-->

LIFE SERIES: Ibu di Rumah Sakit

on
Sunday, April 12, 2015

Kejadian ini terjadi 10 bulan lalu. Saat itu Bebe baru berusia dua minggu. Saya dan JG, datang ke rumah sakit untuk belajar pijat bayi.

Kursus pijat bayi ini bertujuan agar ibu-ibu bisa memijat bayinya sendiri di rumah. Mempererat bonding dengan anak, dan jadi tak perlu memanggil tukang pijat bayi atau pergi ke spa bayi.

Kami datang terlambat karena menunggu di depan ruangan yang salah. Di tempat yang benar, ternyata kursusnya sudah dimulai. Aduh!


Ruangan itu merupakan arena fisioterapi. Salah satu dindingnya full cermin seperti studio tari. Ada 9 ibu-ibu lain bersama bayinya. Beberapa ditemani suaminya seperti saya. Semua tampaknya seumuran dengan saya. Anak pertama, semangat menyerap ilmu baru.

Kecuali satu ibu.

Ibu itu tampak berusia 40-an. Anaknya perempuan. Selain bersama bayinya, ia juga ditemani anak perempuan berusia sekitar 10 tahun. Ibu ini heboh dan semangat sekali. Berkali ia meminta instruktur mengulang jika ia kurang paham. Ia pun jadi pusat perhatian. Apalagi bajunya mencolok sekali. Ia memakai atasan berwarna biru terang dengan rok lebar berbunga-bunga.

Dalam benak saya, apakah anaknya? Ibu itu tampaknya terlalu tua untuk punya bayi. Tapi apakah cucunya? Terlalu muda pula untuk punya cucu. Apakah anak adopsi?

Kursus selesai. Saya dan JG keluar ruangan. Kami menuju ruang menyusui. Di sana, duduk pula ibu itu. Menyusu bayinya, ditemani anak perempuannya. Ia menyapa saya duluan.

"Anak pertama ya?" tanyanya berbasa-basi.

"Iya mbak. Aduh itu anaknya rambutnya banyak ya," jawab saya, juga berbasa-basi.

"Iya ini anak kedua. Saya malu tadi saya paling tua yah. Ini tetehnya," ujarnya mengenalkan anak perempuan itu.

Saya tersenyum. Oh benar anaknya. :)

"Wah, tetehnya udah besar ya! Kelas berapa?" tanya saya.

Anak perempuan itu menjawab malu-malu. Kelas 6 SD katanya. Umurnya 11 tahun. Seperti membaca pikiran saya, ibu itu tiba-tiba bercerita.

"Setelah melahirkan tetehnya ini, saya langsung hamil lagi. Setiap tahun. Setiap tahun hamil, dan setiap tahun keguguran. Sepuluh kali selamam sepuluh tahun saya keguguran entah kenapa. (Bayi) Ini pun saya nggak berharap jadi, eh taunya jadi," ungkapnya menjelaskan semuanya.

"Saya selalu keguguran di usia kandungan 3 bulan. Tapi saya nggak periksa detail juga sebab pastinya apa. Biarlah mungkin memang belum rezekinya," sambungnya.

"Kedua kali keguguran saya pasrah, semua barang bayi saya kasihkan ke orang lain. Nggak ada sisa. Eh ternyata adiknya perempuan lagi, ulang lagi deh belanja dari awal," ujarnya sambil tertawa.

Saya hanya tersenyum. Bahwa Tuhan tak akan memberi cobaan yang tak sanggup kita pikul. :)



-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
8 comments on "LIFE SERIES: Ibu di Rumah Sakit"
  1. wahhh mak,, tiap tahun hamil tiap tahun keguguran :(((
    subhanallah... kuatnya ibu itu..
    nice life story to share mak...
    ngerasain banged.............

    ReplyDelete
  2. Mak Bebe, pasti ini kejadiannya di Hermina Arcamanik ya hehehe....

    ReplyDelete
  3. Ya Allah.. Seperti tetanggaku jarak beberapa gang.
    Tiap punya anak laki-laki, tiap anaknya belum 4 thn, selalu meninggal. Dan itu tiap tahun. Entah apa diagnosa dokter.
    Kebayang ga sih melihat kematian anaknya tiap tahun?

    ReplyDelete
  4. Subhanallah... betapa tabah hati si Ibu ini... semoga mendapatkan suatu balasan yang setimpal atas kesabarannya...

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  6. Thanks for the best blog.it was very useful for me.keep sharing such ideas in the future as well.this was actually what i was looking for,and i am glad to came here!

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)