-->

#FamilyTalk: Tentang Memanjakan Anak

on
Saturday, November 14, 2015



Topik ini lagi hangat banget ya. Kemarin liat beberapa bloggers nulis ini setelah forum mommy itu nulis kan ya. Jadi aja ikut-ikutan muahahahahaha

Baca punya Isti di sini:

Bebe dimanja nggak? Well, definisikan dulu "manja" itu apa ya? Cengeng? Diberi semua yang dia inginkan? Terlalu protektif?

Menurut saya, memanjakan anak semua ada kaitannya dengan poin-poin di bawah ini:

Bebe (hampir) tidak pernah dilarang

Meskipun saya tim orangtua yang tetap menggunakan kata "jangan", "no", "tidak boleh", dan kawan-kawannya. Saya dan JG membesarkan Bebe sebenar-benarnya generasi millennials membesarkan generasi selanjutnya. Bebe selalu dibiarkan bereksplorasi dan hampir tidak pernah dilarang kecuali benar-benar membahayakan jiwa raga.

Misal terserahlah dia mau main galon kosong, mau main beras, mau main air, mau ngerangkak di tempat umum, apapun. Terserah asal tidak terlalu berbahaya atau merugikan orang lain. Misal naik perosotan sendiri, ya dipantau aja, nggak jadi dipegangin terus juga.

Karena apa? Karena JG trauma waktu kecil dia banyak dilarang, jadinya sekarang pas besar takut ketinggian, takut mengambil keputusan sendiri, dsb.

(Baca juga: Melarang Anak dengan Kata "Jangan")

Kalau sakit tidak langsung ditolong

Kalau dia main yang agak bahaya (misal berdiri di atas push walker), kemudian jatuh. Kami biasanya tidak langsung menolong. Asalkan jatuhnya masih tertolerir ya, minimal kepala nggak kepentok lah.

Biarkan dulu biar dia tahu jatuh itu sakit. Dia harus merasakan sakitnya dulu, karena takutnya kalau langsung dipeluk dia lupa sama rasa sakit itu.

Karena Be, percayalah akan banyak "sakit-sakit" lain yang akan Bebe alami di masa depan. :')

Bahwa barang di toko bisa dibeli dan jajan bukanlah kata kerja

Yah, sampai sekarang Bebe belum tahu kalau barang di toko itu bisa dia bawa pulang setelah diberi sejumlah uang. Karena kalau dia ingin sesuatu, selalu boleh dimainkan di tempat dan kemudian disimpan lagi di tempatnya. Makanya Bebe nggak pernah tantrum karena pengen beli sesuatu. Kebanyakan dia tantrum karena nggak mau beranjak dari suatu tempat.

(Baca juga: Tantrum Bebe pasti berlalu ...)

Kemudian Bebe tidak diajari jajan. Anak cleaning service kantor saya usianya 2 bulan lebih muda dari Bebe. DIA UDAH BISA PANGGIL TUKANG BAKSO SENDIRI. Dan karena emaknya malu, dibeliin lah bakso hampir tiap sore. Anak belum 2 tahun, udah ngerti jajan makanan, bakso pula!

Saya dan JG belum pernah mengenalkan kata "jajan" ke Bebe. Apalagi membujuk Bebe menangis dengan jajan atau membeli sesuatu. Karena efeknya terlalu mengerikan!


Enough said soal jajan. Bisa jadi satu tulisan sendiri!

Bujukan untuk tangisan hanyalah distraksi 

Maka ya, ketika Bebe menangis, bujukannya selalu bermain hal lain atau paling banter makan biskuit. Salah membujuk bisa jadi blunder banget tampaknya di masa depan.

Sekarang sih masih gampaaanggg. Bebe nangis atau ngamuk, dia akan nangis dulu kemudian bilang "nenen". Problematika yang selalu JG tanyakan sama saya dan saya belum punya jawabannya adalah:

JG: "Kalau udah nggak nenen terus Bebe nangis, harus gimana ya?"
Me: "NENENIN SAMPAI SD GIMANA?"

(Baca juga: Menyusui seperti orang Mongolia, sampai usia SD!)

Mengambil keputusan sendiri

Karena JG sulit mengambil keputusan, kami pun membiasakan Bebe mengambil keputusan sendiri. Mau susu rasa apa? Mau biskuit yang mana? Mau baju apa? Mau main apa lagi? Mau bawa mobil-mobilan yang mana?

Harapannya sih dia merasa dihargai ya. Dia merasa sebagai sebuah individu utuh, bukan hanya gema pada dinding gua berisi keputusan orang tua. (ANALOGINYA PLIS)

Tapi ini semua akan ...

Bubar jalan kalau sama aki nini dan kakek neneknya

Tugas kakek nenek memang memanjakan cucu dan mengacaukan disiplin yang dibentuk susah payah sama emak bapaknya sih kayanya. Kalau ada ayah saya, Bebe boro-boro ngelirik saya dan JG. Maunya sama aki terus.

Tau dia, akinya yang hadiahin macem-macem, akinya yang selalu ngajak main lihat kucing sambil digendong sementara kalau sama saya dan JG kan jarang digendong.

Belum lagi kalau jatuh langsung ditolong, nangis dikit digendong, pengen apa dibeliin. T_____T

(Baca juga: Tentang Mengasuh Anak Sendiri vs Diasuh Kakek Nenek)

Yah jadi itulah usaha-usaha saya untuk tidak memanjakan Bebe. Kalian gimana? :)

-ast-




LIKE THIS POST? STAY UPDATED!


LATEST VIDEO

PLEASE SUBSCRIBE!
11 comments on "#FamilyTalk: Tentang Memanjakan Anak"
  1. Aku nenen sampe TK loh dulu, buahahaha

    ReplyDelete
  2. plot twistnya relatable banget sist ahahaha

    ReplyDelete
  3. Aku suka poin no 2 dan 3 esp. Related to no 2, aku suka lihat ortu yang kalau anaknya misal kepentok kursi, lalu ortunya akan bilang, "Kursinya nakal sih ya, Nak" dan semacamnya. Kayaknya kok gimanaaa gituuu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Katanya kalo misal anak kepentok tembok tris orangtuanya bilang 'ihh, temboknya nakal, pukul temboknya. '
      Padahal niat kita cuma mau nghibur, padahal, nanti kedepannya, si anak akan berfikir kalo dia terluka, itu karna kesalahan orng lain.. Dampaknya udah gede dia jadi suka menyalahkan oranglain,,

      Delete
  4. Baru mau komen soal kakek nenek ternyata dibahas diakhir, hehe, aku nih dilema tinggal di rumah mertua.. mau ngelarang dikit, neneknya yg ngebelain.. pernah minum teh 3 gelas dan minta lg, dilarang, neneknya bilang, udah biarin aja, hwaaa! Akhirnya biar stop tehnya aku kasi garem di gelasnya, wkwk..


    Menurutku kalo nangis udah gak nenen ya diemin aja,, gimana pun dia kan jg harus bs ngatasin perasaannya sndiri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha.. ide cerdas :P trus setelah dikasih garem kapok minum teh gak?

      Delete
  5. Hah, iyaaaaa banget nih, repot emang kalo pengasuhan juga melibatkan kakek/nenek

    ReplyDelete
  6. serem ih itu yg ngelempar pake bata *horror*

    ReplyDelete
  7. Jadi inget diomelin papaku pas "cuekin" anak yang naik turun tangga sendiri :D :D
    Nenen tuh obat segala macem ga sih mak? anakku klo nangis karena alasan apapun ujungnya nenen. Nah, waktu udah disapih karena anaknya udah terbiasa didistraksi dengan hal lain ketika nangis jadinya mudah aja kok

    ReplyDelete
  8. nomor 3 dan poin terakhir itu yang maish kacau disaya,, budhe (yang jagain dia), mbah utinya kalau nangis dan ujung2nya sedikit tantrum pasti jawabannya adalah "JAJAN" well,, sampai saat ini masih belum bisa untuk menghapus jejak itu T_T .. ya kita bilang akan beli sesuatu, tapi ntar ya kalau udah pulang sekolah, terus pulang dari daycare dianya udah tertidur dijalan. horee (nggak jadi jajan). Makasih sharingannya

    ReplyDelete
  9. Akupun masih memakai kata jangan kalau itu kasusnya dia mukul temen (ih kayak preman ya anakku). Tapi untuk eksplorasi dia boleh ngapain aja asal gak bahaya. Aku juga ga ngajarin dia jajan, kalo ke indomaret dia cuma tau minta susu ultra. Aku yg terang2an manjain dia cuma pas bangun tidur aja sih, itu biar moodnya bagus seharian huehehee.

    ReplyDelete

Hallo! Terima kasih sudah membaca. :) Silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya. :)