-->

Tentang Memberi yang Terbaik

on
Wednesday, August 26, 2015

Jadi kemarin tercenung. *halah* Sebabnya gara-gara JG main ke daycare temen kantornya. Daycare-nya bagussshhhh. Sepedanya banyak. -_____- #firstbabyproblem banget soalnya di daycare Bebe sepeda roda tiganya cuma dua jadi pakenya gantian dan si Bebe kalau udah pake suka nggak mau gantian. -______-

Daycare ini pengantarnya berbahasa Inggris. Semua lebih terstruktur seperti sekolah beneran dibanding daycare Bebe yang kekeluargaan sekali. Tapi harganya hampir sejuta lebih mahal. :))))

Terus kok sebel, kenapa ya si Bebe nggak di daycare itu aja? Bisalah nambah sejuta sebulan tapi Bebe dapet daycare terbaik. Sampai JG mengingatkan lagi apa definisi "terbaik" itu.

Namanya buat anak, semua orang memang pasti mau yang terbaik ya. Saya dan JG sepakat, definisi terbaik itu bukan yang termahal atau yang paling bagus. Tapi definisi "memberi yang terbaik" itu adalah memberi semaksimal mungkin apa yang kita punya.

(Baca: Tentang Anak dan Waktu)

Untuk sekarang ya dengan harga daycare Bebe, kami masih sanggup pulang ke Bandung sebulan sekali. Masih sanggup nge-mall demi menjaga kewarasan, masih sanggup beliin Bebe baju. Kan nggak lucu kalau daycare-nya pindah ke yang lebih bagus tapi saya dan JG stres karena kurang piknik. -______-

"Memberi yang terbaik" ini memang urusannya dengan prioritas sih. Harus ditanya juga, terbaik untuk siapa? Karena terbaik untuk satu orang itu beda dengan orang lainnya.

Ada yang rela mati-matian untuk beli properti aja terus. Rumah kedua dan ketiga nabung kaya dikejar-kejar, bela-belain anaknya sekolah di sekolah murah bahkan gratis walaupun kualitasnya nggak jelas. Ada juga yang bela-belain ngontrak rumah seumur hidup, tapi anaknya sekolah di luar negeri semua tanpa beasiswa. :)

Iya semuanya juga pilihan.

Dan kalau buat anak yah, saya yang cancik dan cekcih logis dan terrencana ini aja kadang emosional sekali. Harus kerja apa ya biar Bebe bisa sekolah di international school? Harus ngapain lagi ya biar Bebe bisa kuliah di luar negeri? #obsessiveparentsdetected lol

PADAHAL KENAPA HARUS INTERNATIONAL SCHOOL YA KAANNN? HAHAHAHAHA KULIAH DI UNPAD JUGA MAYANLAH MAYAN. XD

(Baca: Tentang Memilih Sekolah Anak. Waiting list-nya bisa 5 tahun!)

Tapi percaya nggak percaya, semua tekad "memberi yang terbaik" ini yang membuat satu generasi lebih maju loh dari generasi sebelumnya. Coba lihat orangtua kita, kita lebih maju kan pasti daripada mereka? Karena mereka berusaha memberi yang terbaik. Nenek saya almarhum cuma lulusan SD, ayah saya dan semua kakak adiknya bisa kuliah, cucu-cucunya apalagi, kuliah dan keren-keren semua. *shameless* LOL

Mertua saya juga lulusan SD, anak-anaknya kuliah semua. Wajar dong ya kalau sekarang saya mau Bebe sekolah di international school dan kuliah ke Jerman?

Tanpa kita sadari juga kita pasti memberi yang terbaik kok. Baca artikel parenting dalam dan luar negeri saking penasarannya ibu-ibu di Inggris gimana sih ngajarin anaknya? Di Mongolia? Di Jepang? Di Jerman? Di Amerika?

Save-save-in semua infografis parenting dan sekolah. Share semua yang kita tahu. Nanya-nanya tanpa henti di group ini itu.

Jadi yes, angka itu bukan ukuran. Sekolah mahal, daycare mahal, baju mahal, bukan ukuran kita memberikan yang terbaik. Yang jadi ukuran adalah, sudahkah kita memaksimalkan semua yang kita punya demi anak kita? Memaksimalkan waktu? Memaksimalkan tenaga? Memaksimalkan hati dan pikiran?

Karena jika suatu hari ada yang menyesal, yang menyesal pastilah kita. Bukanlah anak kita. :)

See you on Friday!


***




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
8 comments on "Tentang Memberi yang Terbaik"
  1. Kadang merasa masanya kita nggak begini amat, gak terlalu banyak yang ngoceh, usil, komen tanpa perasaan. Rasanya lebih bahagia dulu dibandingkan dengan sekarang. Apa makin ke sini, manusia makin shallow dan humble brag bahwa apa-apa dinilai secara materi atau kekinian? Aku lelah, kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya karena ada medianya sih win. jadi lebih mudah untuk share perasaan dan saran-saran yang sebenernya nggak guna :\

      Delete
  2. Aish, selisihnya satu jeti, gitu? 3 bulan dikumpulin bisa beli netbook, HP atau buat kurban, ya,, Cha.

    ReplyDelete
  3. mari bersyukur kakaaa... ;)
    salam kenal ya.. :)

    ReplyDelete
  4. Iya, aku juga bela2in biar Raffi bisa sekolah,....paling tidak skrg 2 bahasa, kadang ortu sendiri ada yang missed.. kayak baca doa, aku (lupa) nggak ngajarin dan itu malah diajari disekolah xD
    samaaa aku juga ngincer sekolah gitu...mariii semangatttt
    apa sih yang g buat anak

    percaya nggak.... aku udah waiting list untuk masuk playgrup umur 3 tahun nanti :v disekolah yang aku incer.. dan semoga dapet xD doakannnnnn

    ReplyDelete
  5. Yang terbaik itu memang tidak hanya menurut kita, tapi juga bagi yg diberikan. Misal bebe jadinya di daycare yg lebih mahal itu tapi dia gak ngerasa nyaman ya bisa disebut yg lebih murah itu lebih baik. So yes, gak semua dari materi. Dan orang punya prioritas dan pilihan sendiri in how to live a life. Gak perlu dinyinyirin...
    Dan memberi yg terbaik itu haruss!

    ReplyDelete
  6. ihik.. saya juga berangan-angan si baby ntar kuliah ke jerman.. duwitnya manaaaaa.. manaaaaaa... ihhh andai bisa metik di pohon...

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)