-->

#SassyThursday: Tentang Berteman

on
Thursday, October 20, 2016

Ini adalah penentuan #SassyThursday teralot. Sampai jam 9 malem belum tau mau nulis apa karena auk yang lagi rame di timeline apa hahaha. Pada ngomongin politik dan agama semua duh malassss. Akhirnya muncullah topik yang mudah ditulis dan hanya akan berisi cerita pribadi belaka muahahahaha.

Gue sama Nahla aneh banget, aneehhh banget sering terjadi kesamaan. Bukan cuma sama-sama absurd karena terobsesi nanas dan terong atau suka warna-warna dan watercolor tropical kinda things tapi pola pikir suka sama sampai merinding gitu hahaha asliii ngeri parah.

Tapi di sisi lain kami berdua juga beda banget. Gue lebih vokal dan suka bersuara sementara Nahla lebih pendiam. YESSS NAHLA PENDIAM, GENGS. Jadi kali ini kami mau share bagaimana introvert-nya Nahla dan bagaimana extrovert-nya gue. Nahla yang introvert tapi mudah curhat ke orang sementara gue extrovert tapi jarang curhat sama orang lol.

Baca punya Nahla:

Oke jadi kalau yang udah pernah ketemu gue, pasti taulah kalau gue anaknya nggak pemalu hahahaha. Kalau gue diem artinya lagi nggak mood banget (mungkin lagi mens lolol). Gue tipe yang nyapa orang duluan, say hi, sok akrab, bisa menginisiasi percakapan lebih dulu. Dan kebetulan JG juga orangnya gitu. Bisa di parkiran tau-tau lagi ngobrol sama orang kaya akrab banget padahal nggak kenal dan cuma tanya-tanya motornya.

Gue juga gitu. Gue tipe yang memuji sepatu mbak-mbak yang nggak gue kenal tapi sama-sama ngantri beli Chatime wtf. Gue tipe yang mengajak ngobrol semua anak kecil yang gue temui di toko mainan. Gue tipe yang memuji baju anak orang lain di dalem lift. HANYA KARENA PENGEN NGOBROL AJAH. HAHAHAHA.

Aku anaknya suka mengobrol. Kadang ada yang annoyed dan terganggu banget kemudian lempeng dan menganggap gue nggak pernah muncul di kehidupan dia. Tapi kebanyakan sih hepi ya, apalagi kalau dipuji. Cih, dasar manusia huahahaha.

Gue tipe yang berbasa-basi sama semua driver taksi. Gue tipe yang menanyakan hal yang sama berjuta kali pada supir taksi baik taksi modern ataupun konvensional "udah berapa lama jadi supir taksi pak?". Percakapan bisa berlanjut sampai gue tau anaknya pesantren di mana, istrinya kerja apa nggak, anaknya berapa, panjang lebar. Nggak kelar-kelar malah kalau dia ceritanya seru gue suka sebel karena keburu nyampe rumah lol.

Tapi yah, sebenernya, temanku sedikit gaes. Yes, gue bukan social butterfly yang punya teman di mana-mana dan selalu punya orang untuk diajak nongkrong bareng. Gue bahkan nggak pernah nongkrong hahaha. Gue jarang sekali ikut reuni. Temen gue sedikit banget. Ini mungkin menjawab kenapa gue nggak masalah nikah diem-diem hahaha.

Nggak tau ya, gue ngerasa semakin sedikit teman, semakin sedikit orang yang harus gue bahagiakan. Semakin sedikit harus menjaga omongan karena takut si A tersinggung, takut bapaknya si B bete, takut emaknya si C sakit hati. Ya gue juga mikirin hal-hal kaya gini tapi semakin kecil circlenya, semakin bebas berpendapat lah haha.

Gue punya sahabat *NAHLA, I COUNT ON YOU* beberapa orang tapi ya udah itu aja. Nggak punya lagi hahaha. Dan semakin dewasa gue semakin membedakan mana yang statusnya kenalan (cuma pernah kenal), mana teman (sudah berteman lama dan masih maintain good relationship), mana sahabat (ini yang gue curhatin), mana teman socmed (berteman, suka ngobrol, tapi di socmed doang).

Jadi iya, sebaliknya dari Nahla, gue anaknya nggak gampang curhat. Sedikit sekali orang yang tau masalah-masalah gue. Gue cuma cerita masalah gue ke JG. Mungkin karena anak pertama ya, gue terbiasa untuk menyelesaikan masalah sendiri. Nggak pernah cerita ke orangtua juga karena aku anak sehat tubuhku kuat. Anak kuat menyelesaikan masalah sendiri. Curhat buat gue beda tipis sama ngeluh jadi berusaha dihindari.

Gue nggak bilang ini good things ya, tapi entahlah lebih nyaman kaya gini. Cuma segelintir orang yang tau kalau gue punya masalah, imbasnya gue nggak drama karena nggak perlu mikirin saran-saran orang lain. Gue cuma mau dikasih saran sama orang yang menurut gue bener-bener penting. Ini makanya gue males curhat di socmed karena siapa mereka sampai bisa ngasih saran ke hidup gue?

*sombong lu* *bodo amat*

Gimana sih katanya suka ngobrol tapi nggak punya temen terus ngobrol sama siapa? Iya memang sukanya ngobrol sama orang baru karena orang baru itu menarik banget. Banyak hal-hal yang kita nggak pernah kebayang sebelumnya. Btw jadi inget mau bikin series baru soal cerita bersama driver taksi online. NANTI YAAAA.

Kalau sama sahabat-sahabat dan handai taulan sih kadang curhat meski seringnya sih gue yang dengerin mereka curhat kemudian ngasih saran-saran semacam gue ini paling bener aja hidupnya. *maap gengs lol* Tapi gue seneng sih memberi saran dan menganalisis orang.

Saking seringnya ngobrol sama orang, gue bisa menganalisis orang dari CHATNYA. Apa dia nulis sambil marah? Apa dia bohong? Apa dia becanda? Apa dia ngetik sambil ribet?

*

Apalagi ya.

Oiya saking gampangnya Nahla kepancing gue kadang suka kasian sama dia karena anaknya inosen banget lol. Kan serem ya tau-tau cerita apa gitu ke orang yang nggak terlalu kita percaya. Gue sih justru menghindar cerita pribadi DENGAN BERTANYA CERITA ORANG HAHAHA.

Daripada gue cerita hidup gue, mending gue tanya-tanya orang dan dengerin cerita hidup dia. Jadi apakah aku beneran extrovert? HAHAHAHA. Aneh banget aku extrovert yang tidak mudah curhat sementara Nahla adalah introvert yang mudah curhat. Mungkin banget ini ada teori psikologinya cuma gue sama Nahla aja yang nggak ngerti dan menganggap ini aneh lol.


Udah sih. Kalau kalian gimana? Geng aku apa geng Nahla nih? Apa nggak dua-duanya?

-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
11 comments on "#SassyThursday: Tentang Berteman"
  1. Hmmm kayaknya geng ka Icha deh. Ya ya..mungkin oramg tahunya aku bagi apapun di socmed, tapinsebenarnya itu belum apa apa. Banyak banget hal yang cuma aku dan beberapa orang aja yang tau. Sahabatku dikit. Temenn socmed buanyak. Sekedar kenal banyaak. Alesanna ya lebih ke takut ga bisa maintain bhwhaha.

    ReplyDelete
  2. Tadi baca punya Nahla masih belum ngeh karena dia menceritakan tentang dirinya sendiri jadi tidak ada perbandingan, lol. Tapi melihat perbandingan Icha dan Nahla sepertinya saya cenderung tidak kedua-duanya. Ada lagi kan yang disebut outgoing-introvert? saya pendiam seperti Nahla tapi untunglah tidak mudah curhat juga ke sembarang orang.

    ReplyDelete
  3. Haha, bagian yang ujug2 muji sepatu orang rada aneh juga sih..

    ReplyDelete
  4. Aku kayaknya tengah2.. Tengah2 itu gimanaa coba, hahaha

    ReplyDelete
  5. Woaaah, aku #timIcha banget inimah. Ngajak ngobrol siapa aja pas lagi ngantri bank, lagi ngantri di kasir, SUKA basa-basi, hahaha. Bete abis kalau diem2 ajamah. Pernah kena batunya gara-gara yang orang bilang terlalu ramah yaituu...ada tukang ojek yang kegeeran. Oh my. Kapan2 cerita juga ah.

    ReplyDelete
  6. Ngga bisa basa basii aku mah cha hihiii, susah making friend... Tapi semenjak ngeblog dan jadi ibu rumah tangga sejati, terjun payung deh... Nyoba bisa basa basiii. Curhat ke suami, samaa :))

    ReplyDelete
  7. Aku ambivert sih kalo gak salah.. (gak salah berarti bener, LOL). Soalnya pada dasarnya aku suka ngobrol (BANGET) cuma sama orang yang aku kenal akrab aja. Kalo baru pertama mesti malu-malu meong deh :3

    ReplyDelete
  8. mungkin mba icha koleris dan mba nahla melankolis..mungkin loh...

    ReplyDelete
  9. waaah i feel you. aku juga extrovert, tapi jarang curhat kalau gak penting-penting amat. simply karena takut ngerepotin orang lain haha. tapi sampai saat ini msh merasa baik2 ajaaah... :D

    ReplyDelete
  10. kak, kok sekarang headernya tumpuk tulisannya?

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)