus ditanya “mau nggak tasnya?” jawabannya “nggak usahlah”.

T________T

Buku juga sama. Disuruh beli buku yang dia mau, dia cuma pilih satu lalu udah. Atau beli Lego, dia pilih Lego kecil lalu udah. Abis itu saya ngantri Sour Sally dan dia bilang “aku nggak usah beli, aku udah beli Lego nanti uang ibu abis”

NANGIS DI TEMPAT. T_______T

Tapi terus saya agak panik. Apakah dia akan kalem gini terus soal beli-beli? Atau apakah dia nggak mau beli-beli karena merasa cukup? Atau jangan-jangan dia nggak mau beli-beli karena merasa tidak ada peer pressure?

Kepanikan ditambah dengan bener nggak sih pola ini? Bener nggak sih cara saya tidak membatasi dia dengan sesuatu?

Ada poin saya merasa dia bisa zen gini karena dia tau dia selalu dikasih apapun. Semacam “udah ah ini aja toh nanti lagi juga akan dikasih lagi” jadi nggak aji mumpung gitu loh.

Plus kami juga nggak merayakan ulang tahun atau apapun kan jadi nggak pake momen “hadiah ulang tahun” gitu. Sampai sekarang dia nggak pernah dikasih hadiah ulang tahun khusus apalagi dibungkus kado hahahahaha.

(Baca: Merayakan Hari-hari)

Di sisi lain saya juga masih rada dheg tiap ada ibu yang bilang “anak harus belajar berjuang untuk sesuatu” atau “batasin anak buat beli-beli biar dia belajar konsep uang”.

Jadi mempertanyakan apakah yang saya ambil ini benar? Apakah ini another form of manjain anak? Tapi manjainnya soal beli-beli aja kok, di hal lain seperti peraturan, kepemilikan, tanggung jawab, kami sangat strict dan disiplin. *lagi-lagi pembelaan diri lol*

Saya juga kurang sreg sih sama konsep anak kecil disuruh kerja biar tau susahnya cari uang tapi disuruh kerjanya semacam beres-beres rumah atau cuci piring. Karena rumah bersama kan, kita urus bersamalah. Tapi katanya nanti anaknya bingung harus kerja apa?

Menurut saya kalau memang dia belum cukup umur untuk menghasilkan uang sendiri (dari part time atau jualan apapun), saya akan suruh tabung uang jajan aja. Dan di sinilah kepanikan saya tervalidasi karena aha! ternyata yang saya butuhkan adalah pencerahan soal uang jajan anak ahahahahahaha.

Ya udalah, akhirnya mengibarkan bendera putih dan ikutan kelas Teens & Money di QM Financial. Visioner bukan, anakku umur 5 tahun saja belum tapi ikut kelasnya Teens & Money lol.

Tapi mencerahkan karena ternyata menurut Teh Wina yang pertama dilakukan saat mengenalkan anak pada uang adalah BUKAN MENABUNG. Kaget nggak? Hahahaha.

Soalnya akrab banget nih dengan ortu-ortu “ngajarin anak nabung sejak kecil” padahal ternyata nabung adalah step terakhir dari mengenalkan keuangan.

Urutan yang harus dipelajari anak soal keuangan:

1. Menghasilkan uang: adakah anaknya yang masih beranggapan kalau ATM itu menghasilkan uang? Udah tau konsep bank, kerja, dan gimana uang bisa nyampe ke ATM? Udah tahu kenapa uang itu terbatas? Bebe ngerti sih nanti saya jelaskan detailnya di postingan lain/atau di story ya.


2. Berbelanja: iya berbelanja harus diajari lho! Kenapa harus belanja, kebutuhan vs keinginan, konsekuensi tidak punya uang, dan belajar membandingkan harga. Plus kenapa nggak semua hal bisa kita beli.

3. Berbagi: ajarkan anak untuk berbagi apa yang dia punya untuk mengasah empati. Kalau udah punya uang saku, ingatkan untuk berbagi uang sakunya di kotak amal.

4. Terakhir baru menabung! Ajari anak menentukan tujuan menabung dan pentingnya pengendalian diri. Kalau udah cukup umur, bisa diajak buka rekening untuk ia kelola sendiri.

Menarik ya! Sebelumnya materinya agak panjang sih, tentang gimana cara menentukan uang saku, buat apa aja uang sakunya, dll. Cuma karena saya belum ngalamin jadi tar aja sharenya kalau Bebe udah dikasih uang saku.

Setelah kelas saya jadi mikir mungkin Bebe memang udah ngerti konsep belanja jadi emang kalau menurut dia nggak butuh, dia nggak perlu beli. Dia tahu nggak semua orang punya uang plus dia tau kalau pun ngotot pengen beli, nggak bakalan dikasih juga karena tau saya dan JG nggak akan kalah sama tangisan dia.

Abis ini pasti pada nanya, ngajarin ginian bisa dari umur berapa kaakkk?

 Konsep menghasilkan uang udah saya ajarin ke Bebe dari umur 3 tahun saat dia mulai mempertanyakan DENGAN KRITIS kenapa ibu harus kerja. Di bawah umur itu, anak cuma ngamuk doang kan sebagai protes ibu kerja, nggak ada kritis-kritisnya. Lagian kalau ngamuk sih saya abaikan aja ahahahaha.

(Detailnya di sini: Menjelaskan Kerja pada Anak)

Setelah umur 3 tahun, pertanyaan soal kerja udah langsung dijawab pake konsep uang jadi dia udah ngerti sih kalau kerja itu menghasilkan uang. Gimana caranya uang bisa ada di ATM, kenapa bayar bisa pake kartu dan pake uang, dll.

Malah dia nanya bisnis itu apa, gimana kantor appa bisa dapet uang, dsb dsb. Dijawab ajaaa. Prinsip saya, anak itu bisa mengerti segalanya, kalau mereka nggak mengerti tandanya kita yang menjelaskan bukan dengan bahasa mereka. :)

Sekian curhat hari ini. Semoga mencerahkan juga.

-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
1 comment on "Bebe dan Uang"
  1. Dulu pas aku kecil, kayak gini juga kalau menurut cerita mama. Ditawarin mau beli ini atau itu, malah nanya balik "itu mahal gak?"

    Yang nawarin malah jadi kasihan dan beliin :)))

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)