-->

Penulisan SPONSORED POST pada Postingan Berbayar

on
Monday, October 3, 2016

Hai! Kembali lagi dengan Monday Techno! Kali ini saya mau membahas tentang mengapa saya selalu menulis [SPONSORED POST] di atas tulisan yang memang berbayar.

Saya sudah melakukan ini sejak pertama kali blog ini mendapat job. Bagi saya, ini hal yang wajib dan saya bahkan tidak pernah berpikir dua kali untuk tidak menulis sponsored post di postingan yang memang berbayar. Kenapa?

Dalam dunia jurnalistik media mainstream, ada etika-etika yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah batas yang jelas antara artikel yang berasal dari redaksi dan advertorial. Harus ada batas api atau firewall. Fungsinya adalah agar pembaca tidak merasa dibohongi.

Coba deh cari di media mana pun di seluruh Indonesia. Kalau media online pasti punya URL khusus untuk advertorial yang berbeda dengan URL artikel biasa. Font dan layout-nya pun diubah sedikit sehingga tidak nyaru dengan artikel biasa. Dan jelas biasanya ada label bertuliskan ADVERTORIAL, INFORIAL, atau apapun yang menunjukkan bahwa brand membayar untuk bisa ditulis di sana.

Di koran atau media cetak juga sama. Biasanya diberi kotak khusus, dibatasi garis tipis untuk membedakan mana advertorial mana bukan. Dan PASTI ada label advertorial dan font yang dibuat sedikit berbeda. Di dunia jurnalistik ini WAJIB. Kalau sampai ada yang tidak mematuhi, sudah pasti media abal-abal dan diragukan kredibilitasnya.

(Baca: Standar Rate Card untuk Blogger)

Bagaimana dengan blog?

Kembali pada pemilik blog. Kalau ingin jadi content creator profesional sih menurut saya ini wajib. Saya selalu mencantumkan SPONSORED POST di awal tulisan. Tidak di akhir karena saya sering bete sendiri kalau sudah seru-seru baca tulisannya, eh kecele karena di akhir sebut brand, ternyata berbayar toh.

Bisa juga seperti Nahla, dia mencantumkan Sp. di judul loh bukan di body tulisan. Dan saya tetep beri label adv untuk mempermudah archiving.

Nanti orang jadi nggak baca? Masa sih? Seberapa banyak yang nggak jadi baca? Saya selalu pakai SPONSORED POST dan page viewsnya tidak jauh beda dengan postingan biasa. Durasi membaca juga sama dengan postingan biasa.

Sejauh mana harus diberi label SPONSORED POST?


Buat saya kalau barangnya tidak kita beli sendiri, wajib ditulis SPONSORED POST. Goodie bag apa wajib direview? Tergantung. Kalau tidak ada request untuk review, ya tidak wajib.

Kan soft selling?

Soft selling beda sama berbohong ya. Apalagi kalau bentuknya masking ads (atau biasa disebut juga dengan Astrosurfing), di mana kita seolah-olah beli barangnya PADAHAL DIKASIH. Kaya gini:

"Kebetulan banget tadi lewat store A dan ternyata lagi diskon up to 70% loh girls, borong lipstik deh. Jadi sekarang aku mau review lipstiknya blablabla ..."

Padahal dibayar sama brand A. Itu nggak etis. Itu berbohong.

Xiaxue pernah nulis soal ini nih waktu dia ngebuka kasus besar tentang blogger dan masking ads. Jadi ada satu manajemen blogger yang selalu menyuruh bloggernya untuk berbohong seperti ini. Wuih, rame banget karena masking ads seperti ini illegal di beberapa negara.

source
Soft selling bisa kok tidak bohong. Masukkan pengalaman kita saat pakai produk dan buat jadi story telling. Atau bisa juga dibuat jadi tulisan tips, orang tetap dapat sesuatu meskipun ada produk tertentu di sana.

Tapi di brief katanya nggak boleh ada tulisan sponsored atau adv!

Bukan sekali dua kali saya dapat klien yang memberi brief model begini. Tapi tinggal disampaikan baik-baik kalau kebijakan blog saya seperti itu, kalau tidak bisa saya lebih baik batal. Ya, saya lebih baik batal dapat job daripada harus menghilangkan tulisan SPONSORED POST.

Tapi so far, belum pernah ada klien yang membatalkan kerja sama hanya karena ngotot tidak mau ada tulisan SPONSORED POST. Mereka juga biasanya mengerti kalau itu tidak etis.

Nanti blog keliatan isinya iklan semua?

Emang kenapa sih kalau isinya iklan semua? Hahaha. Asal nulisnya story telling atau tips, tulisan advertorial itu menarik-menarik aja sih buat saya. Kalau keukeuh nggak mau isinya iklan semua, makanya rajin nulis dong. Jadi advertorial beneran cuma selingan aja.

TAMBAHAN (MENJAWAB BEBERAPA PERTANYAAN DI KOMENTAR)

Kalau diundang event nggak dibayar tapi harus nulis gimana?

Pakai [EVENT REPORT] di atas postingan. Jelaskan di body post kalau kemarin diundang oleh brand A untuk menghadiri acara B.

Kalau content placement gimana?

Ini ketinggalan karena saya nggak terima content placement jadi nggak kepikiran nulis hehehe. Kalau content placement technically bukan postingan kita yang disponsori kan. Kita menjual slot posting di blog kita untuk diisi orang lain. Bisa ditulis [ADVERTORIAL] atau [ADV] di atas postingan.

Kalau affiliate juga sama. Liat BuzzFeed deh, dia suka featured barang-barang Amazon kan? Bahkan media sesampah BuzzFeed aja (which I love so much sih lol ya tapi mereka sampah tetep tapi mereka seru HAHAHAHAHHA) pakai statement bahwa BuzzFeed may collect small share di artikel affiliate.

*

Saya memang strict sama aturan ini karena selain blogging, jurnalistik memang dunia saya. Saya lima tahun kuliah jurnalistik, hampir 6 tahun kerja di media yang menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, dan haram banget lah untuk anak jurnalistik kalau tidak membedakan mana advertorial mana bukan.

Itu aja. Dan tetep loh ya, semuanya kembali pada pemilik blog masing-masing. Saya nulis ini karena ternyata masih ada belum tahu kalau etikanya seperti ini, bukan karena sengaja tidak mau menulis.

Semoga bermanfaat ya! :)

-ast-





LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
63 comments on "Penulisan SPONSORED POST pada Postingan Berbayar"
  1. Yang bikin orang mundur untuk baca tulisan, karena udah jelas ditulis sponsored post. Beda dengan tidak ditulis, orang tetep baca sampe akhir walau akhirnya kecele sih. Karena pernah ada yg cerita begitu :v Aku sendiri nulis sponsor pake label sponsorship.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku ga sih ya, kalau dari page views sih ga jauh beda page views sponsored post dan page views postingan biasa. :)

      Delete
    2. Soalnya tulisanmu emang asik Mak..jadi walaupun ngiklan, bacanya tetep enak.. :)

      Delete
  2. aku aja nulis sendiri kadang2 orang malas baca, apalagi ditulisin sponsor post *sedihhh wkwkkwkwkkw

    ReplyDelete
  3. Kalau blog Annisast ini emang tetep lebih banyak nulis sendirinya dan ceritain yang seru2nya kehidupan jadi ibu, jd nggak kentara juga. Tapi emang ada juga blog yang isinya kebanyakan iklan, jadi males juga bacanya..

    ReplyDelete
  4. Ah, aku nulisnya dibagian bawah :( ternyata harus banget ya ditulis di awal gitu. Hmmm

    rima-angel.blogspot.co.id

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, ini sama kaya saya, nulisnya di akhir. Tobat, deh. Makasih ilmunya ya, Mak :)

      Delete
  5. kadang, aku suka dapet beberapa goodie bag. tp karena mereka gak minta di review, aku review aja sih tp gk tulis sponsorhip / adv gitu.. tapi sepertinya kalo mereka minta di review mgkin aku tulis adv / sponsorship kali ya.
    btw gmn sih cara ya biar postingan di blog kita bs di bayar ? butuh tips dan trics yaaa nih


    thank you https://alsheilaaa.blogspot.co.id

    ReplyDelete
    Replies
    1. waahhh gimana biar di blog postingannya berbayar sih butuh satu post sendiri :')))

      Delete
  6. Cha thank you banget udah nulis ini. Aku asli lagi bingung, huhu..
    Aku kan di wp ngeblognya, sampai aku kasih ketagori sendiri yaitu sponsored post. Padahal isinya misal tips yang disisipkan nama produk. Tapi kalo dimasukin kategori tips juga jadi dobel2.

    Akhirnya mau niru dirimu saja yes. Boleh kan? :D
    Masuk kategori lain oke, tapi tetep pake tag adv dan pakai tulisan sponsored post di awal tulisan.

    ReplyDelete
  7. Aku pake label job review atau sponsor post.. itu boleh gak sih?

    Aku malah bodo amat sponsor post ada yg baca apa gak, kecuali di brief harus menarik pembaca,, biasanya malah habis publish sponsor, gak lama kemudian publish artikel pribadi

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh sih tapi label kan biasanya kecil ya, justru memang seharusnya dibuat terlihat, bukan disembunyikan. terus aku sih selalu kasih report blog post review jadi ga mungkin kalau ga nyari pembaca hahahaha

      Delete
  8. Seperti itu ya Mbak,
    jadi sejak awal pembaca sudah diberitahu bahwa ini sponsored ya Mbak?
    terima kasih informasinya

    ReplyDelete
  9. Kalo yang nulis blog, blogger favorit macam Icha atau Andra Alodita, ya baca ajalah, hahaha *kan die hard fans ceritanya XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihii, aku lumayan agree nih..sosok yaa, eh kontennya Icha bagus..
      Aku baru tau cha etikanya seperti ini, karna blm pernah belajar, dulu kuliah megang setrum sih haha

      Delete
    2. WINAAAA SSSTTT MALU AH HAHAHA

      Mbak Suci makasih yaaa. btw anak teknik yah hahaha

      Delete
  10. Ngahahaahhah aku juga ngikutin yang xiaxue ngebongkar itu, seru XDDD
    Eh si xiaxue itu kok udah ga pernah share foto ada yutaki, miyake dll ya?

    Kalau aku nulis sponsored post/keterangan affiliate link dulu sih akhir post hehe tapi sekarang biasanya setelah satu paragraf, jadi mau mutusin lanjut atau gak sama di judul di kasih tanda *.

    ReplyDelete
    Replies
    1. errr soal yut*ki dan miy*ke itu harus kita bicarakan secara pribadi hahaha tapi iya mereka split :( dan keren banget di judul dikasih bintangggg :D

      Delete
  11. Aaak aku terharu akhirnya kekepoanku di Twitter dituliskan di sini *happy tear*

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha soalnya sebelumnya juga udah jadi diskusi panjang di facebook pas gesi bikin status soal ini

      Delete
  12. Padahal blogku selalu aku selang seling kalau lagi banyak job. Posting berbayar, kemudian hari itu juga aku post artikel tak berbayar. Begitu terus. Tapi yaaa masih ada saja yang bilang artikelnya iklan semua. Padahal juga artikel berbayar sekadar titip link :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. anggaplah komen "blog isinya iklan semua" itu sebagai pujian karena sesungguhnya itu rezeki hahahahaha

      Delete
  13. Jadi postingan juga, Kak ^_^. Aku masih nulis di akhir postingan. Tapi sudah mulai tertata, antara postingan biasa & sponsored post.
    Aku pernah baca disclosure blognya Mamah bule, di Amrik sono malah ada UUnya. Mungkin di Indonesia jg sdh ada ya, nanti coba aku cari deh.. ^_^

    ReplyDelete
  14. Mksh pencerahannya mulai sekrng bkl lbh rjn nulis jd srimbang iklan dan bukan

    ReplyDelete
  15. Nah ini dia! Mbak yang aku agak bingung adalah kalau kita datang ke acara, nggak dibayar, tp wajib review. Biasanya aku akan bikin feature nih isinya tetep bercampur dengan opiniku sih biasanya. Tapi ini masuk ke sponsored post nggak ya...

    ReplyDelete
  16. Aku kadang masih bingung teh kau julis sponsored post atau enggak, skrg udh ada sedikit pandangan. Intinya kalo produk atau jasanya gratis buat kita, yowess tak pakaikan sponsored post.. Hhee

    ReplyDelete
  17. Horeee semua postinganku sponsored post dan udah aku tulis berdasarkan icha bilang cuma jadi berasa Keren gt :v

    ReplyDelete
  18. Wow banget..tulisan mba Anist mengelus ngelus pipiku jiiaahh.. Terimakasih atas pencerahannya. Manut deh..

    ReplyDelete
  19. aku dilabeli aja sih, dan kategorinya warna hijau gitu, tapi keliatan gak yaa, huee

    ReplyDelete
  20. kalau aku tergantung nulisnya sih, kalau isinya ngebagus2in dan kedengeran "janggal" jadi males. Tapi kalau emang seru dan pembawaannya natural segimana adanya, walaupun sponsored ya tetep dibaca juga

    ReplyDelete
  21. Aku selama ini sih sponsored post beneran review jujur, jadi aku labelin 'review'. Setelah dipikir - pikir bener juga kata mbaknya. Next sponsored post aku bakal nerapin ini. Thank you, mbak! :D

    vinasaysbeauty.blogspot.com

    ReplyDelete
  22. Kalo dulu aku pakai SP di judul. Tapi sekarang aku masukin di kategori sponsored post dan review, jadi memang ketauan kalo itu berbayar tapi juga ada pengalaman pribadinya.

    Tp masih bingung kalo mau masukin label adv ini, apakah sp masuk juga atau hanya semacam content placement?

    ReplyDelete
  23. Aduh masih ngimpi kalo tulisan dibayar mah.

    Jadi sambil ngimpi, simoen dulu ah tulisannya ... ☺☺

    ReplyDelete
  24. Oh di depan ya? di body tulisan gitu? Aku masih pakai label advertorial aja si. Kalau nulisnya soft selling atau tips gitu tetap banyak yang baca kok

    ReplyDelete
  25. Makasih cha..kalo blog ini mah nge ilmu banget ya.. Sipp..jadi pembelajaran buatku yg barusan dapet job review.. Thx cha

    ReplyDelete
  26. Lalu bagaimana dengan liputannya event, masuk sponsored post juga ya berarti? Hmmm selama ini saya cuma pasang di Label dan saat buka link tulisan itu makan related post yang sponsored post bakalan ikut keseret di bawah jadi bahan alternatif bacaan.

    Hmmm... Saya masih berdiskusi sama diri nih...

    ReplyDelete
  27. banyak pembahasan tentang ini, tapi setuju dengan alasan2 diatas...semua ada etikanya......:) btw boleh minta link artikel yang mba icha baca ttg xiaxue dan kasus blogger? tq

    ReplyDelete
  28. eh maaf sudah ada baru cek source tulisannya agak kecil hihihi

    ReplyDelete
  29. Udah pake sih di label selalu cantumin Sponsored Post, tapi mungkin lebih jelas kalo diatas artikel atau di judul ada Sponsored Post juga yaaa. Praktekan ah biar pada nggak kecelek

    ReplyDelete
  30. Kudu mulai begink juga nih saya. Walopun biasanya, cuma ditulis di label aja. Tfs, mak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga biasanya di label aja, mau membiasakan juga ah di awal dikasih tau dulu ya harusnya biar yg menawarkan kerjaan juga tau ketentuan blog kita

      Delete
  31. Wah reminder nih tulisannya buat aku buat beresin blog. Ya secara blogku masih berantakan banget. Makasih sharingnya ya cha. Aku yang kuliah jurnalistik enam taun aja nggak ngeh, soalnya dulu pas kuliah kebanyakan merem di kelas sampe pernah ditegur ayah kamu karena ketahuan tidur, hahaha.

    ReplyDelete
  32. Wah berguna banget nih mak infonya, saya nggak menggunakan kata "sponsor post" diawal karena sudah banyak blogger yang menggunakannya...Mau cari ide lain sebagai alternatifnya nanti mak, wish me luck :)

    ReplyDelete
  33. mbaaaa nis.. kalo misal kita diminta untuk ngereview suatu website tertentu. itu termasuk kategori apa ya?

    ReplyDelete
  34. nice post cha. kalo aku sendiri masih belum istiqamah tulisin sponsored post di judul atau bagian pembuka tulisan. seringnya di kategori aja. tapi kalo brand luar, mereka sendiri yang minta agar tulisan judul tulisan kita pake sponsored post. di bagian akhirnya juga.

    ReplyDelete
  35. Kalo kita dikasi produk utk direview tapi gak dibayar, tetep masuknya sponsored post ya itu? *siap2 edit*

    ReplyDelete
  36. Oke oke..bakal aku renungin. Sementara ini gda klien yang nglarang nulis 'sponsored' sih, jadi harusnya aku g perlu khawatir apalagi kalau soft selling

    ReplyDelete
  37. kadang yang menggiurkan membuat kita mudah berdusta mbak... dunia oh dunia... lantas apakah masih ada media yang tak berdusta dan masih dijalur tengah hehe makasih mbak kedampar dimari gara" makin banyak yg pengen nayang di blog geje saya T.T, thx peringatannya mbak manfaat biar gak nyesel di akhir....

    ReplyDelete
  38. Wahhh terima kasih ilmunya. Cocok buat blogger yang gak punya ilmu jurnalistik seperti aku.

    Aku contoh ya caranya. Selain sesuai dengan etikanya, post jadi lebih rapi :)

    ReplyDelete
  39. Jadi inget Youtuber Jenn Im (Clothes Encounters) belakangan bahas kegalauan doi soal sponsored contents di salah satu vlognya. Dia kadang takut respon viewers-nya bakal males dengan video yang disponsori. Padahal, sih, kalau kontennya dikemas cantik aku nggak masalah banget. Youtuber atau blogger jaman sekarang udah termasuk karir, jadi mereka emang earn money dari situ, kan.

    Oh ya, kalau misal kita disuruh nulis postingan dengan input URL dan diimbali voucher belanja, itu termasuk sponsored atau apa ya?

    Thank you so much for sharing, Mbak! (:

    ReplyDelete
  40. Hiiii...salam kenal mba annisa :) berguna banget nih postingannya buat aku blogger baru yang lagi seriusin ngeblog. Kalau aku so far baru sekali dapet produk gratis untuk direview dan satu sponsored post content placement cuma aku labelin ke 'Advertorial' aja karena aku pribadi suka males baca duluan kalo ada judul dari awalnya udah sponsored post heheheh... Tapi setuju sih yang terpenting jujur jangan sampe barang grartisan eh kita ngakunya beli :D Thanks for sharing :)

    www.inkaparamita.com

    ReplyDelete
  41. ahh ka nisa anak jurnalistik, kudu banget rajin rajin bw kesini nih <3

    heyyyyyjudeeeee.com

    ReplyDelete
  42. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya barusan dapat tawaran sponsored post mbak, saya langsung nyari digoogle cara nulis sponsored blog di google dan ketemulah blognya mbak...

      Klien minta saya untuk ditulis senatural mungkin. Jangan pakai embel2 advertorial gitu... jd saya setuju mbak. Tapi jadi galau gegara baca opini mbak karena ada benarnya juga.

      Nah sponsore post ini cuma nitip 2 anchor text sih, jd ga terang2an mau promosi web gitu...

      Jadi kalau menurut mbak yang nitip anchor text itu gimana? Apa itu ssma aja dengan sponsored post?

      Delete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)