-->

Tentang Memilih Sekolah Anak

on
Wednesday, August 12, 2015

Jadi di zaman serba kompetitif ini, saya sudah menyiapkan ancer-ancer sekolah buat Bebe. Si Bebe emang baru 1 tahun sih umurnya tapi untuk orang yang maunya riset mendalam, cukuplah ya 5-6 tahun untuk nyari sekolah. LOL.

Yang dicari SD sih sebenernya. Karena akan jadi sekolah pertama yang tanpa main dan Bebe akan menghabiskan 6 tahun di sana. Riset 6 tahun untuk sekolah 6 tahun, logis kan ya logis? *maksa* Untuk TK mah yaaa, gampanglah, toh cuma paling lama juga 2 tahun kan. Dan TK harus nyari yang ada daycarenya jadi pilihannya lebih sempit. Sudah ada beberapa nama TK jadi tinggal dipilih aja nanti kira-kira mau ke TK mana.

Bebe rencananya SD mau di Bandung. Jadi browsingnya udah sekolah di sekitaran Bandung.

Sekolah alam atau sekolah biasa?

Sebelum milih nama sekolahnya, saya, JG, dan ibu saya berdiskusi tentang jenis sekolahnya dulu. Mau sekolah biasa atau sekolah alam? Bukan SD Sekolah Alam ya (ada nama SD itu di Bandung), tapi SD yang basisnya lingkungan dan belajarnya nggak di dalam bangunan kelas. Selama beberapa waktu kami sepakat untuk mencari tahu dulu soal sekolah alam. Untuk homeschooling saya jujur nggak sanggup karena komitmennya tinggi sekaliii. :p

Pertimbangannya karena anak cowo kaann. Dilihat dari kecilnya sekarang aktif banget kaaannn. Jadi sekolah alam sepertinya cocok. Tapi saya garisbawahi, kalau anaknya mau. Kalau tiba-tiba si Bebe di umur 6 tahun jadi pendiam dan suka belajar Matematika gimana? Terus dia maunya belajar dan ikut Olimpiade Fisika gimana? Ya jadi harus cari juga ancer-ancer SD biasa.

Nah pas lebaran kemarin, saya sekeluarga silaturahmi ke rumah atasannya ayah saya di kampus. Anaknya itu lulusan Psikologi Unpad yang juga mantan guru SD MB (meni kudu dirahasiakan yey) di Bandung. Iyaahh, SD MB yang di Arcamanik ituh. XD Dia berhenti sementara jadi guru di SD itu karena dapet beasiswa kuliah S-2 di Australia, di kampus ayahnya. Jadi pas dulu ayahnya kuliah, dia SD di Australia.

Pengajaran SD di Australia ini berkesan banget buat dia, sampai dia niat jadi guru SD untuk memajukan pendidikan Indonesia suatu hari nanti. Tercapai deh. Sekarang S-2 nya pun ngambil jurusan untuk jadi guru (apalah aku tak tahu).

Jadilah saya dan JG ngobrol-ngobrol lah soal mencari SD untuk Bebe. Seneng karena backgroundnya psikologi dan pernah jadi guru, jadi dia narasumber yang cocok sekali untuk riset saya. Dia bilang, beruntung deh anak yang bisa sekolah di SD MB. Wah, kenapa?

Karena kurikulumnya bagus. Kurikulumnya disesuaikan setiap tahun, tergantung kondisi anak angkatan itu secara umum. Setiap anak juga dikasih pendekatan yang berbeda. SD MB ini juga SD inklusi alias sekolah gabung dengan anak berkebutuhan khusus.

"Jadi kalau anaknya senengnya main yang lebih ke fisik?" pertanyaan terbesar saya dalam memilih sekolah alam atau sekolah biasa.

"Ya, tergantung. Kalau maunya lari-larian, disuruh lari-larian dulu sebelum kelas mulai. Nanti pas kelas mulai, bisa lebih konsentrasi dia," jawabnya.

WOW.

Dia juga menjelaskan, secara umum anak yang sekolah alam nantinya akan lebih sulit berkonsentrasi. Baru akan terasa di kelas 4 di mana anak seharusnya sudah bisa "lebih serius" belajar. Jadi dia sih menyarankan sekolah biasa aja, tapi yang pendekatannya personal. Karena mau main sampai kapan kan? Sekolah memang supposed to be something serious, no?

Dan yang jadi salah satu pertimbangan utama juga adalah sekolahnya harus deket rumah. Nggak mau dong ya sampai harus berjam-jam di jalan.

Observasi

Nah, beruntungnya, salah satu teman SMA JG, ada juga yang psikolog anak dan ibu dari 2 anak. Nanya-nanya juga tentang ini. Dengan mindset baru bahwa sekolah alam mungkin bagi sebagian anak nantinya akan merepotkan.

Surprisingly, dia juga setuju. Menurutnya, PR besar untuk orangtua dengan anak yang super aktif karena bagaimana pun anak harus belajar secara tekstual. Dia sendiri beberapa kali punya pasien siswa sekolah alam yang di kelas 4 SD sulit konsentrasi karena beban tugas makin real sementara dia tidak terbiasa belajar secara tekstual.

Yang bisa dilakukan sekarang adalah observasi. Apa benar anak segitu aktifnya hingga tidak akan bisa konsentrasi di dalam kelas?

"Observasi sampe usia sebelum 8 tahun. Sampai usia 8 tahun, pada umumnya kebutuhan anak-anak memang bergerak. Jadi kalau anak kecil aktif bergerak, biarkan saja," katanya.

Karena menurutnya, secara konsep kalau kebutuhan geraknya terpuaskan, belajar akan lebih tenang. Bergerak juga merupakan eksplorasi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Belum tentu anak suka gerak itu hiperaktif atau ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder). Saya agak khawatir Bebe ADHD sih sebelumnya karena kebanyakan nonton Modern Family. -_____- Si Luke kan ADHD kan, takut Bebe aktif tuh karena dia ADHD. T____T

Menurut mbaknya, tanda termudah untuk tahu anak ADHD atau nggak, bisa dilihat dari ketahanan atensinya. Bisa tahan 15 menit nggak untuk melakukan sesuatu? Kalau anak ADHD, tidak akan tahan main atau nonton TV selama 15 menit. Begituuu. Si Bebe bisalaahhh 15 menit mah. Alhamdulillah. Mengingat JG sepertinya waktu kecil ADHD tapi nggak terdeteksi sih. Dari cerita-cerita dia sih, dia pas sama semua indikator ADHD. Hahahaha. -_____-

Nah karena fix nggak ADHD, ngapain atuh ya sekolah alam? Sekolah biasa ajah? *labil*

Oiya, note ya tentang konsentrasi dan sekolah alam, tidak terjadi pada semua anak tentu saja. Tapi ada kemungkinannya. :)

Indikasi Kesiapan Sekolah

Nah, sekarang soal siapkah anak untuk sekolah? Ada beberapa indikasi yang bisa disiapkan dari sekarang.

Ini saya copy paste dari chat WhatsApp-nya ya. Yang di dalam kurung dan ditulis miring itu komentar saya.

Indikasi kesiapan sekolah anak:

1. Kematangan motorik kasar dan halus. Sangat bermanfaat untuk melatih sikap duduknya, sikap menulis dll. (Ayo buibu, balitanya dilatih ya motorik kasar dan halusnya! Seru dan menyenangkan pakai metode montessori).

2. Melatih fokus/konsentrasi. Setelah usia 5 tahun harus bisa membedakan bermain dan belajar.

3. Melatih komunikasi aktif pada sekitar. Asertif mengungkapkan kesulitan, membagi perasaan, menyatakan keinginan, dll.

4. Melatih dengan situasi sosial yang heterogen. (mungkin anak-anak yang nangis di sekolah saat ibunya pergi itu anak-anak yang tidak terbiasa dengan situasi sosial ini ya. kan banyak tuh anak yang maunya ditemenin ibunya di dalam kelas.)

5. Latih kesiapan kognitifnya. (Apa itu kesiapan kognitif? Saya nggak tahu dan mbaknya keburu harus melakukan hal lain jadi saya browsing sendiri)

Copy paste dari sini.

Aspek Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Dini

Perkembangan kognitif anak usia PAUD berada dalam fase praoperasional yang mencakup tiga aspek, yaitu:

Berpikir Simbolis: kemampuan untuk berpikir tentang objek dan peristiwa walaupun objek dan peristiwa tersebut tidak hadir secara fisik (nyata) di hadapan anak.

Berpikir Egosentris: cara berpikir tentang benar atau tidak benar, setuju atau tidak setuju, berdasarkan sudut pandang sendiri. Oleh sebab itu, anak belum dapat meletakkan cara pandangnya di sudut pandang orang lain.

Berpikir lntuitif: kemarnpuan untuk menciptakan sesuatu, seperti menggambar atau menyusun balok, akan tetapi tidak mengetahui dengan pasti alasan untuk melakukannya (intuisi)

*

HAAHHHH. *jarang-jarang nulis blogpost serius, langsung laper nih gue*

Jelas ya kenapa nyari sekolah anak harus dari jauh-jauh hari. Saya punya beberapa alasan:

1. SD MB katanya WAITING LIST-NYA LIMA TAHUN. OMG. Kalau bener artinya saya harus udah simpen nama Bebe mulai tahun depan! Mau SD apa mau naik haji ini teh? -_____-

(Eniwei, buibu ada yang anaknya di SD MB? Konfirmasinya tolong? Saya baru mau ke sana kalau bisa dapet cuti hari kerja T____T)

2. Menyiapkan dana pendidikannya. Naahhh. Ini dong yang paling bikin deg-degan secara dana pendidikan aja kadang masih galau dimasukin reksadana atau dibeliin dokmar hahahaha *jangan ditiru* Iya dana pendidikan sebaiknya disiapkan sejak jauh-jauh hari. Jangan setahun menjelang anak sekolah baru pusing. :)

Saya juga pakai target misal masuk SD xxx sekian juta, itu jadi target reksadana saya. Makanya memilih sekolah juga penting untuk tujuan akhir dana pendidikan kita.

(Baca posting-posting tentang keuangan di sini: Tentang Uang)

Ibu-ibu yang anaknya SD di Bandung. Share dong, SD mana, waiting list berapa tahun, bagus ga kurikulumnya, dkk. MAKAASIIHHHH. *kecups* *semoga ada yang mau share*


***




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
29 comments on "Tentang Memilih Sekolah Anak"
  1. Aku ibu2 nih sist hahaha

    Adek aku sekolah alam, memang gitu sih banyak yg ga fokus, tapi asiknya disana ada psikolog untuk anak2 berkebutuhan khusus, dan ada shadow teachernya juga (jadi 1 anak punya guru yang nongkrongin mulu), soalnya adek aku punya anxiety disorder (IYA ADEKU MASIH ESDE)


    Dan dia juga bukan anak luaran yang suka main, dia sukanya dikamar muluuu.. tapi dia justru sukanya sekolah alam, saat sekolah biasa dia malah stres karena terlalu dikungkung



    Tapi itu sekolah di bintaro sih HAHAHA ga membantu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehh iya lupa bilang, udah aku tambahin di blog postnya. SD inceran aku ini juga SD inklusi jadi ada pendampingan khusus untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus. adek kamu pilih sekolah alam sendiri waktu umur 6 tahun? takutnya anak 6 tahun masih bingung gitu kan dia sebenernya sukanya apa. anaknya bingung, emaknya gimanaaaa.. T____T

      Delete
    2. Awalnya pas adek aku TK disekolahin di skolah biasa kan, trus dia bener2 ga semangat, jadi yaudalah mama pindahin ke sekolah alam, dan ternyata cocok.. yaudah lanjut aja SD nya disitu.

      Tapi berdasarkan pengamatanku sih, anak dari TK udah bisa diidentifikasikan (IDENTIFIKASI SO DEEP) dia condong ke mana..

      Delete
  2. 5 tahun ya,, sama kaya sekolah nya yusuf mansur waiting listnya 5 tahun dan ada dp bayar di depan
    bebe skolah dibandung,,berarti mbak nisa juga pindah kebandung yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. weee di mana ya itu sdnya yusuf mansur? harus bayar dp ya. ohmaaiiii T_____T

      Delete
    2. kalo setau aq DP di sekolah ust yusuf tergantung hafalan quran.. makin banyak hafalannya makin murah bayar sekolahnya bahkan gratis..

      Delete
  3. soal waiting list aq ga tau teh.. hwaaa.. sekolah yusuf mansur itu dulu di.gerlong.. daarul quran.. trus pindah ke.dago ato uber gtu.. tmpt darul quran skrg jd smp boarding school daarut tauhid..

    kalo soal kurikulum sih pasti semua sekolah ngacu ke kurikulum nasional.. palingan yg beda di proses belajar..

    wktu kuliah smpt observasi ke sekolah alam, boarding, internasional.. sama-sama bagus kalo kata aq.. tergantung kita org tua mau ngarahin kemana.. dan anak sukanya apa..

    sekolah alam emg paling bnyk aktvts fisik, belajarnya santai, anak cnderung belajar smbil bermain secara langsung ke alam..

    kalo boarding school ky dt/al azhar anak2 juga diajarin agama.. jadi soal ngaji, praktek sholat, hafalan, udah bisa mereka cover..

    kalo internasional school.. kek pribadi, bis, al irsyad.. kurikulum mereka ttp pake pemerintah tpi tambahannya mereka adopsi dr luar negeri kek singapura gtu..

    tergantung orientasi ortu juga teh kalo menurut aq...


    eee maap kepanjangan.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga mau boarding schoollll *posesip* iya tadinya mau international sekalian tapi nyari yang deket rumah ajah huhuhuhu kasian kalau lama di jalan

      Delete
  4. Sd mpe sma klo bisa lnjut pt negeri mb klo aku

    ReplyDelete
  5. Kalo saya hunting PG waktu si kunyil sekitar umur 2 tahun, dan sekarang pas dia TK A, udah mulai hunting SD dari taun kemaren :P

    Syarat pertama adalah: DEKET DARI RUMAH. Kasian banget kalo di pp rumah-sekolah sampe berjam-jam kayak di jakarta. Jadi untuk SD udah ngincer Bianglala.. kalo baca cerita anak/ponakan temen yang sekolah di sana tampak happy banget.. ini SDnya deket banget dari gerlong lho.. WL-nya belum sengeri MutBun, paling nggak setahun sebelumnya lah daftarnya.. sebenernya ngiler juga ama MutBun tapi arcamaniknya tea jauh pisan.. ada Al Azhar juga deket sini, tapi mihilnya ampun deh... mending duitnya buat siapin RD nguliahin si kunyil ke jerman aja :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. oyaa SD Bianglala coba aku rekomen ke tetehnya JG ya, anaknya tahun depan mau SD. kalau aku ke mutbun karena rumah kan di panghegar. deket pisaannn, bisa ke sana tanpa lewat jalan raya hahahaha al-azhar kata teteh mah bangunan sekolahnya jelek -______-

      Delete
    2. duhh beruntung banget bisa deket MutBun ya.. emang bikin ngiler sekolahannya, walo uang masuknya cukup bikin meleg... hehehee.. 42jt euyyy... sekarang aja masih genjot RD untuk SMP-SMA.. huhuhuhu

      Delete
  6. aku juga baru masukin Ming xia sekolah tahun ini nih, risetnya cm setahun krn emang cuma 2 sekolah yang jadi incaran saya, dan baru tahu kalau sekolah sekarang sistem waiting list, dan pembayarannya harus 1 tahun di muka -____-" untung ada tabungan, kl ga mana bisa bayar coba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. waahhh. memang dana pendidikan harus disiapkan sejak bayi!

      Delete
  7. mbak ast, pas banget siihh.... lagi galau milih sekolah anak inih, anakku taun depan masuk TK... makasih banyak infonya yaa *peluk

    ReplyDelete
  8. hai mom,aku pun sama rempongnya dengan dirimu,anak BARU 11 BULAN,tapi udah mikir mau masuk SD mana,hahaha,mungkin bisa cari tau juga SD Arrafi sama SD Sains Al Biruni(lokasinya Bandung Timur juga) sayangnya kalo brosing info yg didapat kurang,berdasarkan pengalaman teman yg anaknya sekolah di Arrafi,kurikulumnya ok,full day school,daaaannn akselerasi,jadi SD itu hanya ditempuh 5 tahun.bisa jadi pertimbangan juga kan.
    semoga bermanfaat :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAHAHAHA tos! arrafi belum tau sama sekali niihhh. nanti aku cari tahu deh.. aku ga masalah sih ga akselerasi asal anaknya enjoy aja hehehe al biruni deket rumahku banget, sepupuku di situ dan tanteku ga rekomen. tiap tahun bayar uang naik kelas (apa deh namanya, uang daftar ulang gitu), dan selalu nggak jelas uang itu ke mana? setiap ada kegiatan selalu bayar lagi. tanteku udah beberapa kali minta kejelasan pertanggungjawaban dan nggak pernah digubris sama pihak sekolah. bukan masalah jumlahnya, tapi sekolahnya jadi kaya ga kooperatif dan nggak terbuka gitu kan malesss..

      Delete
    2. Hai bunda2 sesama galauers nyari sekolah...

      Anak aq thn depan masuk sd... Udah hunting dari thn kemaren tp masih belom dpt juga..

      Arrafii akselerasi.. Boleh reguler tapi jadi bilingual.. Alias belajar dan ujian pake bhs inggris.. Aq sih khawatir anak aq terlalu berat bebannya..

      Tdnya mau liat al biruni.. Tp kl ternyata ga kooperatif agak menyeramkan juga yaaa hehehe

      So far pilihan masih gagas ceria.. Cm suami masih berat sama uang masuk n spp bulanan serta uang kegiatan heheheh (wlw ga seheboh MB sih) cm masih pengen sekolah islam yg bagus.. Krn anak TKnya udah TKIT jd sayang kl ga lanjut...

      Sadly bbrp sekolah islam bayarannya amazing tp fasilitas kurang oke...

      So... Masih galau samPe sekarang.. Hehehehe

      Delete
    3. Hai bunda2 sesama galauers nyari sekolah...

      Anak aq thn depan masuk sd... Udah hunting dari thn kemaren tp masih belom dpt juga..

      Arrafii akselerasi.. Boleh reguler tapi jadi bilingual.. Alias belajar dan ujian pake bhs inggris.. Aq sih khawatir anak aq terlalu berat bebannya..

      Tdnya mau liat al biruni.. Tp kl ternyata ga kooperatif agak menyeramkan juga yaaa hehehe

      So far pilihan masih gagas ceria.. Cm suami masih berat sama uang masuk n spp bulanan serta uang kegiatan heheheh (wlw ga seheboh MB sih) cm masih pengen sekolah islam yg bagus.. Krn anak TKnya udah TKIT jd sayang kl ga lanjut...

      Sadly bbrp sekolah islam bayarannya amazing tp fasilitas kurang oke...

      So... Masih galau samPe sekarang.. Hehehehe

      Delete
    4. gagasceria mah bukan SDIT kan ya? ga apa-apa sih asal fasilitasnya oke hahaha aduh jadi pengen survey ke gagas ceria juga. *mudah terpengaruh*

      Delete
    5. Iya.. Gagas ceria bukan SDIT.. Tapi menurut aq kurikulumnya dikemas menarik n ga borring.. Pas kmrn aq survey ksana lagi parents day.. Jadi anak2 lagi presentasi hasil belajar mereka di semester 1..lucuu.. Gemess.. Terharu ngeliatnya... Kbayang kalo anak sendiri yg begitu.. Hahahaha *emak2 melow*

      Coba deh nanya2 ksana.. Untuk sd nya sih thn 2016 ini sekitaran 30jt all in.. Cm blm termasuk cattering n ekskul... Thn depan infonya naik skitar 20% 😅

      Kl emang udah dtentuin dr skrg lbh enak persiapan keuangannya.. Aq kmrn agak telat nyiapinnya krn tdnya siapin buat ke al-azhar.. Tp krn satu dan lain hal ga jd ksana hehehee

      Gagas ceria recomended lah....

      Delete
    6. Iya.. Gagas ceria bukan SDIT.. Tapi menurut aq kurikulumnya dikemas menarik n ga borring.. Pas kmrn aq survey ksana lagi parents day.. Jadi anak2 lagi presentasi hasil belajar mereka di semester 1..lucuu.. Gemess.. Terharu ngeliatnya... Kbayang kalo anak sendiri yg begitu.. Hahahaha *emak2 melow*

      Coba deh nanya2 ksana.. Untuk sd nya sih thn 2016 ini sekitaran 30jt all in.. Cm blm termasuk cattering n ekskul... Thn depan infonya naik skitar 20% 😅

      Kl emang udah dtentuin dr skrg lbh enak persiapan keuangannya.. Aq kmrn agak telat nyiapinnya krn tdnya siapin buat ke al-azhar.. Tp krn satu dan lain hal ga jd ksana hehehee

      Gagas ceria recomended lah....

      Delete
  9. Prioritas sekolah saya ga muluk muluk sih. Semua kembali ke pendidikan di rumah. Kecuali segala aspek di sub kontrakkan baru pantas hati2. Misal, konsep pendidikan lbh berat di akhlak, jarak, jumlah pelajaran sehari, jam brp plg dan tdk eksklusif2 amat....hal-hal sederhana saja. Apalagi jmn sekarang..ngeri kalau punya anak yg stress...tdk tergantikan.

    ReplyDelete
  10. eh baru baca nih post tentang sekolah. tosss! aku juga lagi cari sekolah padahal anaknya masih piyik hehehe. aku mau ikutan review sekolah keponakanku yang masuk list sekolah buat anakku juga, Cendekia Leadership School di Awiligar.

    Di CLS ini SD mya gak ada tugas dan ulangan. Jadi penilaian berdasarkan kelakuan, empati, kerjasama dengan sesama, tugas sehari-hari, presentasi, communication skill dan lain-lain. sekarang ponakanku sudah grade 7. SMP nya lebih keren lagi (menurut saya) karena nantinya ada Field Research selama 3 hari 2 malem. Field research yang terakhir itu mereka pergi ke kampung nelayan, nginep di rumah penduduk dan belajar cara hidup nelayan. pulangya mereka harus buat semacam laporan dan di-presentasikan seperti sidang skripsi saat kita kuliah itu loh.

    Jadi sekolahnya sama sekali gak hanya soal nilai anak-anak di atas kertas tapi mereka belajar tentang nilai-nilai lain dalam hidup. Buat aku sih ini kayanya sekolah masih ada di nomer 1 list sekolah untuk Alenka :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. KOK KERENNNN? TAPI JAUH. cek di google maps 15 km euy dari rumah. :(

      Delete
    2. ah ya... CLS ini keren banget ya.. kalo ga salah mereka juga bikin anak-anak sekolahnya untuk shalat dhuhur keliling di mesjid-mesjid yang deket sekolahan, jadi gak ekslusif gitu.. sekolah yang keren.. sayang jauh euyy dari rumah :(

      Delete
  11. Blog yg informatif sekali... Survey sd hrs lgsg dateng yah hehehe semangat lah banyak review bagus ky mutbun gagasceria tp bkn sd it tapi ada jg yg merasa kurang...tergantung keinginan ortu dan anak jg..semangat buibu

    ReplyDelete
  12. Hai mbak, baca blognya informatif bangeettt.. Anakku skrg masih preA kebetulan di cendekia leaderhip school. Indeed menyenangkan sekolah disana.. Tiadaaaa seharipun dia ingin bolos walo dipaksa huhuhu (pdhl emaknya kadang oengen bolos main kemanaa gitu ama anak #emakposesif) itu pas tinggal di rumah neneknya, di awiligar. Sampai suatu hari kami pindah ke rumah di cimahi.. Yg mana jarak tempuh jd ngeri banget hahaha.. Anaknya mulai malas di jalan, dan ini bikin sedih bgttt :'( sekarang lagi galau, apakah akan neruskan sd di sana dengan kita pindah rumah atau pindah sekolah ke daerah cimahi. Saya pribadi senang dgn sistem CLS, nggak cuma gurunya yg sangat care sm muridnya, pemilik sekolahnya aja hafal sm muridnya satu2 lho, dari kelas toddler sampai SMP, terus sejak preA udh diajari kewirausahaan dengan enterpreneurship day (mereka merancang jualan sesuatu, ngumpulin modal dgn bantu orgtua lalu jualan lalu keuntungannya utk mereka nanti dibagi2) dan market day tiap kamis sebulan sekali. Anaknya senang sekali kenal uang dengan konsep seperti ini. Orgtua jg diajak aktif terlibat KBM dgn presentasi dll. Hal yg paling menyenangkan adalah cara pihak sekolah mengenalkan anak2 dgn buku.. Nggak diajari baca tapi kegiatannya mendukun program saya di rumah untuk menghasilkan anak cinta buku, alhamdulillah.. Anak saya 4 th udh bs baca tanpa diajari alias otodidak.. Semata2 krn senang sekali sm buku. Blm nemu sekolah lain selain MB yg sepaham soal mendidik anak multidimensional yg nggak melulu akadrmis kaya CLS dan MB.. Semoga kami bs pindah rumah ke daerah sana lagi :(((

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)