-->

Salah Jurusan

on
Wednesday, December 9, 2015

Beberapa hari lalu saya bertemu dengan seorang profesor. Beliau salah satu penasihat presiden terdahulu dan memiliki sebuah kampus berbasis enterpreneurship. Quote of the day nya adalah:

"Kapan Indonesia mau maju di bidang science kalau yang kuliah di bidang itu lebih memilih bekerja di korporat. Kita terus saja tertinggal dengan negara lain. Kenapa coba pilih kuliah science kalau ujung-ujungnya mau kerja di bank?"

Tahu nggak kenapa? Kalau dari pengalaman ngobrol dengan orang-orang sih karena: salah pilih jurusan.

Iya, saking "salah pilih" nya sampai-sampai menjalani kuliah hanya karena tanggung deh udah keterima. Tanggung deh nggak punya cadangan lain, terus ya masa ga kuliah? Salah. Salah banget sih menurut saya.

Salah satu faktornya adalah karena ketidaktahuan dan malas mencari (atau ya kurangnya akses) informasi ya. Contoh soal paling sederhana adalah JG dan teman-temannya. Mereka kuliah jurusan Teknik Telekomunikasi. Tapi pada awal masa-masa kuliah, banyak yang menyangka mereka akan kuliah jurusan Ilmu Komunikasi.

BAYANGKAN. Yang satu kuliahnya manjat tower masang sinyal handphone, yang satu kuliahnya liputan dan bikin event. BEDA JAUH. Salah pilih jurusan jelas.

KOK BISA SIH SALAH SANGKA GITU? ANEH BANGET. Jelas yang satu ada kata "teknik" nya. Dan masa nggak tahu arti kata "telekomunikasi"?

Tapi aneh itu menurut saya. Saya yang beruntung sudah tahu akan kuliah di mana sejak SMP. Sejak SMP saya sudah mantap akan kuliah jurnalistik karena saya senang menulis. SMA saya tidak disibukkan ekskul selain majalah dinding. Tidak disibukkan dengan bingung menentukan pilihan IPA atau IPS karena ngapain deh masuk IPA kalau mau kuliah sosial?

Kedua adik saya juga begitu. Sudah menentukan pilihan akan kuliah apa. Yang bungsu galau sempat masuk IPA terus pindah IPS HAHAHAHAHA Karena hobinya banyak. Ujung-ujungnya ingin jadi public relation dan sekarang sedang kuliah jurusan PR.

Kami beruntung punya orangtua yang terus bertanya minat sejak kecil. Terus ditanya akan kuliah apa sejak saya kecil. Ternyata tidak demikian dengan teman-teman lain.

Dan pada akhirnya mereka yang "salah jurusan" ini galau. Kuliah perternakan tapi nggak punya minat sama sekali dengan dunia ternak. Kuliah Fisika cuma terpaksa biar bisa lulus dan mengerjakan skripsi. Pas lulus galau mau kerja di mana, akhirnya kerja di bank. Karena bank yang menerima hampir semua jurusan kuliah.

(Baca: Bebe masih bayi tapi saya sudah punya SD incaran: Tips Memilih Sekolah)

Solusinya apa? Untuk kita yang lalu biarlah berlalu. Tapi ini untuk anak-anak kita. Bantu mereka temukan apa sih yang jadi minat bakat mereka?

Caranya gimana? Kalau pake cara ibu saya sih (yang ternyata efektif ya) dengan lebih peka pada hobi dan keinginan anak. Orangtua millenials biasanya paling jago nih. Udah nggak pernah memaksa anak untuk dapat nilai bagus untuk matematika misalnya karena toh anaknya senang melukis dan bisa berprestasi di dunia lukis.

Sejak kecil kami diikutkan les ini itu dengan harapan bisa "ketemu" apa sih yang disukai? Saya senang gambar tapi dalam perjalanannya saya ternyata lebih senang menulis. Ketahuan karena saya coba dua-duanya sejak kecil.

Sekarang pun saya sudah banyak sekali berdiskusi dengan JG. Gimana kalau Bebe maunya kuliah jurusan yang aneh gitu. Kaya adiknya mbak Memez (hai mbak!) yang kuliah jurusan pedalangan. Iya mau jadi dalang!

Kalau berubah gimana? Ya nggak apa-apa, fleksibel aja. Banyak kok orang sukses karena baru menemukan passionnya di usia 30 bahkan 40 an. Asal tetap dicari, dicoba, diusahakan. Untung kalau ditemukan sebelum kuliah jadi kuliahnya tidak salah jurusan.

Kalau passionnya susah menghasilkan uang gimana? Ya balik lagi kan ke pilihan. Mau uangnya kecil tapi happy atau mau uangnya banyak tapi kerja kaya robot?

Karena untuk apa hidup di dunia, bekerja mengerjakan sesuatu kalau tidak dengan cinta ...

... makan tuh cinta lol

-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
18 comments on "Salah Jurusan"
  1. wah saya nih mba,,korban salah jurusan. tapi untungya di jalan yang benar..hehe meski berat. dari dulu emang udah fokus pengen masuk kedokteran...entah kenapa kok ya malah nyangkut di teknik mesin. beda banget kan? trus hobinya nulis. Jadinya gimana..? engineer (yang kadang bantuin jadi editor majalah perusahaan) sekaligus blogger yang masih pengen jadi dokter :)

    ReplyDelete
  2. Aku sempet salah jurusan. Ambil akuntansi karena orang tua. Tapi cepet nyadarnya, akhirnya bisa pindah jurusan. Dan sekarang kerja sesuai kuliah.

    Cuma sekarang setelah ngeblog baru sadar lagi kalo ternyata suka nulis. Dari dulu suka nulis, cuma gak tersalurkan dengan baik.

    Aku juga kalo punya anak nanti mau diarahkan dari awal. Mau yang aneh sekalipun gapapa, yang penting dia suka :D

    ReplyDelete
  3. Saya merasa salah jurusan ketika akhir-akhir kuliah. Tapi setelah lulus ternyata nggak jadi merasa salah jurusan. Aneh memang saya ini

    ReplyDelete
  4. Aku nih kak, kuliah jurusan Fisika. Tapi dari semester 3 siaran, keterusan siaran ampe tamat kuliah xD

    ReplyDelete
  5. Aku udah pengen banget kuliah di Psikologi sejak SMA. Tapi pas lulus sempat "salah jurusan" di dunia kerja. Akhirnya 3 tahun terjebak di dunia Psikologi Industri, padahal pengennya mah berkecimpung di Psikologi Anak. Akhirnya sekarang balik ke jalurnya walau mulai merintis karier lagi dari awal ehehehe.

    ReplyDelete
  6. Adikku 3 th kuliah manajemen. Tpi krn feelnya nggak disitu, dia do, pindah ke diskomvis. Ngulang lgi dri awal. Tp dia nemu kesukaannya disitu. Belum lulus, tpi sering dapet job. Beda banget pas dlu masih di jurusan yg lama.

    ReplyDelete
  7. Hehehe, insyaAllag gak salah jurusan. #kan gak sekolah :P
    Enakan yang happy dengan duit seadanya :D Lama-lama juga bakal banyak.

    ReplyDelete
  8. Kalo dibilang salah jurusan udah salah banget tapi diterusin hahahaha.

    Dari awal SMP, hanya karena dapet beasiswa di sekolah SMK favorit, dan ngga mau ribet sama seleksi masuk SMU, akhirnya diambil. Jurusan yang di ambil "Teknik Suitsing" (swithching - yang di-indonesiakan :)) ) sampe sekarang orang bingung jurusan apaan itu, dan ternyata bagian dari Teknik Telekomunikasi. (karena sekolah saya naungan salah satu BUMN).

    kuliah ambil Manajemen Informatika, yang isinya ngoding mulu. Kerja di NAP, jadi Network Engineer. Tapi passion saya tetap di desain. Dan sampe sekarang masih diledekin, dicolek-colek teman-teman desainer utk bergabung.

    Aaakkk aku galau ~ XD

    ReplyDelete
  9. Saya dulu kuliah di jurusan Teknologi Pangan (TP), di kampus saya masuknya ke fakultas teknik. Setelah masuk di angkatan saya jumlah mahasiswinya 150 orang, mahasiswanya cuma 50 orang. Ternyata beberapa teman saya yg cewek2 mengaku salah jurusan. Dikiranya jurusan TP itu kuliahnya tentang masak2, padahal mah belajarnya kimia pangan, biokimia pangan, bioteknologi pangan, perencanaan industri pangan, mikrobiologi pangan :D Alhasil setelah lulus, teman seangkatan saya yg cewek2 bisa dihitung dengan jari lah yang kerja di industri pangan (termasuk saya sekarang kerja di pabrik makanan), kebanyakan malah kerja di bank, guru TK, guru SD. Ada juga sih yang jadi PNS seperti di dinas pertanian

    ReplyDelete
  10. aih, saya banget..waktu kuliah salah jurusan..sudah les dan mamtepin hati untuk kuliah matematika eh nyemplungnya ke informatika :D
    ehm, jadi orang tua ikut berkontribusi pada anak dalam nyari passionnya ya mbak *nice*

    ReplyDelete
  11. Salah jurusan akibat kurang tahu minat yaaa... atau akibat keinginan org tua. Hehe..

    ReplyDelete
  12. dan saya pun merasa seperti itu, tapi walau salah jurusan, ga begitu nyesel karena bisa ketemu ma temen2 yang menyenangkan di kampus :)

    ReplyDelete
  13. untung saya tidak salah jurusan tapi dulu SMA masuk IPS kuliah di MIPA lulus kerja tetep di MIPA sekarang mau dipindah ke HUMAS bermanfaat semua ilmunya

    ReplyDelete
  14. Its sooo.... obvious if I choose the right way.

    Jurusan buatku hanya sarana atau jembatan. Di Indonesia, jurusan yang tepat hanya jurusan ke hati Bang Do °_^

    Jurusan mana pun ada berpuluh SKS yang isinya... rrrrr...

    ReplyDelete
  15. saya termasuk korban salah jurusan.. dulu pengennya masuk sastra, entah inggris atau prancis... ehhh ortu gak terima, katanya kalo kayak gitu doang mah les aja.. akhirnya masuk adm. niaga, dan gak happy :(

    ReplyDelete
  16. Hmmm, peran orangtua menurut saya berpengaruh di sini. Terutama ketika anak mulai menunjukkan minat dan bakatnya. Ya, janganlah anak diberikan orientasi kalau pendidikan itu untuk uang. Memang sih di dunia sekarang ini apa-apanya serba uang dan mayoritas orang menilai tingkat kesejahteraan dan kebahagiaan itu dari uang.

    Tapi kalau budaya "orientasi uang" ini terus menerus dipelihara dan diwariskan. Ya ujung-ujungnya ilmu di Indonesia hanya sebatas sebagai pencari uang. Mungkin ya berkembang tapi berkembang karena mengejar uang. Kalau sudah begini esensi dari ilmu itu apa? Uang?

    ReplyDelete
  17. Sejak SD aku suka menulis (meski cita2 awal jadi pramugari atau guru TK). Tapi sejak SMP aku sudah kayak dikasih2 wejangan how to build my career path hahahha akhirnya SMA masuk Bahasa, kuliah masuk Komunikasi karena pengen tulisan2ku lebih humanis :) Sampai akhirnya ada di posisi sekarang, aku merasa dari hobiku nyasar di jalan, path hidupku yang ini yg paling benar arahnya hahahha

    ReplyDelete
  18. syukur ade saya gak kayak kakaknya ini sampe sekarang masih bingung mau kemana ..jahhhaha

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)